Gavin membaca laporan itu berulang kali, memastikan ia tidak salah paham.
Seorang Alpha seharusnya tidak bisa mati hanya karena ditolak soulmate-nya. Tetapi seorang Enigma?
Enigma bisa mati.
Tidak karena tubuh mereka lemah, tetapi karena ada sesuatu yang lebih dalam, lebih rumit, dan lebih menakutkan dari sekadar hubungan soulmate biasa.
Gavin menutup laptopnya dengan kasar, napasnya pendek dan berat.
Jika ini benar, jika Enigma itu nyata, maka Joshua...
Pikiran itu membuat Gavin menegang. Tidak. Itu tidak mungkin. Tapi, mata biru pekat.
Gavin mengingatnya dengan jelas, bagaimana iris Joss berubah sejenak saat mereka bertemu. Sesuatu yang tidak seharusnya terjadi pada seorang Alpha.
Darah Gavin berdesir, tetapi kali ini bukan karena amarah atau penolakan. Ini adalah sesuatu yang lain.
Kegelisahan. Ketakutan. Dan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Gavin memejamkan matanya sejenak, berusaha mencerna apa yang baru saja ia baca. Jantungnya berdetak cepat, bukan karena panik, tetapi karena ada sesuatu yang lebih mendalam merayap di dalam tubuhnya, kesadaran bahwa ini lebih dari sekadar permainan takdir. Mungkin saja Joss adalah Enigma. Dan jika benar, apa artinya bagi mereka berdua?
Tangannya mengepal di atas meja, kukunya menekan permukaan kayu dengan keras. Ia sudah cukup kesal dengan fakta bahwa Joss adalah soulmate-nya, sesuatu yang tidak mungkin secara biologis. Sekarang, tambahan fakta bahwa pria itu mungkin adalah makhluk yang lebih tinggi dari Alpha? Itu membuat Gavin semakin tak bisa menerima kenyataan.
Tetapi yang lebih buruk dari semua ini, jika Gavin menolak hubungan mereka, maka Joshua bisa mati.
Buku itu tidak secara eksplisit menjelaskan mekanismenya. Tidak ada penjelasan ilmiah yang konkret, hanya laporan dari kasus yang sudah terjadi sebelumnya. Tetapi fakta bahwa seorang Enigma wanita telah mati setelah soulmate-nya menolaknya membuat Gavin merasa tidak nyaman.
Ia tidak percaya pada takhayul. Ia tidak percaya pada 'kutukan' atau 'konsekuensi supranatural.' Tetapi ini bukan tentang kepercayaan, ini adalah sesuatu yang sudah pernah terjadi sebelumnya, sesuatu yang telah diteliti dan ditulis oleh orang-orang yang memiliki akses ke informasi yang bahkan tidak terjangkau oleh masyarakat umum.
Jika ini benar, maka menolak Joss bukan hanya sekadar menjaga harga dirinya sebagai Alpha. Itu adalah keputusan yang bisa membunuh seseorang.
Pikiran itu membuat Gavin menggertakkan giginya.
Bajingan.
Ia bangkit dari kursinya, berjalan mondar-mandir di dalam kamar asramanya. Kepalanya terasa penuh, dadanya sesak oleh sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan.
Dari awal, Gavin tidak pernah ingin menjadi bagian dari kekacauan ini. Ia hanya ingin hidup seperti biasa, menyelesaikan kuliah, bermain basket, dan menjalani kehidupannya tanpa perlu terjebak dalam drama soulmate yang berantakan seperti ini.
Tapi sekarang, ia tidak punya pilihan.
Gavin kembali ke laptopnya, membuka buku Hierarchy Case lagi. Jika ia ingin memahami situasi ini, ia harus membaca lebih dalam. Ia harus tahu apa yang bisa terjadi jika Enigma ditemukan.
Gavin menelusuri bagian yang membahas keterlibatan CEDORA dalam kasus-kasus Enigma. Ada beberapa halaman yang tampaknya ditulis dengan sangat hati-hati, seakan-akan sang penulis tahu bahwa informasi ini tidak boleh tersebar luas.
YOU ARE READING
Hierarchy: Enigma (JossGawin) - Part 1 End
FanfictionDi dunia di mana soulmate seharusnya mengikuti aturan alam, Gavin dan Joshua menemukan diri mereka terikat oleh sesuatu yang seharusnya mustahil, dua Alpha dengan satu ikatan. Gavin yang logis dengan pendiriannya dan Joshua yang penuh rahasia harus...
04. Enigma?
Start from the beginning
