sagara

41 2 0
                                        

Welcome all, happy reading.

__________________________________________________________

"Chen bangun,udah sore.."pelan arshaka dengan menepuk pelan lengan cowok yang masih tertidur pulas itu. Ia memandang lekat mata yang masih terpejam indah di alam bawah sadar itu. Arshaka memang sudah bisa jalan pulih,meski merasa sedikit nyeri di bagian tertentu nya.

"Eungh.." cowok itu mengerjapkan matanya beberapa kali, melihat samar-samar sosok yang menyuruh nya bangun. Meski dalam setengah sadar,Chen tau kalau itu arshaka, ia menarik pelan lengan arshaka.

"peluk..."pinta Chen mengajak cowok itu dalam dekapannya.

"Bangun dulu Chen," sang empu menuruti di bantu dengan arshaka yang ikut duduk di sampingnya.

"Kamu ketiduran?" Tanya arshaka. Chen terdiam,mendadak pusing menjalar mengingat apa yang sebelumnya terjadi sampai ia tertidur begini.

"Chen?" Panggil arshaka Kembali kala Chen yang memegangi kepalanya efek pusing.

"Akhh,nggh..udah sakitt.." pinta remaja yang berada di bawah Kungkungan nya. Isakan nya terdengar jelas dari pada desahannya. Ia benar-benar sudah tak dengan aksi tuan arsenio.

"Eung, seperti nya saya harus kembali. 15 menit lagi harus mengurusi meeting di kantor. Untuk kali ini kamu lolos bocah." Arsen terdiam,masih dengan penis yang berada di lubang hole Chen membuat cowok itu semakin tersiksa.

"Keluarhh...jangan di dieminnhh.."

"Ouh,saya lupa. Sungguh nikmat," Arsen mulai mengeluarkan miliknya. Mengangkat Chen dengan melangkah kan kakinya menuju sofa. Ia meremas kembali penis Chen dengan tersenyum smirk.

"Kamu mengeluarkan banyak bocah, aku akan membersihkan dengan tissue dulu," tangan dengan urat-urat nya yang menonjol itu membersihkan keseluruhannya dan membenarkan celana Chen sebelum ia pergi.

"Gue-geu gapapa kok,cuma pusing dikit aja" alibi Chen,padahal arshaka tahu betul apa yang terjadi,tapi ia memilih diam.

"yaudah. Udah sore, mau pulang?" Chen mengangguk.

"Gue anter ke depan ya," Chen kembali mengangguk. Di iringi arshaka yang menuntunnya ke pintu utama.

"Besok Lo sekolah?" Arshaka sempat berpikir. "Kalo masih belum di izinin gapapa. Tapi kayaknya besok ada rapat lagi, akhir-akhir ini Lo tau sendiri kan kalo lagi banyak kasus."

Arshaka tampak mengangguk. "Aku tanya papi dulu."

"Hati-hati di jalan," arshaka mengeratkan pelukannya di dada bidang Chen sebelum cowok itu masuk kedalam mobil. Entah apa yang ia pikirkan,ia hanya ingin memeluk Chen seerat mungkin setelah mendengar kejadian tadi.

"Sha,Lo kenapa?" Arshaka menggeleng, melepaskan pelukannya, memandang lekat wajah Chen yang tampak bingung. Dengan tersenyum sumringah ia mengalungkan tangannya di leher Chen dengan sedikit menjinjit.

"Gue usahakan besok sekolah. Hati-hati di jalan, kalo udah sampai di mansion langsung hubungi gue" Chen mengangguk dengan mencium bibir arshaka.

"Yaudah,pulang dulu."

___________________________________________________________

Sesampainya di mansion Chen langsung membiarkan tubuhnya ambruk begitu saja di sofa bed. Ia melihat sang kembaran yang barusaja datang dengan menyodorkan minuman ke arahnya.

CINTA DAN PLOT TWIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang