Tangled Red Strings

Start from the beginning
                                        

"Kalian cukup dekat ternyata," ujarnya dengan ramah. Ia pun sebenarnya tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Mu Qing tidak pernah bercerita apapun, ia juga tidak terlihat dekat dengan siapapun selama ini. Sehingga kehadiran Pei Ming di tengah-tengah mereka cukup membuatnya terkejut.

Mu Qing, "Tidak."

Pei Ming, "Tentu saja."

Mu Qing dan Pei Ming lantas menjawab bersamaan dengan kata yang berbeda membuat Mu Qing semakin kesal. Namun, melihat wajah Mu Qing yang kesal itu justru membuat Pei Ming tertawa pelan. "Aku baru menyadari wajah kesalmu cukup menggemaskan, Mu Qing."

BRAK!

Feng Xin menggebrak meja mereka, mengejutkan Xie Lian dan Mu Qing bahkan mungkin satu kantin karena sekarang semua orang tampak melihat ke arah mereka, namun tidak dengan Pei Ming. Ia seperti sudah menduga hal itu akan terjadi. Lihat saja bagaimana senyuman di wajahnya semakin melebar saat menemukan Feng Xin menatapnya dengan marah. Mu Qing tidak bisa mengerti apa yang ada di pikiran Feng Xin saat ini. Jelas-jelas yang seharusnya marah saat ini adalah dirinya, bukan dia atau Xie Lian. "Kenapa Feng Xin? Apa ada yang salah dengan ucapanku?" tanya Pei Ming kemudian.

Tangan Feng Xin masih terkepal di atas meja, beberapa orang sudah kembali melakukan kegiatannya, mengabaikan meja mereka berempat namun sebagian masih ada yang mencuri pandang untuk sekedar menuntaskan rasa penasaran mereka. "Berhentilah mengganggunya," ucap Feng Xin, nadanya tampak serius, namun lagi-lagi Pei Ming tampak tidak peduli.

"Aku tidak mengganggunya, aku hanya ingin berteman dengannya seperti kalian, apa aku tidak boleh melakukannya, Feng Xin?" Kedua pemuda itu saling bertatapan sengit, kali ini nada suara Pei Ming tampak serius, tak sedikitpun terlihat bercanda atau seperti menggoda Mu Qing, sama seperti perkataannya tempo hari saat membantu Mu Qing. Beruntung di antara mereka, ada Xie Lian yang tampaknya tidak merasa terganggu dengan kehadiran Pei Ming. Ia segera menyela Feng Xin yang sudah membuka mulutnya.

"Tentu saja boleh. Kami justru senang melihat Mu Qing memiliki banyak teman," ucapnya dengan ramah. Tentunya ini membuat Pei Ming tersenyum kembali dan menoleh kepada Mu Qing. "Lihat, teman-temanmu tidak keberatan aku menjadi temanmu," ucapnya penuh dengan rasa bangga dan kembali melanjutkan makannya yang tertunda, membuat Mu Qing tidak tahu bagaimana harus menanggapinya.

Semenjak itu, setiap kali Mu Qing tampak sendirian, akan ada Pei Ming di sampingnya yang muncul tiba-tiba. Setiap kali Mu Qing mengusirnya, pemuda itu tidak akan mendengarkannya. Mana peduli ia dengan sumpah serapah yang diberikan Mu Qing, malah terkadang ia akan tertawa, menggoda Mu Qing lagi dan lagi sampai pemuda itu muak dan membiarkan Pei Ming berada di sisinya. Melihat kedekatan itu, Xie Lian dan Feng Xin memiliki perbedaan pendapat. Tumbuh bersama sejak masa sekolah menengah pertama membuat Xie Lian senang akhirnya Mu Qing menemukan teman baru selain dirinya dan Feng Xin namun Feng Xin merasakan sebaliknya.

"Bukankah biasanya Mu Qing akan memakiku atau berkelahi denganku? Kenapa saat ini ia lebih sibuk bertengkar dengan Pei Ming?" ucapnya pada Xie Lian. Jam pulang sekolah berbunyi beberapa saat yang lalu, dari kelasnya, Mu Qing dan Pei Ming keluar bersama dan sibuk beradu argumen entah apa sementara Xie Lian dan Feng Xin berjalan di belakang mereka menuju gerbang sekolah. Xie Lian bisa menangkap rasa tidak suka dari ucapan Feng Xin barusan, ia melirik sahabatnya yang kini menatap setiap gerakan Mu Qing dan Pei Ming di depannya.

"Kau cemburu?" tanya Xie Lian tiba-tiba, sontak membuat Feng Xin menoleh kaget pada pemuda itu. Ekspresinya lagi-lagi tidak bisa ditebak, namun Xie Lian bisa melihat sorot matanya yang tampak jujur dan menunjukkan rasa tidak senangnya itu.

"Kau bercanda? Untuk apa aku cemburu," Feng Xin mengelak lalu kembali menatap ke depan. Tumbuh bersama sejak umur sepuluh tahun tentu membuat Xie Lian akrab dengan Feng Xin dan bagaimana ia bersikap. Saat ini sudah jelas bagi Xie Lian menyimpulkan kalau Feng Xin benar-benar cemburu namun ia belum menemukan alasan kecemburuan itu. Apakah tentang pertemanan atau perasaan yang lain. Namun, ia tidak ingin mendesak Feng Xin dan memutuskan untuk diam-diam mengamati ketiganya.

Red String | Feng Xin & Mu QingWhere stories live. Discover now