MY OWN WILL

PROLOG

Langit Seoul sore ini berwarna abu-abu karena polusi udara yang memburuk akhir-akhir ini. Jumlah kendaraan terus bertambah setiap tahunnya, ini menjadi penyebab utama polusi dan indeks kualitas udara tidak sehat terjadi di Seoul. Semua masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker untuk meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan dari polusi tersebut.

Puluhan orang pejalan kaki menyeberang jalan saat lampu penyeberangan berwarna hijau. Wajah lelah setiap orang tidak bisa disembunyikan lagi. Kemeja kerja yang mereka pakai terlihat sedikit kusut dan sedikit basah karena keringat pertanda bahwa mereka sudah bekerja keras hari ini. Beberapa remaja yang menggunakan seragam sekolah memegang gelas berisi kopi dan matcha latte. Mereka berbincang dengan temannya saat menyeberang jalan, tawa kecil mereka melengkapi keramaian jalan sore hari ini.

Bagian paling menyebalkan saat menjadi dewasa adalah menghadapi dunia yang semakin hari semakin melelahkan sehingga bagi banyak orang dewasa, sore hari merupakan waktu yang ditunggu karena kita bisa beristirahat setelah lelah bekerja seharian tetapi waktu sore menjadi hal yang menakutkan saat kita sedang patah hati karena itu terasa seperti gerbang kematian. Saat matahari mulai terbenam dan langit mulai gelap, kerinduan terhadap seseorang yang sebelumnya mengisi hari-hari terasa sangat menyiksa perasaan.

Sepasang suami-istri yang masih menggunakan pakaian kerja masing-masing, Enzo Truman dan Nikkie sedang merapikan rumah mereka sebelum makan malam. Mereka sudah menikah selama lima tahun dan memutuskan untuk tidak memiliki anak karena dari pernikahan Enzo Truman dan Kim Min-jeong sebelumnya menghasilkan seorang putra dan putri bernama Limario Rylee Truman dan Xena Truman. 

Limario meletakkan plastik yang berisi satu ekor ayam goreng pesanan Nikkie di meja makan. Sekarang hubungan mereka sangat baik walaupun Limario membutuhkan waktu hampir setahun untuk menerima kehadiran Nikkie sebagai ibu sambung di keluarga mereka. Perceraian orang tua pasti menyisakan luka untuk anak-anak dan kehadiran orang baru dalam keluarga, entah sebaik apapun orang itu juga berpotensi menghadirkan luka sehingga sangat wajar anak-anak korban perceraian ini membutuhkan waktu untuk berdamai dengan keadaan. Tidak perlu dipaksakan, setiap anak memiliki caranya sendiri untuk menerima dan penerimaan akan terjadi saat mereka berhasil menemukan jawaban dan itu butuh waktu. Bahkan cara penerimaan antara Limario dan Xena juga berbeda dan Enzo tidak pernah memaksakan mereka untuk menerima Nikkie dalam waktu dekat. Pria yang hampir berkepala lima itu percaya kalau Nikkie akan mendapatkan hati anak-anaknya seiring berjalannya waktu dan itu berhasil.

Keluarga Kim Jun-gi sedang makan malam sambil membicarakan kekasih putri bungsu mereka. Park Seong-min dan Kim Jun-gi merupakan tipe orang tua yang fleksibel dan lebih mengutamakan kedekatan antara orang tua dengan anak sehingga mereka berempat sangat dekat. Setiap hari isi rumah keluarga ini penuh dengan canda dan tawa, meskipun setiap keluarga pasti memiliki lukanya masing-masing tetapi keluarga ini selalu berusaha mengisi rumah mereka dengan hal-hal menyenangkan.

Jennie terlihat sangat bahagia menjalin hubungan dengan Ian. Mereka bertemu di salah satu organisasi kampus dan sekarang sudah menjalin hubungan selama setahun. Sementara itu putri sulungnya, Kim Gae bekerja di salah satu Bank Negara. Dia juga sedang menjalin hubungan dengan Park In-pyo yang merupakan pemilik restoran ayam goreng. Keduanya sudah menjalin hubungan selama tiga tahun. Meskipun selama ini mereka banyak bertengkar dan berpikir untuk mengakhiri hubungan tetapi mereka kembali lagi, entah karena masih cinta atau merasa tidak bisa lepas dari satu sama lain. Menjadi dewasa memang rumit. Jadi, cari alasanmu bertahan sekali lagi setiap harinya. Sesekali makanlah makanan yang kalian suka. Es krim? Mie instan? Jangan setiap hari,  itu tidak baik. Alih-alih menyenangkan diri sendiri, kau malah terkena penyakit serius di usia muda.

Park In-pyo

Ian

vote & komen gesss biar author upload tiap minggu.