EU's room||European union's office.
„kejayaan akan terus meningkat, dan itu akan membuahkan hasil yang besar bagi semua anggota European union, Tuan EU.”
„hm, jadi, kau menyarankan kepada ku untuk memberi tawaran kerja sama dengan asia tenggara — ASEAN?”
„Ya, tuan EU,” ujar Veronica, manager European union.
„Aku agak ragu untuk saat ini, tapi akan ku coba. Veronica, perintahkan Haven umumkan pada semua EUHAFA, untuk mengemas barang-barang mereka. Beri tahu juga bahwa semua akan pergi ke Asia tenggara,” perintah EU tegas tapi tetap tenang.
„Baik, Tuan.” Veronica pun pergi dari ruang kerja EU.
„Huh, looks like it'll be hard for me. But not too much.”
•
•
•
•
•
•
•
„Huh? Apa? Kita akan pergi ke Asia tenggara?” girang Belgium yang Senang sekaligus terkejut, karena tidak biasa sekali papa mereka mengajak mereka untuk Wisata .
„Apa ini benar?”
„Tentu saja, Young master Spain," kata Haven sambil menunduk sedikit menunjukkan kehormatan.
„Hmm, apa benar yang kau katakan ini? Benar papa yang mengatakan ini? Aku tak percaya ...” ucap Switzerland dengan nada dan muka yang datar.
„Ah, yang pasti kalian di perintah untuk mengemasi barang-barang kalian untuk ke Asia tenggara terlebih dahulu. Jika ada salah satu yang tak mau ikut, tidak apa. Kalau begitu saya pergi dulu, Young masters and young ladies.” Lalu Haven pun pergi dari ruangan itu.
„Siapa juga yang tidak ingin ikut, mana tahu, disana bisa dapat pasangan yang menarik” Canda Greece yang semangat sambil melirik Netherland yang masih menatap novelnya dengan tatapan kosong.
„Tch, apa-apaan kau ini, Greece. Kenapa kau melirik aku?” Sulut Netherlands sambil memutar bola matanya.
Semua yang ada disana tertawa mendengar perkataan Netherlands yang masih kesal. Netherlands sontak bingung, kenapa mereka tertawa, tapi masih berusaha untuk tetap tenang. „Huh ... Het is aan jou.”
•
•
•
•
•
•
•
Liara's boarding room || Bandung
„Hmm ... Aku akan kuliah di Brussel, Belgia? Tidak buruk ...” gumam Liara pada dirinya sendiri.
„Huh ... Besok aku juga harus pergi ke Jakarta.”
Liara hanya melamun di balkon kamar kostnya, sembari memandangi cantiknya langit senja yang memerah. Dia merasa hatinya dipenuhi oleh kehangatan melihat pemandangan itu, beban pikirannya seakan-akan menghilang dari benaknya.
„Hoping i won't be alone when i see this sunset again ... Maybe with someone special,” gumamnya pelan sambil tersenyum.
'brring!'
Deringan dari handphone Liara, membuat tersadar dari lamunannya; ternyata, dia mendapatkan telepon dari seseorang.
YOU ARE READING
Invisible red string
Teen Fiction„I'll love you till my last blood drip" „ And i won't love anyone except you" • • • countryhumans × Original character ketidaksengajaan pertemuan menjadi kisah cinta yang menarik. saling tatap, dan merasakan perasaan yang sama. walau hanya sempat b...
