"Mungkin karena kau pernah terlibat dengan perjanjian setara, kau bisa melihat ini. Pemanggilan salah satu makhluk sihir terkuat, selain Dewi penukar di perjanjian setara. Harimau Pelahap." Ucap Taeyong pelan.
"Apa itu?"
"Makhluk sihir yang mirip Harimau, beberapa penyihir jumlahnya cukup banyak memanggil Makhluk ini untuk membunuhku. Dia hanya akan membunuhku, apa yang kau lihat tidak akan berpengaruh kepada dunia nyata, kau melihat dunia sihir sekarang. Kurang lebih seperti itu, dimensi yang berbeda. Orang yang tidak memiliki kemampuan sihir atau tidak pernah terlibat sihir, tidak akan melihat ini semua. Periksa jendelanya."
Jaehyun menuruti ucapan Taeyong dia menoleh menatap kepada jendela, di sana tidak ada pantulan mengerikan yang dia lihat sekarang. "Apa yang kau lakukan sekarang?"
"Berusaha untuk tidak mati." Ucap Taeyong.
"Aku akan bertarung bersamamu."
Taeyong ingin melarang Jaehyun namun pada akhirnya dia mengangguk pelan. "Jangan mati, jangan meninggalkan aku."
"Tidak akan, kaupun jangan mati." Balas Jaehyun.
"Sebelum Harimau Pelahap muncul akan ada dua makhluk sihir yang datang, pengawalnya. Aku hanya membacanya dari buku saat sekolah, kenyataannya aku tidak tahu. Aku tidak bisa menjamin apapun."
"Pergilah menyiapkan dirimu untuk pertarungan yang sebenarnya. Biar aku yang menghadapi dua makhluk sihir lain atau lebih."
"Aku akan melihatmu bertarung." Ucap Taeyong pelan.
"Jangan cemas, aku Vampire bangsawan, saat itu penyihir yang datang melakukan kecurangan. Jadi aku mati." Kekeh Jaehyun bercanda namun Taeyong melempar tatapan cemas. "Percayalah, aku bisa membantumu." Ucap Jaehyun sebelum memberi pelukan singkat erat kepada Taeyong.
Taeyong yakin Emitt adalah dalang di balik pemanggilan Harimau Pelahap ini, Emitt juga dulu yang membunuh Jaehyun. Jika Jaehyun tewas malam ini, Taeyong yakin dia akan menenggelamkan Kerajaan ini. Menghancurkannya tanpa sisa. Dan membakar tubuh Emitt tanpa sisa.
"Jangan mati, aku tidak bisa hidup tanpamu." Ucap Taeyong pelan, memohon kepada Jaehyun.
Jaehyun menatap Taeyong kemudian mengangguk pelan. "Tidak akan." Balas Jaehyun meyakinkan.
Terdengar suara langkah yang mirip dengan langkah berlari Kuda mulai mendekat, diiringi kabut yang semakin menebal.
"Mereka datang. Pengawal Harimau Pelahap, berwujud Kuda dengan ukuran Gajah dewasa. Berwarna hitam dengan rambut, mata, dan nafas api." Taeyong menerangkan kepada Jaehyun.
"Berapa banyak?"
"Dari suaranya aku tebak hanya dua. Memanggil Harimau Pelahap beserta pengawalnya butuh banyak energi sihir. Energi sihir Emitt sudah banyak aku tahan, dia tidak bisa melakukan banyak pemanggilan...., kecuali...,"
"Kecuali apa?"
"Dia punya cukup banyak bantuan untuk melakukan sihir terlarang ini."
"Kau menduga ini ulah Emitt?"
"Satu-satunya penyihir Level satu yang membenciku dan terangan-terangan membenciku adalah Emitt, selain itu nama Emitt terukir jelas pada kabut yang menggantung berat ini. Identitas pemanggil selalu terukir di perjanjian, tidak bisa dirahasiakan. Beberapa menyebutnya sebagai luka perjanjian."
"Dia cukup bodoh." Ejek Jaehyun.
"Aku pernah melakukan perjanjian terlarang, berarti aku cukup bodoh."
"Kau..., pengecualian." Balas Jaehyun kemudian tersenyum, mereka tidak mungkin berdebat disituasi genting ini sekarang.
"Emitt hanya ingin membunuhku."
KAMU SEDANG MEMBACA
ADMIRABILIS (JAEYONG VERSION)
Fiksi PenggemarVampire dan Penyihir, ada begitu banyak perbedaan di antara kita. Mungkin garis takdir kita dipertemukan karena segala perbedaan di antara kita.
