Enigma.01

72 6 0
                                        





Happy Reading.





***

Pagi di kota Seoul selalu diselimuti hiruk pikuk yang tiada henti. Di salah satu sudut kota, di sebuah rumah bergaya modern minimalis, Haechan masih bergumul dengan selimutnya.

"Seo Donghyuck! Bangun!" Suara Ten, Omega ibunya, sudah menggelegar dari lantai bawah.

Haechan mendengus, menarik selimut sampai menutupi kepalanya. Ia memang pembangkang sejati, bahkan pada suara ibunya sendiri. Terdengar langkah kaki mendekat, dan pintu kamar terbuka. Johnny, seorang Alpha yang juga ayahnya, berdiri di ambang pintu dengan Hendery, kakaknya yang berstatus Alpha, menyeringai di belakangnya.

"Dek, nanti kamu telat," kata Johnny, mencoba lembut.

"Hoamm... lima menit lagi, Pa," jawab Haechan dengan suara serak.

Hendery langsung melompat ke kasur, menindih Haechan. "Lima menit apaan! Sana mandi! Bau!"

"Ish, Bang! Berat!" Haechan meronta, tapi Hendery tidak bergeming. Akhirnya, dengan kesal, Haechan bangkit dari kasur. "Iya! Iya! Aku mandi!"




⊹ ࣪ ﹏𓊝﹏𓂁﹏⊹ ࣪ ˖



Di sekolah, Haechan bergabung dengan Jaemin, Renjun, dan Han di koridor. Mereka berempat adalah komplotan yang tidak bisa dipisahkan.

"Chan, lo udah siap buat tahun ajaran baru ini?" tanya Jaemin.

"Siap nggak siap, harus siap lah. Emang kenapa?" Haechan mengangkat alis.

"Eh, oh iya gue denger-denger, bakal ada murid baru tau, katanya sih spesial gitu." bisik Renjun.

"Spesial apaan?" Han, Omega yang blak-blakan, menimpali. "Palingan juga cuma Alpha sombong kayak biasanya."

"Bukan, Han. Katanya dia itu... Enigma," kata Renjun dengan nada berbisik, seolah takut ada yang mendengar.

Haechan tergelak. "Enigma? Apaan dah? Omong kosong banget. Lo percaya aja sama gosip kayak gitu, Ren. Mana ada sih Alpha di atas Alpha? Itu tuh cuma dongeng tauuu cuma dongeng, dan itu dibikin cuma buat nakut-nakutin doang."

Bagaimana bisa Haechan berpikiran seperti itu? Itu karena banyak sekali omong kosong dari orang-orang di dekatnya dan dari beberapa buku yang pernah ia baca. Bisa disimpulkan. Sangat konyol menurutnya.

Jaemin mengangguk setuju. "Iya, Chan. Gue juga denger gosip itu. Dan katanya dia bisa bikin Alpha lain jadi Beta atau bahkan Omega kalau berani nantangin dia."

"Cih, bualan! Emangnya dia dewa apa?" ejek Haechan, sama sekali tidak terpengaruh.

"Kalau emang ada, gue orang pertama yang bakal nantangin dia." lanjutnya.

Tepat pada saat itu, bel masuk berbunyi. Mereka berempat bergegas menuju kelas mereka.

Pelajaran pertama adalah pelajaran pengenalan kelas. Guru Kim masuk bersama seorang siswa baru. Langkahnya tenang, tatapannya dingin dan datar. Seluruh kelas hening. Aura aneh terasa menyelimuti ruangan, membuat beberapa Alpha di sana terlihat gelisah dan sedikit menciut. Seolah ada insting purba yang memperingatkan mereka tentang keberadaan makhluk dominan di hadapan mereka.

"Baik, anak-anak, kita kedatangan murid baru. Silakan perkenalkan diri," ujar Guru Kim.

Siswa itu berdiri di depan kelas, menatap semua orang dengan sorot mata yang sulit diartikan. "Nama gue Lee Minhyung. Kalian bisa panggil gue Mark dan gue... Enigma."

Enigma (MarkChan) Where stories live. Discover now