Tiga jam berlalu. Kush sudah pergi meninggalkan studio, sementara Teddy masih setia menemani Jiyong yang sedang tidur. Tak berapa lama, masuklah member Bigbang lainnya, Youngbae.
"Hai, Hyung" Youngbae menyapa Teddy yang masih berada di depan layar komputernya dan melirik ke arah sofa yang tak jauh dari sana. "Itu Jiyong?" Tanyanya memastikan karena pria yang tengah berbaring itu berada dalam posisi miring menghadap ke arah sandaran sofa, menyembunyikan wajahnya. Sehingga hanya bagian belakangnya yang terlihat. Teddy menanggapi pertanyaan Youngbae dengan mengangguk.
"Bagaimana kabarnya?" Tanya Youngbae lagi. "Sudah lama aku tak bertemu dengannya. Sepertinya terakhir kali saat aku membawanya ke rumah ramen Seungri dan mempertemukannya dengan Dara"
"Oh, jadi kalian yang membantunya balikan?"
"Eh? Dia sudah balikan dengan Dara?"
Teddy mengangguk. Youngbae tersenyum senang mendengarnya. Ia sudah kehabisan akal untuk membuat sahabatnya itu kembali tersenyum seperti dulu namun semua yang ia lakukan sia-sia. Karena itu ia hanya bisa menemaninya. Memastikan agar sahabat sekaligus leadernya itu tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Ia beserta member Bigbang lainnya berusaha bergantian menjaga sang leader. Syukurlah kalau sekarang sahabatnya itu bisa menemukan kembali kebahagiaannya.
"Kapan Hyung?"
"Kemarin malam katanya"
"Syukurlah. Lalu kenapa dia tidur disini? Apa Dara bekerja?"
"Sepertinya begitu. Tapi dia juga tidak kelihatan baik. Maksudku dia baik-baik saja tapi....galau?" Teddy menunjuk ke arah tiga kaleng bir di atas meja di dekat Jiyong.
"Dia yang meminum semua itu?" Tanya Youngbae heran dan dibalas anggukan dari Teddy. "Kenapa dia galau padahal baru balikan?"
"Sepertinya memikirkan pernikahan"
Youngbae terkejut. "Jiyong? Memikirkan pernikahan?"
"Entahlah aku juga tak paham. Kau tanyakan saja padanya nanti"
***
Sementara itu di rumah sakit, Dara sedang termenung dengan tangan kanan di atas meja menopang dagunya. Arah pandang matanya lurus menatap pintu IGD yang tertutup, tapi sudah jelas pikirannya tidak berada disana.
"Kau kenapa?" Heechul teman dinasnya hari ini penasaran karena gadis di sebelahnya termenung selama satu jam terakhir. IGD aman saat ini. Belum ada pasien sejak tadi.
Meski mendengar pertanyaan Heechul tapi wanita itu tidak merubah posisinya sama sekali. Ia tak melirik sedikitpun partner jaganya. Baru setelah beberapa saat, setelah helaan nafas ke sekian, ia berkata,
"Oppa, kau pernah memikirkan pernikahan?"
Pria yang diajak berbicara sedikit terkejut dengan pertanyaan random yang diajukan padanya. Untuk pasangan yang baru sehari memutuskan kembali bersama, bukankah pernikahan terlalu cepat? Pikirnya.
Alih-alih menjawab pertanyaan Dara, pria itu malah kembali bertanya, "Wae? Jiyong melamarmu?"
"Tidak"
"Lalu? Kau ingin mengajaknya menikah?"
"Tidak juga" jawab Dara setelah berpikir sejenak.
"Jadi kenapa kau tiba-tiba memikirkan pernikahan?" Heechul terheran-heran.
"Entahlah... Maksudku, aku belum pernah memikirkannya. Tapi kalau kami menikah, apa tidak apa-apa?"
"Apanya? Netizen maksudmu? VIP?"
"Semua orang. Termasuk VIP"
"Aku rasa tidak apa-apa"
Dara melihat lawan bicaranya kini.
"Benarkah?"
"Karena saat ini pun kalian sudah go public dan banyak masyarakat yang menerima hubungan kalian. Termasuk VIP. Jadi menurutku...tidak apa-apa"
Dara mengangguk-anggukkan kepala tanda setuju dengan ucapan Heechul. Sahabatnya itu ada benarnya. Ia dan Jiyong sudah go public saat ini. Meski ada beberapa penolakan di awal, tapi bisa dikatakan sekarang semuanya mulai membaik. Jumlah haters yang tidak menyetujui tidak seberapa dibanding jumlah fans yang merestui mereka. Jadi sepertinya memang tidak ada masalah kalau mereka menikah. Ah, tunggu dulu. Memangnya mereka mau menikah? Ia bahkan tidak tau pendapat Jiyong tentang pernikahan. Belum tentu juga pria itu memikirkan hal yang sama. Dara tolol!
***
Jiyong terbangun dari tidurnya. Sebenarnya ia tidak terlalu mengantuk tadi tapi karena tidak tahu harus melakukan apa ditambah efek alkohol yang mulai membuatnya sedikit mabuk membuatnya mengambil keputusan untuk tidur saja.
Saat bangun, Jiyong tak lagi menemukan Kush di ruangan itu. Teddy masih berada di sana. Lalu ada pria baru yang berada di ruangan itu, Youngbae.
"Kau sudah bangun?" Youngbae melihatnya meregangkan tubuh di sofa yang lebarnya tidak terlalu besar dari tubuhnya sendiri. Untung saja tubuhnya tergolong kurus, tidak seperti Youngbae ataupun Daesung sehingga masih nyaman baginya tidur disana.
"Kapan kau sampai?" Tanya Jiyong yang mulai duduk.
"Satu jam yang lalu"
Jiyong merasa haus dan berjalan ke arah kulkas. Ia perlu membasahi tenggorokannya yang mulai terasa kering karena baru bangun tidur.
"Jangan bir lagi, Ji" ucap Youngbae.
"Minumlah air mineral"
Jiyong berdecak malas. "Kau sudah seperti Dara" katanya namun tetap menurut dan mengambil sebotol air mineral.
"Omong-omong soal Dara, kalian balikan?"
Jiyong yang masih berdiri di depan kulkas meminum airnya beberapa teguk sebelum mengarahkan pandangannya pada Teddy.
"Kau yang mengatakannya, Hyung?"
Teddy menjawab santai, "Memang siapa lagi"
Jiyong kembali berjalan menuju sofa dengan membawa air mineralnya dan duduk disana.
"Ne, kami kembali bersama. Tapi Youngbae-ah..."
Kalimat Jiyong yang menggantung membuat Youngbae yang penasaran mulai bergeser sedikit mendekatinya. "Wae?"
"Apa pendapatmu tentang pernikahan?"
Youngbae melirik Teddy. Pria yang dilirik itu merespon dengan wajah yang seolah mengatakan -Lihat, apa kubilang. Dia galau tentang pernikahan- tanpa suara pada Youngbae.
"Aku ingin menikah"
Jawaban Youngbae membuat Jiyong dan Teddy menatapnya.
"Aku serius dengan Hyorin dan mau menikahinya. Tapi tidak sekarang, mungkin nanti sebelum aku wamil"
Jiyong memikirkan ucapan Youngbae. Ia belum pernah merasa senyaman ini ketika menjalani hubungan sebelumya. Sebelum dengan Dara. Dan ia sangat hancur saat gadis itu meninggalkannya. Jadi jika seandainya ia harus menikah, Dara sepertinya adalah wanita yang tepat untuknya.
"Kau tidak mau menikah?" Tanya Youngbae.
"Aku belum memikirkannya selama ini. Tapi sepertinya... Wanita itu harus Dara. Jika aku menikah maka harus dengan Dara"
"Ne, menurutku juga begitu. Karena aku sendiri melihatnya, bagaimana kau dengan Dara, dan bagaimana kau tanpa Dara"
"Jadi...kau akan melamarnya?" Kali ini Teddy yang bersuara.
"Mungkin?" Jawab Jiyong lalu teringat sesuatu. Ia mengeluarkan ponselnya dari kantong celana dan menghubungi Soonho.
"Hyung" ucapnya saat panggilan sudah tersambung. "Bisa carikan aku penerbangan ke Paris besok? Aku pergi dengan Dara"
Youngbae dan Teddy saling pandang mendengar ucapan Jiyong. Setelah leader Bigbang itu mengakhiri panggilannya, bahkan sebelum pria itu kembali meletakkan ponselnya, Youngbae lebih dulu bertanya.
"Kau mau melamarnya di depan menara Eiffel?!"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVESTRUCK (On Going)
Fiksi PenggemarSequel of STARSTRUCK. Bagaimana kelanjutan kisah Jiyong-Dara setelah go public? Apakah mereka akhirnya bisa menjalani hari dengan tenang setelah berkali-kali menghadapi masalah? Atau malah mereka harus kembali merasakan ujian sebagai dampak dari kep...
