"Tentu saja mereka tidak akan memberimu kesempatan untuk memberi penjelasan, kesempatan untuk membela diri, sebab tujuan mereka adalah menghancurkanmu. Jika kau ingin meninggalkan Galen maka aku akan pergi bersamamu."
"Apa kau tidak waras?! Kau calon Pangeran Utama, jangan sampai Franz menduduki tahta." Protes Taeyong keras.
"Apa masalahnya dengan Franz? Aku juga tidak baik."
"Franz..., tidak. Jangan sampai dia, aku tidak bisa membayangkan Kerajaan diambil alih oleh Franz, lebih baik Charles menenggelamkan Kerajaan ini." Ucap Taeyong sarkas membuat Jaehyun tertawa.
"Sepertinya aku harus mengakui jika Franz memang seburuk itu."
"Tentu kau harus mengakuinya karena dia berniat menghabisimu."
Ucapan Taeyong membuat suasana terasa tidak nyaman selama beberapa saat, sebelum akhirnya Jaehyun membuka mulutnya.
"Ya." Balas Jaehyun singkat, kenyataan di episode lain hidupnya bahwa kakak kandungnya sendiri menyusun rencana untuk menghabisinya tetap sulit untuk Jaehyun terima. Mereka memang tidak pernah akrab, Jaehyun hanya tidak menyangka Franz begitu membencinya sampai berniat menghabisinya.
"Jika kau pergi mengikuti aku, kau akan melepaskan kesempatanmu menjadi Raja di Kerajaan Galen." Ucap Taeyong pelan.
"Maka satu-satunya solusi yang tersisa adalah pernikahan. Dengan begitu Kerajaan akan melindungimu dan keluargamu karena kau adalah anggota keluarga Kerajaan."
"Hmmm..., aku tidak bisa memberimu jawaban sekarang. Maksudku bagaimana dengan persiapannya, keluargamu, keluargaku, bukankah pasti akan terjadi keributan besar. Kau seorang Vampire dan aku seorang Penyihir."
"Bagaimana jika sekali saja, kali ini saja kau berpikir semua pasti ada jalan keluarnya."
"Sayangnya aku tidak bisa seperti itu." Keluh Taeyong.
"Baiklah, mari lupakan sejenak persoalan yang menimpamu, apa kau masih berencana mengunjungi Pulau Admirabilis?" Jaehyun akhirnya memilih mengalihkan topik, jalan keluar pernikahan yang dia tawarkan kepada Taeyong sepertinya tidak akan pernah Taeyong terima untuk saat ini.
"Ya, tentu saja aku merindukan Pulau itu, tapi aku yakin rencananya harus mundur lagi. Aku benar-benar tidak ingin diikuti masalah." Taeyong kembali mengeluh.
"Kau bisa pergi ke sana setelah pengadilan ulang, liburan terdengar seperti sesuatu yang sangat kau butuhkan sekarang."
"Sepertinya kau tepat, aku butuh liburan ke tempat yang indah."
Taeyong melirik jam di samping rak pajang bekas menaruh botol-botol parfum.
"Sebaiknya kau pulang, sudah tengah malam."
"Aku ingin menginap."
"Hanya ada satu kamar tidur di sini."
"Aku bisa tidur di kursi panjang."
"Hmmm...,"
"Kau terlihat tidak setuju, kenapa?"
"Aku hanya..., merasa canggung." Jawab Taeyong malu-malu.
Jaehyun nyaris mencium bibir Taeyong sebelum Taeyong mendorongnya pelan menjauh dan bergegas keluar. Jaehyun mengejar Taeyong, dia melihat Taeyong mengawasi langit, awalnya Jaehyun tidak bisa melihat apapun, dia butuh waktu untuk bisa melihat apa yang Taeyong lihat. Di luar kabut kehijauan menutupi seluruh kota. Langit gelap dengan kilat kehijauan dan Guntur menggelegar.
"Apa yang terjadi?" Jaehyun bertanya pelan kepada Taeyong.
"Kau bisa melihatnya?"
"Ya."
YOU ARE READING
ADMIRABILIS (JAEYONG VERSION)
FanfictionVampire dan Penyihir, ada begitu banyak perbedaan di antara kita. Mungkin garis takdir kita dipertemukan karena segala perbedaan di antara kita.
