PROLOG

4 1 0
                                        

Dunia seharusnya tidak runtuh dalam diam. Namun pagi itu, semuanya pecah tanpa peringatan.

Zen berdiri di tengah jalan, napasnya memburu, ketika suara denting sistem mulai terdengar di kepalanya—suara yang dulu hanya ada di layar komputer. Suara yang ia kenal lebih baik daripada suara bosnya sendiri.

[SYSTEM INITIATED]
WELCOME TO APOCALYPSE WORLD.
MISSION 01: SURVIVE THE FIRST WAVE.
REWARD: 10 COINS.

Manusia berteriak. Bangunan runtuh. Dan di tengah kekacauan itu... Zen justru merasakan sesuatu yang tidak seharusnya ada.

Deja vu.

Semua ini, setiap ledakan, setiap misi, setiap makhluk...
Ia sudah melihat semuanya.

Karena ia pernah menamatkan game ini.
Dan ia tahu apa yang menunggu di akhir.

Zen menatap kedua tangannya yang bergetar—bukan karena takut, tapi karena sadar:
Ia adalah satu-satunya orang di dunia yang tahu cara bertahan hidup.

Dan itu membuatnya berbahaya.
Bagi dunia.
Bagi sistem.
Bagi orang-orang yang melihatnya sebagai anomali.

Di kejauhan, sistem mengumumkan tahap awal.
Tahap menuju akhir.

Zen menghela napas panjang.

"Kalau ini benar-benar terjadi," gumamnya, "aku tidak akan membiarkan dunia ini berakhir seperti game itu."

Ia belum tahu bahwa beberapa hari ke depan, ia akan bertemu kembali dengan gadis yang pernah ia pikir tak akan ia lihat lagi—Andrea. Dan pertemuan itu akan menjadi alasan ia memecahkan aturan terpenting dalam sistem:

Hanya ada satu survivor.
Tapi Zen memilih dua.

End Protocol : Final SurvivorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang