Kanibalisa : Meet And Meat (2)

941 62 4
                                    

Sebuah Bus mengalami kecelakaan di jalan protokol M.H Thamrin Jakarta Pusat. Kejadian bermula saat sebuah Mobil Tronton mengalami lepas kendali dan membanting stir kearah kanan. Bus yang kebetulan melaju berdampingan disebelah kanannya, tertabrak dengan keras hingga terdorong dan menghancurkan sebuah restoran di pinggir jalan. Bus dan Tronton mengalami rusak parah. Restoran juga hancur menjorok kedalam. Jumlah korban tewas adalah 20 orang. Mayoritas korban adalah pejalan kaki dan penghuni restoran. Tragedi ini menjadi kecelakaan lalulintas terbesar di tahun 2007 di Jakarta.

***

Tragedi itu menyisahkan kisah yang tak terlupakan untuk semua orang yang menyaksikannya. Terutama untuk seorang anak. Anak laki-laki yang masih bersekolah di sekolah dasar bernama Alex.

Saat itu hari minggu. Pagi yang cerah untuk jalan-jalan. Alex dan ibunya ingin pergi ke Monas dengan naik Bus yang biasa. Mereka duduk dibangku bersebelahan sambil terus bercanda tawa. Alex adalah anak yang periang. Ibunya adalah seorang designer yang baru mulai merintis usahanya. Hari ini akan jadi Quality time yang bagus untuk anak dan Ibu. Karena mungkin, Ibu Alex akan lebih disibukan dengan pekerjaannya sebagai Designer untuk kedepannya.

"Maafin bunda ya Alex, mobil bunda lagi diperbaiki dibengkel.. Jadi kita pergi ke Monasnya naik Bus deh. Maaf ya.." Jelas Bu Fatiya pada anaknya.

Alex menggeleng cepat "Tidak kok.. Tidak apa-apa. Selama ada bunda, naik apapun Alex suka.."

Bu Fatiya terharu mendengarnya. Ia langsung memeluk Alex dengan gemas "Hmm.. Anak Bunda memang.. Ikh..! Jadi gemas Bunda.."

Sementara mereka bercanda Riang, ada seorang anak perempuan yang memperhatikan mereka dari bangku sebelah. Anak itu juga tengah bersama Ibunya. Tidak seperti Alex dan Ibunya, Anak perempuan itu tampak dingin dengan Ibunya sendiri. Dibeberapa kesempatan, Alex tak sengaja bertemu mata dengan gadis itu. Matanya yang begitu dingin dan tajam itu membuat Alex takut dan mengalihkan pandangannya.

"Se seram sekali.." pikir Alex.

Saat itu Alex berpikir bahwa gadis itu mungkin bukan orang yang baik. Tak lama kemudian, tragedi itu pun terjadi.

*BRUKKK !!

Jeritan dan kepanikan menggema bersamaan. Kejadiannya begitu cepat. Sebelum Alex menyadari benturannya, tiba-tiba semuanya gelap dengan cepat.

***

Semenit kemudian Alex kecil membuka matanya. Pandangannya masih tidak begitu jelas karena matanya masih separuh sadar. Jangankan berkata-kata, mengerang kesakitan pun Alex tak bisa. Ia tak tahu bagaimana tubuhnya bisa berpindah dari sebelah Ibunya. Alex yang sekarang, tengah tergeletak ditengah Bus. Tepatnya diatas tubuh pria yang sudah mati. Tubuhnya yang kecil bagai bantal yang tak bergerak. Belum jelas apa semua penumpang Bus itu mati atau tidak. Tapi yang pasti, hanya ada 2 orang yang masih sadar dalam Bus tersebut.

"Bunda.." Lirih Alex dalam hati.

Tak susah mencari keberadaan ibunya karena ia berada tepat didepan Alex. Tidak seperti Alex, posisi ibunya tidak berubah. Tetap duduk ditempatnya. Hanya saja, keadaan saat ini tak begitu baik. Selain itu, ada penampakan yang membuat Alex ingin sekali mengerang dan berteriak. Si bocah yang memiliki tatapan mengerikan itu, saat ini tengah duduk diatas ibunya yang tengah tak sadarkan diri.

"Kau ? Apa yang kamu lakukan dengan Bundaku ? Menyingkir darinya !!"

Teriak Alex dalam hatinya. Tapi percuma. Sebelum tahu apa yang gadis kecil itu lakukan pada ibunya, pandangan Alex mulai menggelap lagi. Alex kembali tak sadarkan diri. Diatas mayat orang lain, Alex berbaring menuju kegelapan. Tapi, tepat sebelum Alex tak sadarkan diri, ia sempat mendengar teriakan wanita yang memanggil seseorang. Karena sudah sangat gelap, Alex hanya mendengar suaranya saja. Wanita itu bilang..

"Hentikan Lisa..!! Hentikan !! Ibu bilang hentikan !!"

Hanya itu yang Alex dengar.

***

Seminggu kemudian.

"Ada seorang Kanibal yang memakan tangan ibuku. Dia seorang gadis kecil, namanya.. Aku lupa namanya. Tapi itu benar ! aku melihatnya dengan mataku sendiri ! Pak polisi, tolong tangkap anak itu ! Tangkap anak yang telah memakan tangan Ibuku !!"

Setiap hari, Alex mengatakan hal yang sama pada setiap polisi yang dijumpainya. Tapi sayangnya, mereka hanya menganggapnya sebagai guyonan belaka. Tidak ada orang yang percaya pada ucapan Alex, bahkan ibunya sendiri.

"Bunda percaya Alex kan ? Alex melihatnya bun..!! Anak yang duduk di Bus itu yang memakan tangan bunda..!! Bunda tidak sadar saat itu jadi bunda tidak melihatnya.. Tapi Alex melihatnya Bun..! Anak itu.."

Tiba-tiba ibu Alex berteriak dengan keras "DIAMMMMM..!!!!!!"

Alex terperangah dan bergeser mundur. Belum pernah sekalipun ia melihat ibunya berteriak seperti itu padanya. Tidak pernah. Teriakan tiba-tiba itu membuatnya terkejut dan takut. Ibunya yang lembut dan hangat telah berubah, itu yang Alex rasakan.

***

Setengah jam kemudian, para kepolisian sudah mengamankan lokasi kejadian. Semua korban didalam Bus sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Ada 4 orang yang meninggal dalam Bus tersebut. Diantaranya, Supir, Kondektur dan 2 orang penumpang. Alex dan Ibunya selamat dari kecelakaan itu tapi..

Ibunda Alex harus kehilangan tangan kanannya karena harus diamputasi. Polisi berasumsi tangan bu Fatiya hancur karena terjepit jendela Bus. Karena Luka yang begitu serius dan demi mencegah infeksi yang menjalar, bu Fatiya harus kehilangan tangan kanannya. Tapi tidak semua, hanya dari siku sampai ujung jarinya saja. Ia bersyukur masih diberi kesempatan untuk hidup dan ia juga bersyukur anaknya tidak harus mengalami apa yang ia alami. Esok hari pasti membaik. Kehilangan satu tangan tidak akan membuat semangat hidupnya sirna. Masih ada Alex. Setidaknya itu yang ia pikirkan diawal lembaran barunya.

Setelah beberapa hari, ia baru menyadari sesuatu. Karena tangan kanannya buntung, ia tak bisa menggambar lagi. Karena ia tak bisa menggambar, butiknya jadi tak memiliki Design baru. Butiknya jadi sepi, Semua pelangganya pergi mencari Designer lain yang tidak cacat. Karirnya sebagai Designer telah hancur. Cita-citanya sejak kecil telak sirna.

Ia sudah mencoba menggambar dengan tangan kiri, tapi hasilnya sangat buruk. Dan akhirnya.. Ibunda Alex jadi pemurung dan dingin sejak kehilangan tangannya. Karena masalah yang sama, seorang anak yang berbakti telah menciptakan janji untuk dirinya sendiri.

"Bunda.. Alex berjanji. Alex akan membuat anak itu membayarnya.. Alex pasti akan menemukannya dan membunuhnya. Dendam bunda, pasti akan Alex balas..!" Janji bocah 9 tahun itu dalam hati.

***

7 tahun kemudian.

Sebuah kotak tenggelam didasar laut yang dalam. Didalam kotak itu, ada seorang remaja yang sudah mati. Wajahnya hancur tak berbentuk karena tercabik dengan brutal. Namanya adalah Alex.

-Selesai-

KanibalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang