SHADOW WOLVER (RUPHA)

PROLOG

Suasana kampus mewah itu dipenuhi mahasiswa dari kalangan elite. Mobil sport berjejer di parkiran, outfit branded di mana-mana, dan geng-geng sosialita yang selalu ingin jadi pusat perhatian.

Tapi ada satu kelompok yang bikin semua orang menoleh SHADOW WOLVER.

Empat cowok dengan aura berbahaya berjalan santai melewati halaman kampus. Ruka, pemimpin mereka, dengan tatapan dinginnya yang bikin siapa pun ngeri.

Di sampingnya, ada Rora, yang meski cuek dan gengsian, pesonanya nggak bisa diabaikan. Ken dan Rami, dua troublemaker yang selalu santai tapi siap hajar siapa saja yang berani cari masalah.

"Lo denger gosip anak-anak?" celetuk Rami, memasukkan tangan ke saku celana.

"Apaan?" Ruka melirik sekilas.

"Ada mahasiswi baru, anak konglomerat. Cantik, pinter, tapi katanya cupu."

Ruka males nanggepin. Kampus ini emang penuh orang kaya, jadi bukan hal baru. Tapi begitu dia melihat seorang cewek turun dari mobil mewah dengan sopir pribadi, sesuatu dalam dirinya berhenti sejenak.

Cewek itu... beda.

Pharita.

Matanya berbinar penuh rasa ingin tahu, wajahnya manis tanpa usaha. Dia bukan tipe cewek yang biasa ada di sekitar SHADOW WOLVER. Tapi entah kenapa, dia menarik perhatian.

Dan itu bukan hal yang bagus.

🦥🦌🦥🦌

Di sebuah gudang terbengkalai yang sudah mereka sulap jadi markas, suara dentuman musik terdengar samar. Motor-motor gede berjajar rapi, suasana santai tapi tetap terasa berbahaya.

Ruka duduk di sofa kulit hitam, merokok pelan sambil mendengar laporan dari Ken.

"Gue dapet info, HELL HOUNDS mulai bergerak lagi. Mereka ngajak masalah di jalanan," ujar Ken serius.

"Biarin aja," Ruka menjawab santai, tapi tatapan matanya tajam.

"Tapi mereka mulai sok jago. Katanya, mereka bakal bikin nama SHADOW WOLVER turun," tambah Rora.

Ruka menghela napas, lalu berdiri. "Kalau mereka berani nyenggol kita, hancurin."

Geng ini bukan sekadar kelompok motor. Ini keluarga. Dan siapa pun yang berani ganggu, bakal kena akibatnya.

🦥🦌🦥🦌

Sementara itu, di sebuah mansion mewah, Pharita duduk di balkon kamarnya, memandangi langit malam.

Dia masih belum terbiasa dengan kehidupan di kampus ini. Semua orang terlalu fokus pada status sosial, sesuatu yang nggak pernah benar-benar dia pedulikan. Tapi ada satu hal yang bikin harinya beda cowok itu.

Ruka.

Dia nggak ngerti kenapa matanya selalu mencari sosok itu di antara keramaian. Ada sesuatu dalam diri cowok itu yang bikin dia penasaran. Bahaya... tapi juga menarik.

Tapi Pharita nggak sadar, sejak dia masuk ke dunia Ruka, nggak akan ada jalan keluar yang mudah.

Dan semuanya baru saja dimulai.

Tes ombak dulu gak sih...🌊🌊🌊

Tbc.