'VARELLEO' 40

212 15 0
                                        

40. Sayap

Jalanan aspal mulus yang membentang menuju kawasan elit itu seakan menjadi karpet hitam bagi sebuah Mercedes-Benz Maybach S680 yang meluncur anggun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jalanan aspal mulus yang membentang menuju kawasan elit itu seakan menjadi karpet hitam bagi sebuah Mercedes-Benz Maybach S680 yang meluncur anggun. Mobil berwarna hitam legam itu memantulkan cahaya matahari pagi bak cermin, membuatnya tampak seperti bayangan raksasa yang hidup. Catnya tanpa cela, mengilap sempurna, seolah setiap partikel debu pun enggan menodainya.

Di bagian depan, gril krom besar memancarkan aura otoritas, sementara emblem bintang tiga Mercedes berdiri tegak di ujung kap mesin, lambang kejayaan yang tak membutuhkan kata-kata untuk menjelaskan kebesarannya. Kaca jendela gelap pekat membuat bagian dalamnya tak dapat diterka, meninggalkan kesan misterius, seakan menyembunyikan rahasia besar di baliknya.

Ban berprofil rendah berlapis velg krom dengan ukiran presisi berputar tanpa suara, hanya meninggalkan bayangan berkilau yang sesekali tersapu cahaya mentari. Lampu LED berdesain tajam di bagian depan memantulkan kilau putih dingin, menambah kesan bahwa kendaraan ini bukan sekadar alat transportasi, melainkan simbol kekuasaan. Mesin V12-nya berdesing pelan, dengungan halus yang menyamarkan kekuatan besar yang sedang terkurung di balik kap.

Di dalam kabin, kursi belakang dilapisi kulit nappa hitam pekat dengan jahitan rapi sempurna. Aroma khas kulit premium berpadu samar dengan wangi parfum maskulin berkelas, menciptakan atmosfer yang tenang namun penuh wibawa. Di kursi itu duduk seorang pria berahang tegas dengan tubuh tegap atletis. Kemeja putihnya rapi, dilapisi jas abu-abu gelap yang dibiarkan terbuka. Tirai elektrik menutupi sebagian jendela, memberi ruang privat untuknya memandang lurus ke depan, jemari kanannya mengetuk perlahan sandaran tangan, tatapannya dingin dan penuh perhitungan.

Ketika Maybach itu memasuki gerbang tinggi sebuah mansion, pantulan sinar matahari di bodinya membuatnya semakin menyerupai monster hitam yang tenang namun berbahaya. Supir pribadi mematikan mesin, keluar dengan cepat dan membukakan pintu belakang dengan gerakan hormat yang terlatih.

Pria itu turun, langkahnya mantap, posturnya tegap penuh percaya diri. Para penjaga mansion hanya berdiri di tempat, membiarkan sosok itu melangkah melewati mereka tanpa sepatah kata pun. Tidak ada yang berani menghalangi, bahkan sekadar menatap terlalu lama pun mereka hindari.

Dengan santai, ia meraih kusen pintu utama yang sedikit terbuka, mendorongnya perlahan. Namun langkahnya terhenti ketika seekor Doberman Pinscher berwarna hitam pekat berjalan mendekat dengan tatapan tajam dan geraman rendah yang menggetarkan udara. Kilatan mata sang anjing memancarkan intimidasi.

Dalam sekejap, gonggongan keras memecah keheningan. Jack berdiri di hadapannya, tubuhnya tegang, siap menerkam kapan saja.

Suara berat terdengar dari arah dalam. "Jack, sit."

VARELLEOWhere stories live. Discover now