55 Minutes (LN BSD)

Prolog

Yokohama lenyap hari itu.

Bangunan-bangunan biru di distrik administratif meleleh ke tanah seperti gula dalam wajan. Kompleks kimia di pantai langsung menguap seolah-olah telah menyentuh permukaan matahari. Mobil-mobil yang berjejer rapi di trotoar berubah menjadi kabut panas kelabu dan lenyap bersama orang-orang di dalamnya seolah-olah Tuhan tiba-tiba mencabut keberadaan mereka hanya karena keinginan sesaat.

Bahkan anak laki-laki yang menatap langit biru luas dari jendela...Bahkan pasangan-pasangan yang berpegangan tangan saat berjalan di sepanjang pantai...Bahkan para penjahat yang merencanakan kejahatan di sarang bawah tanah mereka...Semuanya, pada saat itu, lenyap tanpa peringatan. Tidak seorang pun diberi kesempatan untuk merasakan ketakutan bahwa mereka tidak akan ada lagi.

Seperti trik sulap, semuanya lenyap begitu saja. Namun tidak seperti trik sulap, kedipan mata sulap tidak dapat mengembalikannya, karena kota yang hilang dengan radius dua puluh dua mil dan populasi mendekati empat juta tidak akan pernah kembali normal lagi. Di pusat ledakan di lepas pantai Yokohama, panas yang menyengat tidak meninggalkan apa pun. Semuanya tersapu jauh ke tanah abadi. Yang tersisa hanyalah kerak bumi berwarna merah tua yang mendidih, kabut yang bergoyang-goyang seperti jiwa orang mati yang hilang, dan langit musim panas biru tua yang membentang sampai ke surga. Suasananya sangat sunyi. Bahkan ada perasaan kesepian di udara. Hanya awan kumulus musim panas berwarna putih cerah yang perlahan melayang di langit, terbawa angin yang tidak peduli dengan hilangnya kota besar itu. 

-----Saat itu musim panas.

Babak pertama dalam kisah kematian dan kehancuran ini dimulai hanya... 

lima puluh lima menit yang lalu.

----

ps. oke aku akan mencoba menerjemahkan 55 Minutes kali ini. sebenarnya masih ada The Untold Story of ADA tapi Dazai sepertinya tidak terlalu berperan. sejujurnya aku lebih suka Dazai ketika di Port Mafia.