3- Pertengkaran

105K 5.5K 6
                                    

Malam ini sama saja dengan malam yang sebelumnya bagi Resya, Hening.

"Resya" suara bariton sang Papa menyadarkan Resya dari Pikirannya sendiri

"Iya"

"Besok kamu jangan lupa ya, kamu ada belajar tambahan sama Vino"

"Hmm" gumam Resya tanpa menoleh

"Liat Papa, Resya. Papa lagi ngomong sama kamu!"

"Iya, Pa" jawab Resya sambil mendongak Malas

"Kenapa kamu seperti ini, Resya?. Kamu dulu anak yang baik, Sopan, selalu nurut sama Papa. Kenapa sekarang kamu berubah, Nak?" Tanya Rehan

"Menurut Papa aku kenapa?, Aku kesepian, Pa. Papa nggak pernah lagi peduliin aku, Papa nggak pernah lagi merhatiin aku. Aku mau Papa sama seperti dulu, ketika Mama masih sama Kita" ucap Resya Menahan Emosi

"Mama sudah di Surga, Resya. Papa juga nggak mungkin bisa terus sama Seperti dulu. Papa sekarang banyak kerjaan, Papa juga mengisi peran sebagai Seorang Ibu buat kamu. Papa harus kerja untuk membahagiakan kamu, Nak" ucap Rehan mencoba memberi pengertian

"Kerja... kerja...kerja terus yang Papa Urus, Aku kapan Pa?. Aku nggak butuh Uang papa, Aku cuma butuh Perhatian dan kasih Sayang Papa" ucap Resya, ia membanting Sendok lalu berlari memasuki Kamarnya, Panggilan Sang Papa pun tak ia pedulikan

"Resya!" Panggil Rehan, Namun Resya tak berbalik

Dengan rasa kesal yang masih mengerayangi hati dan perasaannya Resya memasuki Kamarnya dan melempar segala yang ia temukan atau yang bisa ia raih. Tak peduli dengan kondisi kamarnya yang sekarang sudah tak berbentuk.

Ketika ia akan membanting Vas Bunga yang ada di atas nakas ia melihat Sebuah Pigura Ibunya yang sedang tersenyum, perlahan Tangannya menurun dengan Vas yang masih dalam genggamannya.

"Ma," lirih Resya

"Resya Kangen" dan setetes Air mata jatuh meluncur di pipinya, ia jatuh terduduk dan menangis sepuasnya melepaskan segala sesak yang masih tersimpan di dadanya, Rasa penyesalan karna telah menjadi anak durhaka, rasa bersalah karna tak bisa memenuhi keinginan ibunya yang berharap ia menjadi Orang Sukses dengan sopan santun yang Tinggi.

"Maafin Resya, Ma" ucapnya sesegukan sambil memeluk erat Lututnya dan membenamkan kepalanya disana.

Setelah merasa cukup tenang Resya terdiam. Entah apa yang ia pikirkan dan tak lama Ponselnya bergetar

From: Cowok Tengil:p
'Besok di perpus jam 3, jangan telat!'

"Wah, siapa banget ni cowok seenak dengkulnya merintah gue"
Resya pun membalas SMS Vino

Drtt...drrttt

From: Badgirl
'Kalo gue telat gimana?'

To: Badgirl
'Gue gantung lo!!'

From: Badgirl
'Silakan, gue nggak takut:p'

"Ck.. ni cewek emang bener2 ya, huh"

To: Badgirl
'Tidur sana, bsk kalo telat gue hukum'

****

"Nge hukum gue?, dia kira dia siapa?, heh"

To: cowok Tengil:p
'Terserah'

Setelahnya tak ada lagi balasan dari Vino. Karna mata yang mulai berat juga lelah sehabis menangis Resya pun tertidur.

*****

"Besok Dimulai!"

(Bersambung)

Hai-hai Part Ini asli udah berubah banget. Ada yang aku tambah, ada yang aku kurangin. Jadi nggak pendek lagi hehe, semoga suka ya😊❤❤

[1] My BadGirl【𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭】✔Where stories live. Discover now