Prolog

29.8K 1K 15
                                    

Aku hanya orang biasa yang kebetulan saja melewati sebuah rumah panti asuhan di salah satu kota, entah mengapa aku slalu saja menoleh bahkan mungkin mencari sesuatu saat melintas di depannya.

Seorang gadis cantik berhasil menyita perhatian ku yang hanya seorang penyanyi yang manggung dari bus satu ke bus lainnya, dari tempat satu ke tempat lainnya. Ya aku hanya pengamen jalanan yang tinggal tidak jauh dari panti ini berada.

Aku slalu pulang jam 5 sore dan akan menghentikan langkah ku sesaat di depan pagar rumah ini. Aku galih, aku tinggal tepat di belakang panti ini, dan aku juga cukup tahu siapa pemilik panti ini. Ibu panti yang galak saat ada orang yang tak di kenal masuk ke dalan kawasannya.

Aku slalu diam dan terpaku menatap gadis cantik yang duduk terpaku di halaman panti, tatapannya kosong dan hanya memandang lurus kedepan, siapa dia aku juga tidak tahu siapa dia. Hati ku tergerak ingin mengenalnya lebih jauh lagi, aku tertarik padanya yang mulai memenuhi fikiran ku saat ini.

***

Galih masih terdiam menatap paras cantik itu, galih melangkah masuk dan memberanikan diri setelah hampir 3 bulan hanya berani memandanginya dari luar saja.

"Aku harus bisa kenal dengan gadis misterius itu" seperti di dukung oleh keadaan, galih berhasil masuk karena pintu sedang tidak tertutup rapat.

"Hai" sapa galih saat berada di depan gadis itu

Tapi tak ada jawaban darinya, dia tetap memandang jauh lurus kedepan tanpa jelas apa yang sedang dia perhatikan.

"Hai aku galih, boleh aku tahu nama mu" galih mengulurkan tangannya memperkenalkan diri tapi tetap tak ada respon darinya. dan galih mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah gadis itu.

"Hei apa kamu tidak mendengar ku"

"Aaaaahhhhhhh"

Gadis itu berteriak saat galih memegang tangannya. Galih terlojak dan jatuh terduduk dari posisinya tadi yang sedang berlutut di depan gadis itu

"Hei hei sssttt,, ssstttt tenang lah tenang aku gak akan berbuat macam-macam sama kamu, aku gak akan menyakiti mu" galih mencoba menenangkan gadis itu tapi tidak berhasil yang ada justru dia menangis.

"Heii tenang lah, jangan seperti ini tenang" tangis nya makin menjadi dan galih memilih keluar sebelum pemilik panti keluar dan marah kepadanya.

Galih tidak langsung pergi tapi malah masih terus memperhatikannya dari luar sana. Hatinya tergerak untuk membuatnya tersenyum.

"Dia cantik, tapi kenapa dari matanya aku bisa melihat luka yang cukup dalam"

"Siapa dia, kenapa dia slalu saja duduk terpaku disana dengan wajah yang sedih, apa yang terjadi padanya"

***

Haii,, cerita baru aku nih, semoga kalian bisa menerima cerita ga jelas ini yaa. Di tunggu bawelnya disini. Terima kasih

See you

Biie

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang