'~•Perlombaan~•'

23 5 3
                                        

Chapter sebelumnya~'

"Ya, omongkan apa yang kau mau, lama-kelamaan akan kerasa apa maksud kita." Danial berkata, yang membuat Tera berfikir kembali tentang perasaannya.

"Paham tidak?" Danial berkata dengan pose Kak Gem.

"Iya, iya, terserah kamu Kak..." Tera pun langsung menjauh dari kedua orang gila itu.

Chapter sekarang~'

Sedangkan, di sisi lain saat lomba berlangsung, setiap peserta mendapat bangku masing-masing dalam satu ruangan besar.

Sialannya, Bayu mendapat bangku di dekat Sandi, untungnya saja tidak terlalu bersampingan. Lebih tepatnya, Sandi mendapat bangku di bagian kiri-depannya bangku Bayu. Mengerti kan maksudnya bagaimana? bakal gampang untuk Sandi mengetahui proses Bayu.

Batin Bayu mengkutuk para panitia lomba yang telah mengurutkan peserta dengan cara ini. Bayu sudah menyadari logika dari urutan ini, dan Ia memecahkan polanya.

A B C D E F G H I J K L M N
N A B C D E F G H I J K L M

Iya, itu adalah pola yang mereka pakai.

Balik lagi ke perlombaan, Bayu sudah mulai menulis cerpennya, dengan judul "Kau bertemuku di langit sore". Kalau kata Bayu,

Cerita ini tentang seorang pangeran yang telah terjatuh ke dalam dunia halusinasi oleh "Cheshire cat", dan sang pangeran bertemu dengan putri cantik, hanya untuk di akhirnya sang pangeran terbawa balik ke dunia asli, dan sang pangeran menyadari bahwa Ia hanya berhalusinasi.

Sungguh, aneh sekali "Ending" semua cerita milik Bayu. Memang, bagus imajinasinya luas, tapi terkadang memang terlalu luas kalau menurut teman-temannya dan keluarganya sendiri. Ya, pada akhirnya, Bayu menghabiskan sejumlah 20 lembar kertas lembar berukuran A4.

10 kertas A4 itu ada yang dipakai kedua sisinya, dan 10 lagi hanya memakai satu sisi kertas. Kalau begitu, kenapa tidak memakai 15 lembar kertas A4 saja ya? Aneh sekali pola pikir Bayu.

Mungkin Ia hanya ingin ceritanya terlihat cukup panjang. Oh iya, hampir saja lupa, Bayu mentanda tangani cerita cerpennya, walaupun sebenarnya tidak perlu. Dengan segera, Ia memberi tanda tangan "BY" hanya karena Ia mau.

Sungguh menggemaskan, kelakuan Bayu seperti anak kecil yang baru saja membuat tanda tangan, dan mereka terus-menerus mentanda tangani semua barang yang mereka miliki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sungguh menggemaskan, kelakuan Bayu seperti anak kecil yang baru saja membuat tanda tangan, dan mereka terus-menerus mentanda tangani semua barang yang mereka miliki.

Setelah Ia selesai membuat ceritanya, Ia pun memberi tahu kepada panitia yang menjaga bahwa Ia udah siap, dan harus segera dibawa ke ronde selanjutnya— membacakan cerpen buatannya didepan juri.

Sandi yang masih berusaha memakai seluruh tenaga tangan dan otaknya untuk menyelesaikan cerpennya pun kaget, "Kok bisa Bayu cepat sekali selesainya?" ucap batinnya.

Sandi langsung berfikir positif dan melanjutkan cerpennya yang belum selesai, tetapi dengannrasa gugup dan sedikit takut di pikirannya.

Bayu pun, akhirnya dibawakan oleh panitia ke ruangan selanjutnya untuk membacakan cerpennya.

Formula For ChaosWhere stories live. Discover now