"I-itu.." Jisung terdiam, dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya, Pikirannya kosong.
Minho menunggu jawaban Jisung atas pertanyaan yang diajukannya tadi, tangannya masih berada di dagu Jisung, mengamati wajahnya dengan rasa ingin tahu lebih banyak.
"Ada apa? Saya hanya bertanya satu hal, bukankah itu mudah dijawab?" Minho bertanya pada Jisung, senyum sinis muncul di wajahnya saat tangannya perlahan bergerak dari dagu Jisung ke pipinya.
Jisung terdiam, ia tidak tahu harus berbuat atau berkata apa, dia bahkan tidak tahu mengapa ia membiarkan Minho menyentuhnya seperti itu.
Jisung mengangkat tangan kirinya untuk mendorong posisi tangan Minho, tetapi Minho lebih cepat.
Minho meraih tangan Jisung yang hendak mendorong tangannya dengan tangan kanannya.
"Nice try, babe." Ucap Minho dengan seringai masih di wajahnya seraya mendekatkan wajahnya ke Jisung.
"Lepasin ga?" Ucap Jisung sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Minho.
Namun Minho semakin mengeratkan genggamannya pada pergelangan tangan Jisung yang membuat Jisung meringis kesakitan. "Mengapa aku harus melepaskannya, sayang?" Jawabnya.
"LEPASIN!!"
-★-
"Cuih, orang gila nya keliatan banget." Jisung berkata sambil berjalan ke atap rumah sakit bersama Felix.
"Jangan gitu anjir, bersyukur masih bisa idup karena dia yang nyelametin lo." Jawab Felix sambil menyilangkan lengannya di dada.
Mereka berdua tiba di atap gedung, Jisung berjalan ke kursi terdekat dan duduk di sana. Felix hanya mengikutinya dan duduk di sebelah Jisung.
Jisung menghela nafas sebentar sebelum berbicara. "Jadi.. ortu gw dimana?" Tanya nya kepada Felix.
"Di neraka."
"Hah?"
"Ya di penjara lah bego, apa lagi?"
"Yakan gua gatau, gua aja sekarat tadi." Jawab Jisung.
Terjadi keheningan sejenak sebelum Felix mendengar namanya dipanggil oleh seseorang dibelakang.
"Felix? Ini sudah malam, apa yang kamu lakukan di sini bersama Jisung?" Tanya sesorang itu yang memanggil Felix.
Felix menoleh ke belakang, dia melihat Hyunjin di sana.
"Jisung meminta ku untuk menemani nya di sini, Aku tak tahu mengapa." Jawabnya, Masih melihat ke arah Hyunjin.
"Mengapa kamu datang kesini?" Tanya nya.
"Kau tahu kalau ini sudah larut malam kan? Mengapa kau tidak pulang?" Bukannya Jawab, tetapi Hyunjin menanya kembali ke Felix.
"Aku tidak melihat waktu.." Kata Felix sambil menatap langit yang gelap.
Hyunjin hanya menghela nafas, ia mulai berjalan ke arah Felix dan memegang pinggang Felix dengan kedua tangan nya, agar ia bisa menggendong Felix di bahunya.
Felix terkejut ketika Hyunjin tiba-tiba menggendongnya seperti ini. "Eh? Apa yang sedang kamu lakukan?!"
"Hei, lepaskan aku! Jisung akan sendirian disini!" Lanjutnya.
VOCÊ ESTÁ LENDO
USELESS ||• MINSUNG & HYUNLIX ✓
AçãoOrang tua Jisung membencinya karena dilahirkan dalam kehidupan mereka. "Jisung, mengapa kamu tidak meninggalkan rumah ini saja? Kamu benar-benar anak tak berguna yang pernah aku lahirkan dalam hidup ini." "Aku tidak meminta untuk dilahirkan bodoh." ...
