"Tidak usah, terima kasih."
Taeyong meminum air di dalam gelasnya hingga tandas, sebelum akhirnya dia diam memandangi Jaehyun.
"Maaf aku sudah bersikap berlebihan terhadap para penyihir itu, setelah keputusan pengadilan ulang aku dapatkan..., aku berencana meninggalkan Galen. Tempat ini tidak aman lagi bagi keluargaku."
"Kau melakukan hal yang bisa dimengerti. Kau..., akan pindah ke mana?" Jaehyun tentu saja terkejut dengan ucapan Taeyong yang tiba-tiba ini. "Apa yang terjadi dengan keluargamu?"
"Mereka mendapat ancaman pembunuhan. Aku bisa menghentikan mereka, melindungi keluargaku, tapi aku takut jika aku melewati batas karena terbawa emosi. Aku tidak mau membawa keributan di tanah ini, maka aku putuskan untuk pergi dari sini bersama keluargaku. Untuk sementara Charles tinggal bersama dengan Ayah, Ibu, juga Nenek. Melindungi mereka, tapi apa kau bisa membayangkan betapa penuh sesaknya rumah itu?" Ucap Taeyong kemudian tertawa pelan diakhir kalimat. "Aku butuh privasi di kamarku." Taeyong mencoba bercanda, mencairkan suasana, namun Jaehyun tidak terlihat tersenyum.
"Kau akan pergi ke mana?"
"Kerajaan Jaira." Jawab Taeyong. "Charles menjadi penduduk kehormatan di sana, mereka juga berjanji mampu melindungi kami."
"Lalu, bagaimana dengan kita? Kau dan aku?"
"Jika kau tidak keberatan tetap menjalin hubungan denganku, aku akan sering mengunjungimu dengan portal sihir." Jawab Taeyong kemudian tersenyum.
"Apa kau akan berganti kewarganegaraan? Menjadi penduduk Jaira?"
"Aku belum berpikir sejauh itu, aku hanya ingin melindungi keluargaku." Jawab Taeyong.
"Ayo menikah dengan itu aku bisa melindungimu." Ucap Jaehyun.
"Aku tidak mau melibatkanmu ke dalam masalahku."
"Berarti jawabanmu yang kemarin adalah tidak?"
"Untuk sementara tidak. Jangan berburuk sangka, Jaehyun aku mencintaimu dan aku ingin menikahimu, memeliki keluarga denganmu, tapi untuk saat ini masalahnya benar-benar rumit. Orang-orang membenciku, aku tidak bisa melibatkanmu sebelum aku tahu apa yang mereka inginkan, sebelum aku bisa membereskan masalah tidak masuk akal ini."
"Dengan alasan itu aku yakin kau tidak keberatan mengakhiri hubungan kita."
"Bukan seperti itu, aku hanya tidak mau melibatkan siapapun ke dalam bahaya. Terutama kau, aku tidak mau melihatmu mati untuk kedua kali. Aku masih bermimpi buruk tentang kematianmu di Pulau Admirabilis."
"Kau pikir kau mampu menanggung semua masalahmu? Aku akan membantumu, Darwin akan membantumu, Charles atau Galen juga akan membantumu." Ucap Jaehyun kepada Taeyong.
Taeyong menggeleng cepat. "Aku benar-benar tidak bisa melihat siapapun terluka dan menderita karena aku."
"Tapi apa kau tidak berpikir bagaimana perasaanku? Perasaan keluargamu? Kami juga tidak ingin melihatmu menderita sendirian, kami ingin membantumu, bersama melewati masalah ini."
Taeyong menekan-nekan kedua pelipisnya. "Aku tidak tahu kesalahan apa yang sudah aku lakukan, kenapa aku selalu dikejar masalah." Taeyong mengeluh pelan kemudian tertawa sedih.
Jaehyun berjalan mendekati Taeyong yang berdiri di belakang konter dapur kecilnya.
"Kau tidak bersalah, sama sekali tidak, merekalah yang bersalah dan sengaja menyalahkanmu karena kehadiranmu membuat mereka merasa tidak aman." Ucap Jaehyun pelan sambil memegangi kedua bahu Taeyong.
"Karena mereka menganggapku berbahaya. Padahal aku bisa meyakinkan kepada mereka bahwa aku tidak mengincar jabatan atau posisi tinggi, aku juga tidak akan menyerang siapapun kecuali untuk membela diri. Aku tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan."
YOU ARE READING
ADMIRABILIS (JAEYONG VERSION)
FanfictionVampire dan Penyihir, ada begitu banyak perbedaan di antara kita. Mungkin garis takdir kita dipertemukan karena segala perbedaan di antara kita.
