"Shim Jaeyun's Effect"

44 5 0
                                        

---

🎧 Judul Mini-Bagian: “Me Time with Daniel”

Hari itu, dorm kosong.
Jake duduk sendirian di balkon kecil kamarnya, hoodie nutup kepala, dan ponsel di tangan. Bukan lagi buka Twitter atau Weverse. Tapi… galeri foto lama.

📸 Foto-foto dia dan Daniel waktu kecil.
Main bola. Camping. Selfie random waktu SMP.
Senyumnya baru beneran muncul di foto itu.

Dia angkat telpon.
Nada tunggu.
Lalu, suara berat dan hangat menyambut.

Papa:

> “Halo, ?”

Jake (lemah):

> “Pa… aku capek…”

---

Jake cerita semuanya. Tentang fans yang makin posesif.
Tentang reality show yang belum tayang tapi udah kayak film hidupnya.
Tentang Rowoon, Rian, Song Kang, semua kamera, semua ekspetasi.

Papa (lembut):

> “Kamu udah jadi bintang, nak. Tapi kamu tetap anak Papa… dan anak kecil itu, pasti masih ada di dalam kamu, ya kan?”

Jake diem.

Papa:

> “Kalau kamu mau healing… kamu tahu siapa tempat paling aman kamu, kan?”
“Daniel.”

Jake langsung mengangguk meski papa nggak bisa lihat.

Papa:

> “Biar Papa yang hubungi dia, ya. Kamu siapin aja tas. Kamu butuh udara segar. Tapi lebih dari itu… kamu butuh orang yang bisa liat kamu bukan sebagai ‘Jake Enhypen’... tapi sebagai Jaeyun kecil yang dulu suka nangis kalau hilang pensil.”

Jake ketawa pelan. “…Makasih, Pa.”

---

📞 CUT TO: Telpon ke Daniel

Papa Jake:

> “Daniel. Anak itu butuh kamu sekarang. Bisa temenin dia beberapa hari?”

Daniel (tenang, penuh keyakinan):

> “Tentu, Om. Aku selalu bisa buat dia.”

---

✨ Hari H – Momen Pertemuan

Jake berdiri di luar vila kecil yang disiapkan keluarga mereka di pinggiran Seoul. Jaket besar, ransel, mata sedikit sembab.

Lalu dari kejauhan...

Daniel muncul.
Tinggi, rambut berantakan kayak habis lari, hoodie polos, senyum familiar.

Jake gak bilang apa-apa.
Daniel juga enggak.
Tapi keduanya langsung peluk.

Bukan pelukan cinta. Tapi pelukan paling aman.
Pelukan “aku ada di sini, dan kamu boleh istirahat sebentar.”

---

Scene terakhir:
Di malam hari, Jake dan Daniel duduk di atas atap vila.
Minum cokelat panas. Langit penuh bintang.

Jake bisik pelan.

> “Kalau aku bukan siapa-siapa… kamu masih mau temenin aku kayak gini?”

Daniel melirik. Senyum.

> “Kamu lupa ya? Aku temenin kamu bahkan sebelum kamu bisa nyebut ‘Jaeyun’ tanpa cadel.”

Jake ketawa pelan.
Bebannya hilang sedikit demi sedikit.

JAEYOON HeheWhere stories live. Discover now