"Dia akan menelan pil pahit kegagalannya." Ucap Jaehyun.

"Kau cukup percaya diri rupanya." Ucap Taeyong sambil tertawa pelan.

"Aku cukup percaya diri untuk menjagamu." Balas Jaehyun tegas.

Jaehyun berjalan menghadapi apapun yang akan membahayakan Taeyong, berjalan menjauhi Taeyong. Jaehyun belum pernah terlibat di dalam perkelahian atau peperangan serius, belum pernah mengeluarkan seluruh kemampuan Vampire bangsawannya. Bahkan dia dianggap paling lemah diantara para bangsawan. Jaehyun tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, dia memiliki darah keturunan manusia, wajar sesama Vampire bangsawan menganggapnya payah. Dia juga tidak menyukai keributan sedikit banyak sifatnya dan Taeyong mirip.

Jaehyun menggulung dua lengan kemejanya, menggigit kedua pergelangan tangannya hingga darah mengalir banyak dari luka lebar yang dia buat sendiri. Darah yang meluncur keluar itu dengan cepat membeku, mengeras, berubah menjadi dua bilah pedang tajam. Dari tempatnya berdiri sekarang, sekitar dua ratus meter, pendar api mulai terlihat, dua ekor kuda berukuran tidak wajar sebesar Gajah, tepat seperti yang Taeyong katakan. Saat pendar api semakin jelas, kabut yang menggantung berat bukan masalah untuk penglihatan seorang Vampire. Jaehyun tidak menunggu dua ekor Kuda mengerikan itu mendekat. Jaehyun melesat cepat, menghunus pedangnya. Kuda pertama bersiap menyerang Jaehyun dengan menundukan kepalanya yang dihiasi satu tanduk tunggal runcing sepekat malam. Jaehyun melompat sigap, mengayunkan pedangnya ke arah tanduk Kuda pertama. Jaehyun baru pertama kali berhadapan langsung dengan makhluk sihir mereka benar-benar berbentuk di luar pemahamannya.

CLANG!

Dua benturan benda keras menciptakan suara nyaring. Jaehyun melihat tanduk Kuda pertama terpotong dan terlempar ke udara. Pangkal tanduk Kuda menyemburkan darah hitam pekat yang langsung menerpa wajah Jaehyun. Tidak menyia-nyiakan kesempatan tanpa menunggu kedua kakinya menjejak tanah dengan sempurna. Jaehyun menusuk leher sisi kanan Kuda pertama hingga menembus sisi leher yang lain. Kuda pertama tidak mengeluarkan suara rengekan kesakitan, tubuhnya meledak menjadi gumpalan darah hitam menjijikan.

"JAEHYUN!" Taeyong berteriak kepada Jaehyun karena tubuh Jaehyun nyaris ditusuk tanduk kuda yang lain.

Jaehyun melompat menghindar dengan cepat. Jaehyun melihat kuda-kuda lain mulai berdatangan. Lebih dari dua ekor seperti yang Taeyong sebutkan, Emitt pasti mendapatkan bantuan sihir yang cukup banyak. Bahkan gumpalan darah kuda pertama perlahan kembali berubah menjadi kuda hitam mengerikan lagi. Jaehyun berdiri di salah satu atap bangunan sementara Taeyong masih berada di tempatnya dengan jarak yang aman. Jaehyun menghitung cepat ada sepuluh kuda berlari sangat kencang bersiap menerjan siapapun yang menghalangi mereka menuju target utama, yaitu Taeyong.

"Apa aku harus menghabisi mereka bersamaan?!" Jaehyun berteriak kepada Taeyong.

"Ya!" Balas Taeyong. "MUNGKIN! AKU TIDAK TAHU! AKU BELUM PERNAH MENGHADAPI MEREKA! AKU TIDAK BISA MEMBERIMU SARAN!"

Jaehyun menatap Taeyong setengah kesal. "Kau tidak perlu berteriak, apa kau lupa pendengaran Vampire itu tajam."

"Anggap saja aku melampiaskan kekesalanku." Gerutu Taeyong.

