Di tengah gurun Nevada yang tandus, berdiri sebuah fasilitas raksasa yang tidak tercatat dalam peta mana pun. Mereka menyebutnya NEVADA BASE-41, hanya beberapa mil dari sektor terkenal yang selalu dibungkus misteri: Area 51. Tempat itu adalah rumah bagi berbagai proyek rahasia yang bahkan pemerintah sendiri tidak ingin tahu detailnya.
Dan di dalamnya bekerja seorang pria paruh baya bernama Jacob Alexander-seorang ilmuwan jenius, dokter bedah genetik, sekaligus tentara terlatih yang telah mengabdi lebih dari lima belas tahun.
Ia dihormati... sekaligus ditakuti.
Jacob bukan orang biasa. Ia memiliki mimpi besar-mimpi yang baginya dapat mengubah masa depan peradaban manusia.
Setiap malam, ia mengurung diri di laboratorium pribadinya, menatap layar holografik berisi grafik DNA, struktur protein, dan rekaman eksperimen rahasia. Tangannya bergetar ketika ia menatap rancangan utamanya: sebuah proyek berjudul GENESIS-A.
Di dalam dokumen itu terdapat ide yang dinilai mustahil:
Menciptakan seorang anak manusia yang gennya digabung dengan struktur genetik hewan yang telah dimodifikasi, untuk menghasilkan makhluk yang memiliki kemampuan melebihi manusia biasa.
Super soldier. Senjata hidup.
Manusia sempurna.
Bagi Jacob, itu bukan sekadar proyek... itu evolusi.
Namun ketika ia mengajukan ide tersebut ke pihak komando, reaksinya tidak seperti yang ia harapkan.
Para atasan-jenderal, ilmuwan senior, penasihat keamanan-langsung menganggapnya gila. Proyek itu terlalu mahal, terlalu rumit, dan terlalu berbahaya. Bahkan dalam dunia rahasia seperti mereka, ide Jacob dianggap melampaui batas etik, moral, dan logika.
"Ini tidak lebih dari mimpi fana," kata Komandan Syrell. "Dan mimpi seperti itu tidak ada tempatnya di markas ini."
"Jika berhasil, kita akan memiliki generasi baru yang-"
"Tidak akan berhasil!" potong Syrell. "Kau hanya akan menghabiskan miliaran dolar untuk eksperimen yang tidak akan pernah memberikan hasil. Hentikan kegilaan ini."
Tapi Jacob tetap kukuh.
Ia percaya bahwa ilmuwan sejati tidak berhenti hanya karena dunia tidak siap menerima kebenaran.
Ia mengulang-ulang argumennya, menolak perintah, bahkan diam-diam meneruskan risetnya dengan sumber daya minimal. Dan itulah kesalahan terbesar dalam hidupnya.
Beberapa bulan kemudian, pihak militer menemukan aktivitas riset ilegal di komputernya. Mereka menyimpulkan bahwa Jacob berencana melakukan eksperimen tanpa izin, sesuatu yang dianggap sebagai ancaman nasional.
Ia ditangkap tanpa peringatan.
Digiring keluar markas dengan tangan terborgol.
Saat helikopter membawanya menuju perbatasan, Jacob hanya menatap langit malam, penuh bintang yang baginya seperti peluang yang belum tersentuh manusia.
"Dunia ini tidak mengerti," gumamnya. "Tapi suatu hari... mereka akan tahu aku benar."
Ia dijebloskan ke sebuah penjara di Mexico, dihukum dua tahun atas tuduhan melakukan riset terlarang yang dapat merugikan negara.
Di balik jeruji besi, Jacob memendam satu keyakinan kuat:
Jika dunia menolak idenya... ia akan menciptakan sendiri jalan untuk mewujudkannya.
Dan di dalam kegelapan penjara itu, ia mulai merencanakan sesuatu.
Sesuatu yang kelak akan melahirkan anak pertama dari proyek terlarang itu-
anak yang kemudian dikenal sebagai...
ALEX.
