Prolog

13.7K 544 1
                                        

Hidup itu tak selalu berjalan mulus. Ketika aku masih kecil, aku menganggap hidupku akan selalu bahagia. Dengan Mom, Dad, kakak, dan adikku.

Ternyata tidak.

Waktu itu aku masih belia, tapi bagi anak kecil berumur 10 tahun, aku mengerti apa yang terjadi antara Mom dan Dad yang selalu ramai pada malam hari. Suara barang pecah, meja yang digebrak, suara bentakan marah, dan suara pukulan.

Ketika itu terjadi aku hanya bisa diam dan berlindung dalam naungan kakakku. Kukira aku akan bisa melalui semuanya selama kakak selalu ada di sebelahku. Nyatanya Tuhan belum selesai dengan semua cobaan itu.

Tuhan memanggil kakakku untuk pulang.

Jika saja, aku jadi perempuan yang cerdas, mungkin Mom akan senang dan bangga padaku. Jika aku jadi cerdas, aku bisa mendapat pekerjaan bagus yang menjajikan. Dengan begitu, Mom tak perlu bekerja keras setiap hari demi selembar uang agar kami bisa makan.

Lupakan segala hal tentang kehidupan remaja jaman sekarang. Aku tak peduli lagi jika seluruh perempuan menertawakanku jika masih virgin saat umurku kepala dua nanti.

Keinginanku sederhana, aku hanya ingin Mom bahagia dan bangga padaku. Aku tak ingin melihatnya menangis lagi seperti ketika aku masih 10 tahun.

"Aku memang lemah, tapi aku tak akan membiarkan siapapun membuat Mom menangis. Bahkan jika itu bisa merendahkan harga diriku."

The Coldest Love Series 1

Hai ! Ini cerita teenfic pertamaku. semoga pada suka ya. tolong kritik, saran, komen, dan votenya :) insyaallah bakal rajin update 5 hari sekali. ALiMH juga masih lanjut kok, jangan khawatir.

XOXO, AiraYM

06 Oktober 2015



TCLS [I]: ColdDove le storie prendono vita. Scoprilo ora