Mr Posesif & Badboy [markren. ver]

PROLOG + INTRO

jangan lupa komen yukkkk!!!

btw, aku ga tau mau cuap cuap apa T_T intinya ini cerita agak beda dari cerita cerita yang kubuat, karna disini njun kita jadi Badboy guyss >< semoga cocok yaaaa, soalnya asline njun itu kayak bayikkkkkk alias cuteeeee abiez wkwkwk

terus... buat yang misalnya udah baca versi aslinya (markno) plis jangan spoiler
kalo kamu masih mau baca versi ini silahkan, tapi kalo gamau karna udah tau alurnya ya gausah baca dan jangan hate komen yaa, tolong kerja samanya:)

btw, namanya aku pake nama asli ya, biar lebih gampang bayangin visualnya ajaa si hehe

happy reading!! 💓

 

Sudah seminggu sejak kabar duka kedua orang tua Renjun yang meninggal dalam kecelakaan pesawat saat perjalanan pulang dari Jepang, hari ini Renjun akan kembali ke sekolah. Suasana rumah terasa sepi saat hanya tersisa dirinya yang berada di rumah tersebut sebab Renjun memang anak satu satunya. Malangnya, ayahnya Renjun pergi dengan meninggalkan hutang perusahaan yang akhir-akhir ini sedang mengalami banyak masalah. Renjun tidak begitu tahu dan paham masalah apa yang menimpa perusahaan ayahnya, tapi beberapa kali Renjun tidak sengaja mendengar obrolan telepon ayahnya di kamar dengan seseorang yang tengah membicarakan tentang pinjam uang untuk mengatasi masalah perusahaan. Renjun tidak ingin begitu ikut campur karena menurutnya itu bukan tugasnya sebagai anak yang masih sekolah. Yang Renjun tahu hidupnya tercukupi dengan segala fasilitas mewah yang dia miliki.  

Dulu hidup Renjun serba kemewahan, fasilitas mewah dia miliki, seperti; mobil, motor, uang jajan berlimpah. Hidupnya yang berkecukupan membuat Renjun hidup hura-hura di luar sana. Namun setelah kepergian kedua orang tuanya yang ternyata meninggalkan banyak hutang, sekarang Renjun tidak memiliki apa pun. Semuanya lenyap. Bahkan baru dua hari orang tuanya meninggal, beberapa orang sudah mendatangi rumahnya guna menagih hutang. Renjun yang tidak tahu apa-apa pun bingung harus berbuat apa. Alhasil, semua harta benda yang ada di rumah Renjun diambil alih untuk mengurangi hutang ayahnya. 

Beberapa mobil mewah disita, perusahaan ayahnya yang sudah berhenti beroperasi karena kekurangan dana pun akhirnya diambil pula. Kini yang tersisa hanya Renjun sendiri di dalam rumah besar yang dia miliki sekarang, juga seonggok motor kesayangannya yang biasa dia pakai untuk balapan. Tidak ada lagi harta yang ia miliki. 

Renjun mengeluarkan motornya dari garasi luas yang kini kosong melompong menyisakan satu motornya saja. Dengan malas dan lesu Renjun memanasi motornya sebelum ia gunakan untuk berangkat sekolah. 

Namun, tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti di depan gerbang rumahnya. Renjun melihat mobil itu dengan waswas saat meyakini mereka mungkin orang-orang yang akan menagih hutang ayahnya lagi. 

Gerbang rumah yang memang sudah terbuka pun membuat orang berpakaian hitam itu masuk ke halaman rumahnya dengan mudah dan menghampiri Renjun yang berdiri waspada. Seseorang yang paling mencolok yang diketahui Renjun sudah pernah datang dua hari yang lalu itu berjalan ke arahnya. Renjun menatap lelaki itu dengan tatapan tak suka.

“Selamat pagi,” sapa Mark dengan ramah dibumbui senyum. Senyum sombong meremehkan yang malah membuat Renjun tidak suka. 

Namanya Mark Lee atau yang biasa dikenal dengan Mark. Si pengusaha muda sukses nan kaya raya. Memiliki sifat ambisius yang sangat besar dan berprinsip harus mendapatkan apa yang ia inginkan. Pribadinya sangat dingin dan sombong atau orang lebih suka menyebutnya si arogan, tidak pernah mau mengalah atau menyerah terhadap apa pun yang sedang diincarnya. Bagi Mark itu adalah sebuah tantangan menyenangkan.