He is A Devil ‼️ [DEWTEE]

Epilog

Setelah berbulan-bulan menjalani kehidupan baru yang penuh dengan ketenangan, Tee akhirnya merasa seperti dirinya kembali. Ia kini mampu memandang ke masa depan tanpa rasa takut, tanpa bayang-bayang masa lalu yang terus menghantuinya. Setiap hari, ia membangun kehidupan yang lebih baik, di mana ia bisa menjadi dirinya sendiri—sebuah pribadi yang penuh harapan dan keinginan untuk tumbuh.

Tee masih sering mengingat Dew, namun ia tidak lagi merasa terikat. Ia menyadari bahwa masa lalu adalah bagian dari dirinya, namun itu tidak perlu menguasai hidupnya. Dengan tekad dan keberanian yang telah ia bangun, Tee tahu ia bisa melangkah jauh lebih jauh lagi.

Pada suatu sore yang cerah, saat Tee duduk di sebuah kafe kecil sambil menikmati secangkir kopi, seseorang menghampirinya. Seorang pria muda, dengan senyum ramah yang mengingatkannya pada masa-masa ketika ia masih mencari jati dirinya.

Pria itu duduk di hadapannya, memperkenalkan diri sebagai seorang penulis yang sedang mencari inspirasi. Mereka berbicara tentang banyak hal—tentang kehidupan, harapan, dan impian yang tak pernah berhenti berkembang.

Tee merasa sesuatu yang berbeda di dalam dirinya. Ada kedamaian yang tak bisa dijelaskan. Ia tahu bahwa hidupnya kini penuh dengan kemungkinan yang tak terbatas. Ia tidak lagi terperangkap oleh masa lalu, dan kini ia siap menyambut setiap kesempatan yang datang.

Seiring berjalannya waktu, Tee mulai menyadari bahwa kebebasan bukan hanya tentang berlari meninggalkan sesuatu yang buruk, tetapi juga tentang menerima segala hal yang datang dengan hati yang terbuka. Ia mungkin pernah terluka, namun ia juga belajar bagaimana cara untuk bangkit dan melangkah maju.

Dan ketika matahari terbenam di horizon, Tee menatap langit, merasa ringan, seperti akhirnya ia telah menemukan kedamaian yang ia cari. Masa depannya terbuka lebar, dan dengan penuh percaya diri, ia tahu bahwa ia akan terus berjalan—tanpa ragu, tanpa takut—menuju masa depan yang lebih cerah.

Akhir.

---