06 🔞

7.8K 338 23
                                        

Gavin mengintip dari balik pintu kamar mandi, dia melihat Naren duduk di kasur dengan laptop di pangkuannya. Pria itu bertelanjang dada dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya.

'Tolong ini gimana gue keluarnya?!'

Akhirnya setelah capek terlalu lama berdiri di kamar mandi, Gavin memberanikan diri untuk keluar. Dengan secepat kilat cowok itu memakai pakaiannya lalu naik ke kasur.

Naren melepas kacamata dan meletakkan laptop di atas meja, setelah itu ikut berbaring di samping istrinya.

Gavin berbaring membelakangi Naren, matanya terpejam erat. Dia berusaha untuk tidur walaupun dia tau itu tidak akan berhasil. Tidak mungkin Gavin bisa tidur dengan jantung berdetak kencang dan tubuh yang panas dingin.

Naren memeluk Gavin dan mencium tengkuknya. "Sayang"

"Hmm?"

Tangan Naren masuk ke dalam baju Gavin, mengusap perutnya lembut lalu naik ke atas dan berhenti di puting merah muda milik Gavin.

Gavin bergerak gelisah saat tangan nakal itu memainkan putingnya.

Naren mencium leher jenjang istirnya, menggigitnya hingga menimbulkan tanda kemerahan lalu menjilat nya.

"Ughhh ahh.." Desahan merdu mulai keluar dari mulut Gavin

Tangan Naren semakin kurang ajar, masuk ke dalam celana Gavin dan meremas pantat montoknya.

"Aahh!" Gavin tersentak saat tangan Naren menyentuh lubangnya.

"Boleh?" Naren bertanya dengan suara serak

Gavin menoleh kearah Naren, dia melihat suaminya itu menatapnya dengan tatapan sayu, sedangkan sesuatu yang besar sudah berdiri di bawah sana. Gavin jadi tidak tega.

"Boleh, tapi pelan-pelan ya"

"Iya saya akan pelan-pelan. Tapi gak janji" Kata terakhir diucapkan dalam hati

Dengan tidak sabaran Naren melepas semua pakaian Gavin dan melemparnya ke sembarang arah.

"Jangan natap aku begitu.." Ucap Gavin saat melihat Naren menatap tubuh telanjangnya intens sambil menjilat bibir.

Naren terkekeh lalu membungkam bibir Gavin dengan bibirnya.

Biasanya Naren menciumnya dengan lembut dan hati-hati, namun kali ini berbeda, ciuman itu kasar dan menuntut.

Gavin mengalungkan lengannya di leher Naren, menikmati lidah hangat itu yang mengobrak-abrik rongga mulutnya. Kalau sudah begini, dia tidak sanggup untuk menolak.

Ciuman Naren turun ke leher dan semakin turun hingga seluruh tubuh Gavin sudah dipenuhi ciuman dan gigitannya.

Tanpa aba-aba Naren memasukan kejantanan Gavin ke dalam mulutnya. Dia melakukan blow job.

"Ahh.. ahh.. Narenhh"

Naren semakin mempercepat blow job nya.

"Akuhh mau keluar.."

"Keluarin sayang"

"Ahhhh.." Desah Gavin saat dia sudah mencapai orgasmenya.

Gluk

Naren menelan habis sperma milik Gavin.

"Ih jorok, Om!"

"Manis"

Naren membuka paha Gavin lebih lebar lalu mendekatkan bibirnya ke lubang anal milik istrinya.

"Ka-kamu mau ngapain-ahh!" Gavin melebarkan matanya saat lidah Naren menyentuh lubangnya.

Mommy Berondong [BL]Место, где живут истории. Откройте их для себя