Jaehyun bisa menjadikan darahnya sebagai senjata apapun yang dia inginkan, namun waktunya tidak akan sempat. Kuda-kuda jahanam itu akan mencapai tempat Taeyong. Jaehyun menghilangkan pedangnya. Menutup kedua matanya, dia benci memakai wujud ini karena menurutnya wujud ini mengerikan. Jaehyun benci bagaimana kedua telinganya meruncing, kuku-kukunya yang berubah sangat tajam, atau kedua taringnya yang terlihat. Jaehyun berlari menyongsong rombongan kuda-kuda mengerikan itu, dalam kecepatan yang meningkat sepuluh kali dibandingkan sebelum dia merubah wujudnya. Jaehyun menyerang kuda-kuda sihir itu menggunakan kuku-kuku tajamnya. Membuat kepala kuda-kuda itu terpenggal dalam hitungan kurang dari dua puluh detik.

Pergerakan Jaehyun luar biasas cepat. Taeyong bahkan tidak bisa mengikuti gerakan Jaehyun dengan kedua matanya. Saat Jaehyun muncul kembali di hadapannya setelah memastikan seluruh kuda tidak bangkit kembali, Taeyong nyaris berteriak ketakutan. Jaehyun terlihat cukup mengerikan dengan tubuh dipenuhi darah hitam pekat, kedua telinga lancipnya, taring tajam yang terlihat jelas, kedua mata merah menyala. Garis wajah Jaehyun berubah lebih tegas, kulitnya juga berwarna sangat pucat bahkan menurut Taeyong seolah nyaris transparan karena seluruh pembuluh darah Jaehyun terlihat menonjol kebiruan. Rambut Jaehyun yang biasanya berwarna kecoklatan kini berubah pirang keperakan.

"Aku juga tidak nyaman dengan wujud ini." Ucap Jaehyun kepada Taeyong. Membaca isi kepala Taeyong lewat ekspresi wajah Taeyong dengan tepat.

Taeyong langsung tersenyum. "Kau terlihat baik-baik saja menurutku, aku hanya terkejut karena belum pernah melihatnya."

BLAR

BLAR

Suara keras yang seolah membelah langit menjadi dua menarik Jaehyun dan Taeyong kembali kepada kenyataan bahwa mereka belum menghadapi Makhluk sihir yang sebenarnya. Makhluk yang akan membunuh Taeyong.

"Dia datang." Ucap Taeyong.

Jaehyun menatap ke arah yang sama dengan Taeyong, Jaehyun tidak menyangka jika Harimau Pelahap yang Taeyong maksud nyaris seukuran gunung. Luar biasa besar dengan tubuh menyala seolah dilumuri oleh Lava panas mendidih. Jaehyun menoleh menatap Taeyong ini pertama kalinya dia melihat keraguan di dalam diri Taeyong, wajar saja karena makhluk sihir ini terlihat luar biasa besar dan luar biasa mengerikan. Jaehyun meraih tangan kanan Taeyong dan menggenggamnya erat.

"Kita bisa mengalahkan dia bersama." Ucap Jaehyun meyakinkan.

Taeyong membalas genggaman tangan Jaehyun erat.

"Aku takut." Taeyong mengaku kepada Jaehyun.

"Aku akan melindungimu." Balas Jaehyun. "Semuanya akan baik-baik saja." Ulang Jaehyun meyakinkan. "Kita bisa membereskan dia, hari ini tidak akan ada yang mati kecuali makhluk mengerikan itu."

"Ya." Balas Taeyong menemukan kepercayaan dirinya kembali.

Taeyong ingat Charles pernah mengatakan jika kekuatan sihirnya begitu besar, nyaris mendekati kekuatan sihir kutukan, mengatakan bahwa Charles bahkan merasa takut dengan kekuatan yang dia miliki, namun Taeyong tetaplah seorang manusia biasa jika label penyihirnya dilucuti. Dan rasa takut itu sangatlah wajar, apalagi yang dia hadapi adalah makhluk sihir mengerikan dengan ukuran nyaris menyamai Gunung Acasia, gunuh tertinggi ketiga di daratan utama Kerajaan.

TBC

ADMIRABILIS (JAEYONG VERSION)Where stories live. Discover now