Memang terdengar gila, namun perasaan Mu Qing pada pemuda itu benar-benar segila ini. Pei Ming bahkan tidak mengerti jalan pikiran Mu Qing ketika kalimat itu terlontar dari bibirnya. "Kau begitu menyukainya?" tanya Pei Ming, wajahnya terlihat seperti lelah harus mendengar ocehan Mu Qing seputar Feng Xin setiap hari. Mu Qing tidak menjawab, pemuda itu hanya menghela napas ringan. Keduanya kini berada di sebuah cafe kecil dekat sekolah, Mu Qing tengah menikmati semangkuk es krim coklat kesukaannya, sementara Pei Ming tampak menikmati minuman dinginnya. Mereka sudah duduk di sana berjam-jam, menghabiskan waktu karena Mu Qing tidak ingin pulang ke rumah Xie Lian. Ada Jian Lan di sana dan Feng Xin juga berencana untuk datang ke rumah Xie Lian. Ia tidak ingin melihat mereka menebar kemesraan di depan matanya.
Jika kalian heran mengapa Mu Qing bisa terjebak bersama Pei Ming saat ini, itu karena Mu Qing terpaksa melakukannya. Ada untungnya pemuda itu mengekorinya selama ini, setidaknya Mu Qing ada alasan untuk menolak pulang bersama dengan Feng Xin dan Xie Lian. Bermain bersama Pei Ming jadi alasan yang terdengar tidak masuk akal di telinga Feng Xin dan masuk akal di telinga Xie Lian. Pei Ming harus mati-matian berakting demi membantu Mu Qing kabur dari kedua temannya itu.
Kedekatan Mu Qing dengan Pei Ming bisa dikatakan melebihi hubungan Mu Qing dengan Xie Lian. Bagaimana tidak, Pei Ming jelas mengetahui bagaimana perasaan Mu Qing pada Feng Xin sementara Xie Lian tidak. Jangan tanyakan mengapa Pei Ming bisa mengetahuinya, pemuda itu bahkan tidak perlu bertanya pada Mu Qing bagaimana perasaannya pada Feng Xin karena semuanya terbaca di wajah Mu Qing. "Aku tidak menyukainya," itu kalimat pertama yang Mu Qing katakan ketika pada suatu hari Pei Ming menyudutkannya dengan pernyataan, "Wajahmu jelas-jelas mengatakan kalau kau menyukai Feng Xin, untuk apa berbohong padaku."
Mu Qing jelas tidak ingin mengakui pada awalnya, namun akhirnya pertahanannya runtuh juga. Semenjak rahasianya terbongkar itulah, Mu Qing membiarkan Pei Ming berada di sekitarnya.
"Kita harus berapa lama di sini?" Pei Ming sudah mulai bosan, minumannya sudah hampir habis sementara Mu Qing sedang menghabiskan mangkuk es krim keduanya. Ia tidak terlalu peduli dengan rengekan Pei Ming, anggap saja ini kompensasi atas waktu dan energinya yang terus dikuras oleh pemuda itu.
"Kenapa kau tidak mencoba berkencan dengannya?" Tiba-tiba Pei Ming bertanya.
Mu Qing menatapnya sinis, "Kau lupa dengan benang merah bodoh ini?" Mu Qing mengangkat kelingkingnya di hadapan Pei Ming.
"Kau tidak akan mati jika berkencan dengan orang lain 'kan? Kenapa setakut itu? Lihat aku, aku berkencan dengan banyak wanita dan tidak terjadi apa-apa pada benang ini?" Pei Ming ikut menunjukkan benang merah di jari kelingkingnya membuat Mu Qing menyandarkan tubuh di kursi yang ia duduki. Apa yang dikatakan Pei Ming memang benar, namun Mu Qing bukan orang yang seperti itu. Menurutnya benang merah ini adalah sebuah hal sakral yang tidak bisa dipermainkan.
"Aku tidak mau, aku bukan dirimu yang suka mengencani siapa pun selain pasanganku! Pulanglah jika kau bosan, aku akan menunggu di sini," Mu Qing mengusir Pei Ming namun pemuda itu malah terkekeh pelan.
"Dasar pemarah," ledeknya dan kembali menyeruput minumannya, ia juga tidak ingin pergi dari sana. Menurut Pei Ming, meninggalkan Mu Qing sendirian akan membuat temannya itu lebih menyedihkan. Keduanya kembali berselimut keheningan namun dengan rasa penasaran yang begitu besar, Pei Ming kembali bertanya. "Memangnya kau sudah menemukan pasangan benangmu?"
Mu Qing menatap Pei Ming lalu menatap benang merah di jarinya, "Belum. Aku juga berharap tidak akan bertemu dengannya," jawabnya.
Pei Ming memandang Mu Qing sangsi, "Takut kau jatuh cinta dengan pasanganmu?" tanyanya.
Mu Qing tertawa, "Sudah kukatakan aku tidak sepertimu yang mudah merubah perasaan pada seseorang," Mu Qing kembali berkata dengan ketus yang langsung ditanggapi kekehan oleh Pei Ming.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red String | Feng Xin & Mu Qing
FanfictionMu Qing benci benang merah di jari kelingkingnya. Ia berharap bisa memotongnya dan menyambungkannya pada jari Feng Xin agar mereka bisa menjadi sepasang kekasih yang ditakdirkan bersama. Jika memang ia tidak ditakdirkan untuk bersama Feng Xin hanya...
Tangled Red Strings
Mulai dari awal
