Part 1

467 26 1
                                    

silahkan membaca~~~ ^^

Aku sedang duduk diatap apartemenku dan menikmati hembusan angin yang tenang sambil memejamkan mataku sejenak untuk menikmatinya dan menunggu. Ya, menunggu seseorang yang memintaku untuk datang ketempat seperti ini.

Seperti katanya aku harus datang jam 4 sore tapi Huh! Selalu saja ia terlambat sudah hampir 1 jam –tunggu 1 JAM!!!-. Dia memintaku untuk tepat waktu dan dia terlambat! Satu kata untuknya –MENYEBALKAN-

Aku berfikir kalau saja ia hanya mengerjaiku? Tidak mungkin~ ia selalu menepati janjinya dan memang ia suka sekali menggodaku.

Tiba-tiba

BRRUKK...

Sesuatu atau mungkin seseorang mendorong pintu menuju ke atap sehingga menghasilkan suara yang mengagetkanku. Aku menolehkan kepalaku ke sumber suara. Dan aku dapat melihat seorang laki-laki memegang sebuah gitar, nafas yang terengah-engah, mata coklat dan terlihat senada dengan warna rambutnya yang coklat gelap serta kemeja merah dan celana jeans khasnya.

Satu kata untuknya –TAMPAN-

Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat menghilangkan bayang-bayangnya di mata ku membuatku seolah tidak berkedip melihatnya.

"Hei! Kenapa lama sekali? Aku sudah hampir berjamur karena menunggumu!!" seruku hampir berteriak karena kesal dibuatnya

"Hahaha..... XD"

"Kenapa tertawa?"

"Kau lucu saat marah, Hahahaha... XD"

"Berhenti tertawa!!! Atau aku akan meninggalkanmu disini sendirian!" ancamku

"Hah~~ Baiklah~" katanya setelah menetralkan nafasnya yang memburu

"Cepat! Aku tidak punya waktu yama!"

"Iya! Dan berhenti memanggilku dengan panggilan 'yama', aku tidak suka. Aku merasa seperti gunung" ratapnya sambil menggembungkan pipinya yang terlihat semakin chubby itu membuatku ingin menarik pipinya saat itu juga.

Aku menyingkirkan pikiran itu dengan menggelengkan kepalaku dengan keras, membuang jauh-jauh pikiran itu.

"Ahahaha.... Baiklah, sekarang apa yang ingin kau lakukan?" tanyaku lembut

"Ah! Iya, begini jam lima sore nanti aku akan menyatakan cintaku ke seorang gadis"

Aku melihat jam yang melingkar manis di tanganku jam.... 4:50 'sepuluh menit lagi, dia bodoh atau apa sih'

'me-menyatakan ci-cin APA?!'

"menyatakan cin—ta?" tanyaku setengah peduli kepadanya

"iya"

"hei~~, kau ini bodoh atau gak tau malu sih? Sepuluh menit lagi kau akan menyatakan cinta ke orang yang kau sukai lalu kau datang terlambat? Hebat! Sungguh hebat!" kataku sambil menekankan kata 'Hebat'

"kau ini, menghinaku atau apa huh?"

"yah~ kurang lebih seperti itu.."

"oohh... jadi begitu. Kau ingin aku ungkit lagi kejadian lima tahun lalu huh?"

Untuk seketika aku membeku

FLASHBACK

14 Maret 2010

Aku sedang berjalan di sekitar bandara SOETA untuk mengantarku ke jepang. Sungguh beruntungnya, aku menerima beasiswa untuk ke jepang plus 2 tahun menetap disana. Beruntung bukan?

Ketika aku ingin meminum minuman soda berwarna yang aku ambil dari feeding machine disana, seseorang menabrakku hingga aku terjungkal kebelakang dan minumanku yang sudah terbuka tumpah ke pakaian terbaikku.

"HEI!! KALAU JALAN LIHAT-LIHAT DONG! JADI BASAH NIH!" teriakku sambil mengomel tidak jelas. Kesal? PASTI! Bayangkan pakaian terbaikmu yang bersih bin wangi jadi gak karuan gara-gara ada orang yang tidak dikenal MENABRAKMU hingga terjatuh dan air yang ingin kau minum tumpah –sekali lagi TUMPAH!- ke pakaian terbaikmu!

"a-a-ano, gomen ne. daijobu ka?" kata orang yang menabrakku, setelah ia melepas masker yang menutupi sebagian wajahnya itu

Aku pun dengan segera bangun dan –sangat- ingin menyemprotnya dengan kata-kata yang pedas dari bibir ku yang tebal ini. Tapi sepertinya saat aku melihat wajahnya yang tampan –pake banget- itu aku membeku

"iissshhh.... Heh! Ka—" kataku terhenti saat aku melihat matanya yang coklat seolah-olah matanya itu seperti menghipnotisku dari jarak yang lumayan ini.

"ne~ daijobu? Are you okay?" katanya sambil memegang bahuku dan dengan aksen yang aneh ia memakai bahasa inggrisnya itu

Karena sentuhannya di pundakku akupun tersadar dari lamunanku

"euhhh.. I'm okay" jawabku

"I'm sorry, aku sedang terburu-buru"

"tak apa, lagi pula aku tidak hati-hati"

"benar? Tak apa?"

"ya!"

"baiklah" katanya sambil berlari menjauh

'mata yang indah, kapan ya aku bertemu dengannya lagi' kataku dalam hati sambil menatap punggung nya yang menjauh 'ah gak mungkin ketemu lagi, tapi siapa yang tau bukan?, bisa saja.........' 

Sangatsu JuuyokkaKde žijí příběhy. Začni objevovat