satu

38 3 0
                                    

Cara menatap makanannya. Ia tidak nafsu makan. Ia masih bersedih karena hari ini tepat satu tahun sejak ibunya meninggal. Apalagi ayahnya bilang ia akan menikah lagi. "Hey, kamu tidak apa apa?" Kendall, sahabatnya, duduk disampingnya. "Kau tidak makan dari tadi? Apa kau sakit? Mau aku antar ke uks?" Ini yang kusuka dari Kendall ia sangat peduli denganku bahkan pada masa-masa sulitku. "Ah,engga kok ga apa-apa. Aku hanya sedang pusing."

yah, aku jujur. aku pusing gara-gara ayahku mau menikah lagi.

"Ga apa-apa nih beneran? Yasudah yuk kekelas." Kami pun beranjak dari meja kami lalu berjalan menuju ke kelas. "Hey, itu bukannya Cameron?" tanya Kendall sembari menunjuk kearah Cameron yang sedang mengambil buku  dari lokernya.

Cameron Dallas.

Salah satu sebab kenapa aku tetap bertahan. Hanya melihat wajahnya pun aku sudah merasa senang. Deg. Dia melihat kearahku. Reflek aku pun langsung memalingkan wajahku.

"Kau kan suka kepadanya kenapa tidak bicara dengannya saja? Hey, mukamu merah tuh, haha." mukaku merah? yang benar saja. Akupun hanya memutar bola mataku.

Pelajaran terakhir yang berlangsung dua jam terasa seperti berjam-jam akhirnya selesai. Saat aku pulang kerumah aku heran... KENAPA BISA ADA MOBIL CAMERON DI DEPAN RUMAHKU. Ia selalu membawanya kesekolah jadi aku yakin itu punya dia. "Oh, Cara, kau sudah pulang nak? Oh iya, maaf ayah belum bilang kalau tunangan ayah akan tinggal disini mulai hari ini." kata ayahku kemudian memelukku. "Ayah kok ga bilang? Kok tiba-tiba sekali?" tanyaku sedikit marah. "Well, ayah lupa. Oh iya, ini Ghina tunangan ayah dan ini Cameron yang akan menjadi saudara angkat mu." kata ayahku memperkenalkan mereka. what.

Cameron akan jadi saudara angkatku.

Cameron akan jadi saudara angkatku.

CAMERON AKAN JADI SAUDARA ANGKATKU.

wait, berarti namanya jadi Cameron Delevingne dong? lol.

Aku ga tau itu hal baik atau buruk. Tapi untuk saat ini aku senang. Yah, aku kan akan satu atap dengan crush ku. Tapi sepertinya aku ga boleh lagi suka padanya. Tapi aku sudah terlanjur suka padanya. "Cara? Kamu ga apa-apa? Kok melamun terus?" tanya Cameron bingung. "Hah? tadi kamu ngomong apa? Maaf aku ga dengar tadi." oke ini awkward. "Engga. Ayo masuk kedalam."

Malam itu pun aku ga bisa tidur gara-gara masih kaget soal Cameron. Apa aku masih bisa menyukainya? Tentu tidak dasar bodoh ia saudara angkat mu.

Knock Knock.

Aku pun tersadar dari lamunanku. "Masuk aja ga dikunci." aku pun duduk. "Um, kita kan sudah jadi saudara jadi aku mau mengenal lebih banyak darimu. Yah kita bisa mengenal satu sama lain karena kita belum terlalu akrab." asal kau tahu saja aku sudah tau semua tentangmu.

- Author's Note -

YAK GUE GATAU KENAPA GUE NULIS CERITA MAINSTREAM INI. DID U NOTICE CaKe? LOL. MAAF KALO CHAP INI PENDEK.
JANGAN LUPA VOMMENT YAA

edit : ini cerita gue tulis 2 tahun yang lalu lol this is cringeworthy

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Sep 23, 2016 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

wrong :: cameron dallasOù les histoires vivent. Découvrez maintenant