^2^

186 18 21
                                        

Aha! Aku punya ide, bagaimana jika mengubah nama keluarga nya saja, bukan aku saja, tetapi Corra juga.

"kalau mengganti nama keluarga? Leoxses diganti dengan yang lain, bagaimana menurutmu?" Tanya ku pada Corra yang sedang bertelentang di atas ranjangnya.

"Bagus, mau diganti dengan sebutan apa? Cutterpillar? Bee? Ladybug?"

"Hey! Bukan nama yang seperti itu juga!"

Apa nama yang bagus ya? he bukan bagus, yang penting nama yang agak berbeda, Jangan berpikir yang negatif, nama Leoxses itu nama bangsawan lho. "Le, Le, Le." Aku sedang mencari suku kata yang nyambung.

"Leaf? Buruk sekali." Corra menambahkan, seketika aku menjitak nya sekali lagi.

"Leaxius! Bagaimana menurutmu?" Akhirnya!

"Jelek."

*~~~~*

"Jadi kalian bersaudara ya, baiklah Spartos Leaxius mendapat nomor yang ke B.16 sedangkan Corra Leaxius mendapat nomor yang ke B.17, hari ini adalah hari terakhir kami menerima calon prajurit. Tim A memiliki 115 anggota dan tim B hanya memiliki 17 anggota, untuk saat ini. Baiklah, semoga tes kalian lancar," seru pak tua berseragam prajurit Sasan dengan empat bintang kecil di seragam bagian dada kanan nya.

Matahari sudah mulai tergelincir, aku dan Corra saking lelahnya, tidur setelah berdebat soal nama dan diakhiri dengan damai. Sampai aku terbangun, awan sudah tampak orange, aku lalu membangunkan Corra dan kami bergegas ke barak terbesar di pusat Kerajaan Sasan. Untung saja kami masih diterima oleh pak tua itu dan mendapat nomor paling buncit.

Dan lagi, aku dan Corra harus memikirkan bagaimana cara agar tidak tidur di penginapan. Walaupun murah tapi jika terus menerus membayar tiap malam, bisa bisa kantong kering.

Hari tes calon Prajurit Sasan.

Author PoV

"Yaaahhh, no B.11 kalah dengan B.12. mari kita bertepuk tangan dengan kemenangan B.12, Azwn bin Ubay!!" semua orang yang berada di podium bersorak heboh pada peserta B.12.

"kenapa harus bertepuk tangan, aku tak suka," lirih pria muda yang bernama Azwn bin ubay. Pria bergamis ngembang berwarna putih hijau. dan memakai kain hijau yang menempel di atas kepalanya dengan menggunakan pengait diantara kepala dan kain agar tak lepas.

Azwn lalu masuk kedalam lorong, sedangkan lawannya itu di bawa oleh beberapa orang ke lorong yang berbeda.

Tes ini yaitu para peserta saling berlawanan, dan siapa yang menang, dia lulus tes. Tim A berada di podium yang berbeda, sedangkan yang dipodium ini khusus untuk tim B. beberapa kursi di podium, di khususkan untuk peserta. Bagi beberapa orang, melihat hal ini sangat membosankan, seorang pria melipat tangannya ke depan dada sambil bersender di bahu saudaranya, dia menguap, dan saudaranya nya risih.

"Corra, aku bukan kasur empuk mu. Ihatlah aksi pria barusan, sangat hebat. Senjatanya nya pun bukan khas dari Kerajaan Sasan dan cara berpakaiannya juga bukan dari kerajaan Sasan. Pria sehebat itu kenapa mau mendaftar sebagai prajurit Sasan?" Spartos yang sebagai senderan Corra, dia mengajak ngobrol agar saudaranya itu tak mengantuk.

"huh? Aku lihat kok, dengan samar-samar tapi," ucap Corra tak bersemangat.

"setelah satu pertandingan lagi, aku akan bertanding, semangatkan aku." Corra hanya menjawab iya dengan malas.

Hasil dari pertandingan nomor B.13 dan B.14 dimenangi oleh B.13. uniknya, B.13 ini seorang wanita, seorang wanita mengalahkan seorang pria. Namanya adalah Fatika. Spartos pun bersiap-siap untuk melawan orang yang bernomor B.15.

Saprtos Leaxsius melawan Hamad Qualid.

Next Chapter>>>>

A/N: Yang ingin tahu jadwal update bisa dilihat di akun Rei, domo~~

Chronicle Desert: Prince And The WitchWhere stories live. Discover now