prolog + spoiler

85 9 0
                                        

Ruangan Kesiswaan terasa sesak, dipenuhi aroma kertas yang terbakar dan antisipasi yang tegang. Junseo (Ketua Kesiswaan), Sungchan (Saksi Mata), dan enam penulis novel terlarang—Jiyoon, Jeemin, Koko, Jungeun, Sarang, dan Saebi—sudah di posisi. Novel “Cinta Terlarang di Balik Papan Pengumuman” tergeletak di tengah meja.

Junseo melirik keenam gadis itu. "Ingat perannya. Kalian adalah narapidana kebersihan, kalian tidak mengenal mereka."

Enam penulis itu mengangguk. Mereka semua tahu bahwa novel itu bukan sekadar fiksi; itu adalah dokumentasi rahasia yang dibumbui drama.

Sungchan berdiri di samping Junseo. Rasa takutnya kini bercampur dengan rasa takjub. Ia tidak tahu, semua pasangan yang di-ship itu sebenarnya adalah pasangan yang sudah menjalin hubungan, tetapi merahasiakannya dengan alasan 'seru aja'—sebuah komplikasi yang membuat seluruh situasi ini sepuluh kali lebih berbahaya dan lucu.

"Panggil mereka. Sekaligus," perintah Junseo.

Sungchan menelan ludah, menekan tombol interkom, dan menunggu badai datang.







***







Suara langkah kaki yang heboh terdengar dari lorong, diselingi tawa dan sindiran keras—mereka sedang membangun benteng pertahanan rahasia mereka.

"Serius, Ketua Kesiswaan Junseo memanggil kita ber-tujuh sekaligus? Apa kita akan dipenjara massal karena hype ujian?" terdengar suara nyaring Leo (Ketua Pelatihan pedang). Ia sedang berusaha keras menunjukkan bahwa dia tidak sedang berkencan dengan Ketua Spesialis Lingkaran Sihir.

Di sebelahnya, Sangwon (Spesialis Lingkaran Sihir) tertawa dengan keras yang terlalu berlebihan. "Mungkin dia butuh bantuan untuk mengiringi pengumuman disipliner!"

Pintu Ruangan Kesiswaan dibuka kasar oleh Leo.

"Tumben-tumbenan, Ketua! Ada pesta apa—"

Leo langsung terdiam. Tujuh siswa yang dipanggil masuk, dan kemampuan akting terbaik mereka langsung diuji.

Mereka semua berpasangan dengan sempurna, tetapi menjaga jarak yang terlalu kaku agar tidak terlihat dekat:

Geonwoo (Pemimpin Pelajar Tambahan Pedang) dan Anxin (Pemimpin Pelajar Tambahan Mana) berdiri dengan jarak sempurna, pandangan mereka saling menusuk, menunjukkan kebencian yang palsu. (Padahal tadi pagi mereka sarapan berdua).

Leo (Pedang) dan Sangwon (Sihir) berdiri bersebelahan dengan canggung, wajah mereka berusaha keras untuk menunjukkan bahwa mereka tidak sedang merencanakan pertemuan rahasia setelah ini.

Sanghyeon (Junior Ceria) tersenyum ramah pada Arno (Populer), tetapi menjaga jarak sopan. (Mereka tidak boleh ketahuan junior-senior dating!).

Dan di barisan belakang, Xinlong berdiri paling kaku. Ia selalu terorganisir, bahkan dalam menyembunyikan hubungan.








***








Saat tujuh 'korban' berdiri seperti patung, keenam penulis di bangku panjang, yang tahu kebenaran, mengalami kegembiraan kreatif yang meluap-luap.

Jiyoon menyenggol Jeemin. Lihat cara Anxin menyipitkan mata pada Geonwoo! Itu bukan benci! Itu kode 'Aku-akan-membalas-perlakuan-ini-malam-nanti'!

Jeemin mencatat dengan cepat. Leo dan Sangwon! Jarak mereka sempurna! Sangwon tampak canggung, dia takut Leo akan membocorkan rahasia kencan mereka di menara observasi!

Koko menatap intens. "Aku harus menambahkan adegan Geonwoo memuji keterampilan sihir Anxin, tapi pura-pura mengeluh tentang sulitnya sihir es," bisiknya pada Jungeun.

FINAL LIMIT Where stories live. Discover now