Darwin diam tentu saja dia tahu Taeyong mampu menemukan akar permasalahan yang menimpa ras vampire cepat atau lambat.

"Sampaikan ucapan terimakasihku kepada Taeyong, untuk sementara, cara itu dirahasiakan dulu, perdamaian mulai terancam, jika perkawinan campuran adalah salah satu cara memelihara perdamaian maka biarkan itu terjadi."

"Jika itu yang Anda inginkan saya akan menghormati keputusan Anda." Balas Jaehyun. "Mengapa Anda tidak mau mengakhirinya?"

"Jaehyun, akupun ingin mengakhiri semuanya, namun keadaannya belum tepat untuk mengumumkan solusi sekarang. Kerajaan ini diambang peperangan kau tentu sudah melihat tanda-tanda perpecahan di tanah ini. Aku mencoba mencari solusi yang terbaik, aku mencoba mempertahankan Kerajaan ini. Kau bisa mengatakan solusi Taeyong kepada Franz, mengingat anaknya akan segera lahir. Jika dia meminta pertolongan."

"Baik." Balas Jaehyun pelan. "Mengenai masalah yang menimpa Taeyong, mengapa nyaris semua penyihir membenci Taeyong?"

"Jawabannya sangat mudah Jaehyun, mereka merasa terancam, kekuatan Taeyong luar biasa, penyihir lain merasa terancam posisinya maupun keselamatannya."

"Solusi Anda tidak akan bisa memuaskan semua orang." Ucap Jaehyun pelan.

"Kita lihat perkembangannya nanti bagaimana." Ucap Darwin kepada Jaehyun.

"Saya mengerti." Balas Jaehyun.

"Kau boleh menemui Taeyong sekarang, kau pasti ingin mengobrol banyak dengannya." Ucap Darwin kepada Jaehyun diakhiri senyuman.

.

.

.

Taeyong jarang minum, selama dua hari terakhir adalah pengecualian dia benar-benar pusing dengan masalah yang menimpanya, maka dia pikir saat Jaehyun berada di luar bangunan yang dulu dia pakai sebagai toko parfum, Taeyong pikir dia sedang berhalusinasi. Taeyong berjalan melewati Jaehyun begitu saja, sampai Vampire itu menahan pundak kanannya.

"Apa kau akan bersikap seolah tidak mengenalku?"

Taeyong mengerutkan dahi. "Maaf, apa yang kau lakukan di sini?"

"Untuk menemuimu tentu saja, apa kau minum?"

Taeyong mengangguk pelan. "Hanya sedikit Wine bersama dengan Charles." Balas Taeyong sambil membuka kunci pintu. "Silakan masuk, apa seseorang di rumahku mengatakan aku ada di sini?"

"Terima kasih, Ibumu yang mengatakan untuk sementara kau akan tidur di bekas toko parfummu. Kau benar-benar buruk dengan alkohol, apa kau menganggapku patung?"

"Terima kasih sudah datang menemuiku. Bukan patung, aku pikir kau bayangan tadi." Ucap Taeyong kemudian tertawa pelan membuat Jaehyun mendengus kesal.

"Kenapa kau tinggal di sini? Bukan di rumah orangtuamu?"

Taeyong membuka kulkas dan menuang air minum. "Aku tidak mau membuat keluargaku cemas karena itu aku putuskan untuk tinggal di sini, sementara waktu. Mereka tidak boleh melihatku murung dan banyak pikiran." Taeyong menerangkan alasannya tidak tinggal di rumah orangtuanya kepada Jaehyun.

Jaehyun mengangguk pelan mengerti. "Mengenai penemuanmu tentang penetralan kutukan, Kakek mengatakan untuk sementara tidak perlu diumumkan."

"Aku sudah menduga itu yang akan Darwin katakan, setelah mendengar cerita Charles, Darwin menginginkan kerukunan antar ras, tapi dia tentu saja tidak bisa melakukan itu secara terang-terangan. Maka jawabannya adalah perkawinan campuran." Ucap Taeyong. "Mempertahankan kutukannya. Kau haus? Aku hanya punya air mineral. Aku baru sadar isi kulkas di sini buruk sekali, berapa lama aku tidak berkunjung ke sini." Taeyong mulai mengeluh.

ADMIRABILIS (JAEYONG VERSION)Where stories live. Discover now