Dua Puluh

687 41 10
                                        

"Jadi putraku sedang berada di Jeju saat ini dan wanita itu masih bisa bernafas dengan baik?"

"📱............................................................ "

"Culik wanita itu dan bawa dia ke tempat biasa, namun buat semuanya semulus mungkin tanpa menimbulkan kecurigaan siapapun."

"📱............................................................. "

"Ingat lakukan tugas kalian dengan baik, jangan sentuh dia berlebihan sebelum aku datang, cukup siksa ringan saja dan tunggu perintahku selanjutnya. "

Baekhyun mematikan telepon setelah memberikan perintah kepada orang kepercayaannya. Dia memastikan agar tidak ada seorangpun termasuk Kookie yang tahu tentang perbuatannya saat ini. Biarlah ini nanti akan menjadi kejutan manis bagi semua orang, namun tanpa Baekhyun sadari bahwa sedari tadi ada seseorang yang sedang  memperhatikan semua tindak tanduknya hingga selesai, dan seseorang itu saat ini sedang menyeringai penuh arti sambil menatap Baekhyun.

***

"Sejeong ah kau ini tidak pusing apa sedari tadi bolak balik seperti seterikaan?? Aku yang melihatmu benar-benar mual, bisakah kau memberikan aku ketenangan sejenak mumpung anak-anakku masih berada di sekolah?” Jin memijat pelipisnya karena pusing melihat kelakuan sang adik yang sedari dia sampai tadi sibuk bolak balik dengan wajah yang berfikir keras.

"Yaaaak, Oppa kalau kau pusing kenapa kau tidak diam saja daripada terus mengomel.. Aku heran bagaimana Namjoon Oppa begitu betah dan sabar menghadapi kecerewetanmu yang sudah level akut ini? Namjoon Oppa harus mendapatkan penghargaan karena ini semua."

"Yakkkkk Sejeong ah bisa-bisanya kau mengata-ngatai Oppamu seperti itu, untung kau adikku kalau tidak sudah aku hajar kau dengan panci pink ku atau ku lemparkan saja kau ke kolam buaya."

"Jin ah, Sejeong ah sudah hentikan, kalian tidak capek apa ribut terus sedari tadi, eomma pusing mendengarkan perdebatan kalian."

"Oppa yang memulainya eomma, Oppa benar-benar tidak pengertian, bagaimana mungkin dia begitu tenang disaat kita tidak tahu dimana keberadaan Koo saat ini, aku kan khawatir eomma." Sejeong mempoutkan bibirnya dan duduk sambil memeluk eomma Kim dengan wajah yang memelas.

"Apa kau fikir aku tidak khawatir Sejeong ah, aku juga pusing dan khawatir tapi aku juga tidak tahu apa yang harus dilakukan saat ini."

"Sudah jangan bertengkar lagi, yang penting kita tahu bahwa Koo aman bersama eomma Baekhyun hhmmm, walaupun kita khawatir tapi kita tetap harus tenang nanti juga Koo pasti akan menghubungi kita kalau dia sudah lega."

"Ini semua salah Lee Anna jalang itu eomma, kenapa juga dia harus muncul di perusahaan disaat aku sedang tidak ada, kalau aku ada saat itu sudah aku pastikan akan menghajar mulutnya yang kurang ajar itu agar tidak bicara yang menyakiti hati kesayanganku." Sejeong benar-benar geram setelah mendapatkan cerita lengkapnya dari Jenny sang sahabat, bahkan Sejeong marah pada Jenny karena Jenny tidak menghajar Anna saat itu.

"Bagaimana kalau kita cari dan bungkam saja mulut jalang itu saat ini  untuk membahagiakan Koo." Tiba-tiba Jin mendapatkan ide cemerlang yang membuatnya tersenyum penuh arti.

"Jin ah jangan lakukan apapun, biar Taehyung saja yang menyelesaikannya, ini masalah rumah tangga mereka jadi kita jangan ikut campur dulu." Eomma Kim melarangnya karena sang eomma sudah tahu bahwa Kookie ingin yang memberikan pelajaran pada Anna adalah suaminya sendiri, jadi eomma Kim sebisa mungkin melarang anak-anaknya yang lain untuk ikut campur karena eomma Kim sangat faham seperti apa watak dari anggota keluarga Kim itu sebenarnya.

"Benar Oppa, kalau kita ikut campur maka Koo akan marah pada kita, jadi kita lebih baik diam dan menunggu saja tentang apa yang akan terjadi." Sejeong tertunduk lesuh saat membenarkan kata-kata dari sang eomma.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 10 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kim Breng (Seks) Taehyung 🔞Where stories live. Discover now