Prolog ~

8 0 0
                                        

"You tasted bittersweet," gumam pria itu, "like tequila and strawberry mojito on my lips," lanjutnya dengan suaranya yang rendah dan nyaris tenggelam oleh dentuman musik klub ketika bibirnya melepaskan Cataleya dari penjara singkat yang merebut hampir semua napasnya.

Cataleya berkedip pelan. Seolah otaknya baru saja menekan tombol 'on' kembali setelah sempat terputus dari realita. Bibinya masih hangat dan napasnya masih tersenggal. Irama jantungnya berdetak terlalu keras untuk taruhan yang seharusnya hanya lelucon belaka. Sementara rasa manis pahit sisa alkohol yang diminumnya tadi masih tertinggal di lidahnya, begitu juga sisa aroma pria itu yang samar tertinggal di udara.

Untuk sesaat ia lupa dimana ia berada. Namun perlahan, seperti tersambar petis kesadarannya kembali.

"Oh my god, I did it! I kiss a stranger," seruan itu keluar begitu saja dari bibirnya.

Meluncur bebas seperti berselancar di atas es tanpa halangan. Bebas namun di ujung bibirnya terasa kebas. Apalagi ketika pria asing itu menatap dirinya tajam dan Cataleya menyadari kesalahannya seperti ditampar palu godam thor.

"Oh astaga! maafkan rekanku ini, Sir," ucap Milka, seorang rekan kerja sekaligus sahabat Cataleya dua tahun belakangan ini seraya menarik temannya itu dari pelukan pria asing yang dicium Cataleya barusan.

Milka ternganga ketika melihat adegan seperti di film romansa yang terlalu slutty barusan bahkan untuk dirinya yang bukan gadis polos lagi dan sering melihat adegan ciuman di TV, tetapi tak satu pun adegan itu semenggairahkan ini. Ia tidak menyangka Cataleya akan benar-benar melakukan tantangan konyol teman-teman mereka barusan. Hanya karena taruhan iseng yang dilemparkan oleh mulut-mulut yang telah dikuasai alkohol.

Tubuh Cataleya terhuyung ketika ia mencoba melangkah mundur. Menyadari bahwa pria asing itu mungkin tak senang dengan kejadian barusan. Tentu saja, siapa yang senang dicium tiba-tiba? apalagi oleh orang asing.

Tetapi detik berikutnya seorang rekan mengangkat tinggi botol minumannya ke udara, "Cheers!"

"Itu gila! Kupikir kau tidak akan berani melakukannya," komentar rekannya yang lain.

Cataleya mengusap keningnya. Pusing? iya. Malu? sedikit. Tapi lebih dari itu ia merasakan semacam percikan aneh yang tertinggal di dadanya. Perasaan yang sudah lama tidak ia rasakan setelah bertingkah sebagai anak baik selama tiga tahun belakangan tanpa satu pun kenakalan, kini ia hanya ingin bebas. Cukup malam ini saja.

"Kalian berhutang 10 dollar padaku," katanya sambil mengulurkan tangan.

Teman-temannya tertawa dan menjejalkan uang pecahan satu dollar ke tangannya dan Cataleya menghitung cepat lalu membagi tanpa ragu.

"Thanks a lot, babe. Ini bagianmu." Ia menyerahkan lima dollar pada pria asing yang baru saja ia cium.

Anggaplah itu bayaran yang adil atas hadiah taruhan yang berhasil ia menangkan barusan.

Pria itu menatap uang di tangannya lantas tersenyum geli. Ada sesuatu di balik tatapannya. Perasaan tertarik? atau justru terhibur.

"Berani sekali," ucapnya pelan lalu menyelipkan uang itu ke saku jasnya, berbalik dan melangkah menuju tangga spiral yang mengarah ke lantai dua area khusus VIP yang disewa khusus untuk pertemuan penting yang harus dihadirinya malam ini.

Ia berhenti sejenak di anak tangga pertama, menoleh sebentar dan tatapannya jatuh pada Cataleya yang kembali dengan botol-botol minumannya dan berdansa di sana seperti seseorang yang baru saja memenangkan lotre satu juta dollar.

Lagi, pria itu tersenyum geli.

***

A/n :
Leave your mark here!
Vote and comment sebagai apresiasi atas kerja kerasku. Dan nantikan bab selanjutnya!
Your support is what keeps this story alive.

With love,
Mirae Sitara

27.10.25

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Oct 27 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

The Forbidden DesireHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin