Chapter 6

55.9K 2.2K 139
                                    

Soojun Pov ~

Aish jinjja, aku harus menjawabnya apa? Masih? Jujur, aku masih membencinya. Tapi hanya sedikit. Kalau aku jawab tidak, aku masih kesal dengannya.

"Kenapa tidak menjawab?"

"Tidak. Aku sudah tidak membencimu." Damn!! Jawaban macam apa ini?! Argh, sial!!

"Apa itu berarti aku bisa memulainya lagi?" Pertanyaan apa lagi ini ha?

Aku tidak menjawabnya. Aku hanya diam sambil menyuapinya. Tidak peduli dia memanggil nama ku dan menanyakan pertanyaan itu berkali-kali.

Author Pov~

2 suap lagi, bubur itu sudah habis dari mangkuknya. Setelah habis, Soojun lalu beranjak dari tempatnya duduk bermaksud ingin mencuci mangkuk itu di dapur.

"Kau pulang saja. Aku tidak apa-apa," ucap Jimin saat Soojun sudah di ambang pintu.

"Aku akan pulang kalau yang lain sudah pulang. Badanmu masih sangat panas," jawab Soojun lalu melanjutkan langkahnya.

.

.

01:23 p.m

Cklek

"AKHIRNYAA—"

"Ssst!! Jangan berisik!! Soojun tidur," ucap Seok Jin memperingatkan. Ya, mereka berenam baru saja pulang dari kampusnya. Udara di luar sangat panas sekarang. Seok Jin yang melihat Soojun sedang tidur di sofa ruang tv apartemennya, langsung menyuruh yang lainnya untuk tidak berisik.

"Aku ingin mengganti pakaian dan melihat keadaan Jimin. Ingat, ja-ngan be-ri-sik!" perintah Seok Jin lagi dengan suaranya yang pelan. Dan setelah Seok Jin menghilang di balik pintu kamar Jimin, lima namja itu merebahkan tubuhnya di karpet ruang tv tersebut. Tepat di depan Soojun.

"Dia benar-benar menjaga Jimin ya?" tanya Namjoon melihat posisi tidur Soojun yang benar-benar seperti orang kelelahan.

"Iya mungkin," jawab Taehyung.

"Ish, jangan berisik, hyung. Nanti kalau dia bangun, bagaimana?" kali ini si magnae yang memperingatkan.

Sudah tidak peduli dengan keadaan sekitar, Hoseok dan Yoongi sudah menutup matanya. Beberapa menit kemudian, disusul Taehyung, Jungkook, dan Namjoon.

Setelah selesai mengganti bajunya, ia keluar dari kamar Jimin berniat untuk menyuruh yang lainnya mengganti baju juga.

"Aish, jinjja." Seok Jin hanya berdecak tidak percaya dengan tingkah teman-temannya ini. Tas punggungnya yang diletakan sembarangan, sepatu yang belum terlepas semua, dan posisi mereka yang tidur berantakan, melengkapi suasara buruk di ruang tengah itu.

"Soojun-a, ireona. Hey, soojun-a," Sok Jin menepuk-nepuk pipi Soojun pelan berharap yeoja yang sedang tertidur itu bangun.

"Ng? Seok Jin? Sejak kapan kau—oh, Tuhan." Soojun terkejut dengan keadaan ruang tv temannya ini.

"Aku baru saja datang. Terima kasih sudah membantuku menjaga Jimin. Dan maaf sudah merepotkanmu," ucap Seok jin dengan lembutnya.

"N—ne, sama-sama. M—mereka, kenapa begini?" Tanya Soojun bingung melihat keadaan yang lainnya.

"Mereka hanya kelelahan. Tadi ada praktek di kampus," jawab Seok Jin sambil duduk di sebelah Soojun.

"Ah ya, tadi Zico bilang, katanya ia akan pulang sore. Ia akan ke manager dulu," tambah Seok jin menatap yeoja di sebelahnya itu.

"P—pulang s—sore? K—kenapa dia tidak memberi tahuku saja?" tanya Soojun lagi sambil melihat ponselnya. Seok jin hanya mengendikkan bahunya tidak tau.

Bad Boy [BTS Fanfiction] (HIATUS)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora