Bab 22

321 51 13
                                        




Christian memasuki kamar Sabiru yang ternyata tidak dikunci dia baru menyelesaikan pekerjaan yang dia bawa pulang dan tidak menemukan Sabiru dikamar mereka, setelah mengecek kamar Cyara dan tidak menemukan pasangannya disana Christian memutuskan untuk turun kebawah dan melihat kamar Sabiru sebelumnya dan benar saja lelaki yang sudah resmi jadi miliknya itu kini tengah berbaring diranjangnya dan berkelut dengan selimut hangatnya.

"Kenapa malah tidur disini?" Gumam Christian sambil menggelengkan kepalanya tidak habis fikir lalu ikut naik keatas ranjang dan dalam diam memperhatikan wajah Sabiru yang terlihat begitu damai dalam tidurnya.

Christian harus mengakui kalau wajah Sabiru memang luar biasa, hampir sempurna menurutnya.

Satu kecupan manis dia daratkan didahi kecil milik Sabiru lalu ikut merebahkan diri disebelahnya.

Christian menghela nafasnya pelan mengingat kedatangan mantan istrinya tadi siang, tidak! Dia tidak akan membiarkan wanita itu merusak kebahagiaan keluarganya.

Christian sudah tidak mempunyai respect pada wanita itu sejak dia pergi dan mengabaikan Cyara yang masih begitu kecil dan sekarang dengan seenaknya dia ingin bertemu dengan Cyara?

Christian merasa kalau wanita itu sudah kehilangan akal dan juga rasa malu, Christian muak sekali melihat wajahnya dan dia tidak ingin melihatnya lagi.

"Ehmmm"

Christian tersadar dari lamunannya karena geliatan kecil Sabiru yang tampak terusik dari tidur nyenyaknya.

"Kenapa sayang mau minum?" Tanya Christian pelan sambil mengusap kepala Sabiru yang membuka matanya perlahan.

"Mas Tian?"

"Iya lah saya emangnya siapa lagi yang berani cium-cium kamu kalau bukan suami kamu yang ganteng ini?"

Sabiru hampir memekik kencang karena Christian yang menghujani wajahnya dengan ciumannya yang sedikit basah.

"Kenapa tidur disini?"

"Males lihat kamu, tadi siang aku dibentak ya sama kamu eh sekarang malah cium-cium nggak jelas"

Christian tersenyum saat Sabiru mengusap wajahnya dengan kasar seolah menghapus jejak ciuman yang baru saja dia berikan.

"Maafin saya, saya kesel banget sama wanita itu jadi saya nggak sadar kalau sempet bentak kamu" Ujar Christian mencoba memberi pengertian dan Sabiru menghela nafasnya pelan karena teringat pada kakak perempuannya lagi.

"Kata Kak Yua dia balik karena mau perbaiki apa yang masih bisa diperbaiki"

"Apanya? Nggak ada yang bisa diperbaiki antara saya sama dia ataupun Cyara sama dia"

"Tapi mas, Kak Yua tetep mamanya Cya terus Cyara pasti bakal seneng banget kalau bisa ketemu sama ibunya"

"Cyara udah punya kamu"

Sabiru bangun dari tidurannya dan duduk menghadap Christian.

"Nggak sama mas Tian"

"Dia lebih ngenal kamu Biru, dia nggak kenal siapa mamanya jadi dia nggak butuh kakak kamu dikehidupan dia" Jawab Christian dengan begitu tegas tidak mau dibantah dan Sabiru akan mengalah untuk saat ini karena melihat raut lelah diwajah suaminya itu.

"Mas Tian udah makan?"

"Saya lagi nggak pengen makan lagipula ini udah tengah malem bibi pasti udah tidur"

"Kan ada aku, aku bisa angetin makanan kalau Mas Tian emang lapar"

"Nggak usah mending sekarang balik tidur aja"

Let's (NOT) Fall in LoveWhere stories live. Discover now