Part 4

87 24 1
                                        

Esok paginya, Ahyeon sudah gelisah sejak sampai sekolah

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Esok paginya, Ahyeon sudah gelisah sejak sampai sekolah. Begitu pelajaran belum mulai, dia diam-diam mencari sosok Ken.

“Ken ada di kelas nggak?” tanya Ahyeon pada Rita.

“Belum keliatan, deh,” jawab Rita santai.

Baru kemudian Ahyeon teringat. Oh iya… Ken kan dihukum Pak Kim buat nyari buku sejarah di perpus.

Tanpa buang waktu, Ahyeon buru-buru meninggalkan kelas menuju perpustakaan.

Begitu masuk, dia langsung melangkah ke bagian rak buku sejarah. Di sana, matanya menangkap sosok Ken sedang menggaruk-garuk kepala, kebingungan dengan selembar kertas list di tangannya.

Ahyeon menahan tawa kecil. Tingkah Ken yang biasanya sok jago, sekarang malah kelihatan kayak anak hilang.

Dia melangkah pelan, lalu berdiri di samping Ken. “Ken.”

Ken menoleh, keningnya berkerut. “Hah? Kenapa jarimu itu?” tanyanya, melihat perban di tangan Ahyeon.

“Gara-gara kamu kemarin,” jawab Ahyeon datar sambil mengangkat jarinya lebih tinggi.

Ekspresi Ken berubah. Dia teringat jelas bagaimana kemarin dia merampas kunci dari tangan Ahyeon dengan kasar.

“Astaga… coba sini, lihat! Besar nggak lukanya?” tanya Ken panik sambil langsung menarik tangan Ahyeon.

Ahyeon kaget. Dia kira Ken bakal jawab enteng atau malah cuek, tapi yang dia dapat justru sisi panik Ken yang nggak pernah dia sangka.

“Maaf, Yeon. Aku beneran nggak niat nyakitin kamu,” ucap Ken serius, matanya menatap tangan Ahyeon.

Deg.

Hati Ahyeon sempat goyah. Padahal dia datang dengan niat mau minta maaf duluan, tapi ternyata Ken sudah lebih dulu meminta maaf. Sisi lembut Ken ini bikin Ahyeon bingung harus bereaksi bagaimana.

Namun dia cepat menutupi rasa kikuk itu. “Makanya jangan keras kepala. Lihat tuh, aku cedera gara-gara kamu,” kata Ahyeon sok galak.

“Makanya jangan sok ngatur, nyuruh-nyuruh orang pulang,” balas Ken, suaranya kembali ke mode bandel yang bikin naik darah.

Ahyeon terdiam, hatinya campur aduk. Dia ingin mengatakan sesuatu. Permintaan maaf yang sudah disiapkan dari semalam tapi lidahnya seperti terkunci.

“Ngapain lagi kamu di sini?” tanya Ken sambil kembali menelusuri rak buku.

“Aku… mau bantu kamu,” jawab Ahyeon. Padahal sebenarnya yang ingin dia katakan adalah, "Aku mau minta maaf."

“Nggak usah. Aku bisa sendiri,” tolak Ken cepat.

“Bisa atau nggak, urusan nanti. Yang jelas, kamu harus cepat. Kalau enggak, nanti guru nanyanya ke aku, ‘Ken di mana?’ terus dicap bolos lagi,” balas Ahyeon ketus.

CHIYEON : DOUBLE THE TROUBLE Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin