Akibat Sang Mama yang menuntutnya untuk segera mempunyai Suami, Renjun berniat kabur dari rumah, merantau ke Kota besar untuk mencari ketenangan. Tanpa diduga, disaat misinya yang ingin mencari tempat bekerja, Renjun justru bertemu Tuan Muda Tampan...
Seorang submisif mungil yang masih terlihat muda sedang berada di ruang keluarga. Sedang duduk dengan malas menghadap Orang tuanya.
Ini sudah kesekian kalinya Si Submisif ini diceramahi hal tak bermutu.
Ia heran dengan Orang tuanya. Apakah sepenting itu pernikahan bagi mereka?
Ya emang penting, sih. Tapi kan..
"Renjun, kamu jangan buat mama malu ya, Sayang. Kamu itu udah bukan anak kecil lagi. Owh, ayolah cari calon suami, jangan jomblo mulu.."
Renjun mendengus. Dan memutar matanya malas.
Sungguh lelah rasanya setiap hari harus mendengar ceramahan basi Orang tuanya itu, terutama Mamanya. Yang terus membahas, menikah menikah menikah! Dan selalu saja tentang pernikahan!
Renjun mengakui jika dirinya ini sudah tidak bisa dibilang remaja lagi, mengingat umurnya yang sudah memasuki angka 25 tahun. Tapi, apakah ia diwajibkan menikah di umur segini, juga?
Sial.
Padahal dirinya ini masih ingin menikmati masa mudanya dengan bebas. Bahkan, sejauh ini ia tidak mempunyai pemikiran untuk menikah di usia sekarang sekarang. Palingan, target menikahnya di umur 28 Tahun, mungkin? Itu pun, kalau ada calon.
"Iya, Renjun.. kamu harus cepet cari calon suami. Lihat, noh, anak tetangga yang seumuran kamu udah pada nikah. Emang kamu gak iri sama mereka?" sambung bibi Renjun.
Iya! Sekarang sedang ada bibinya di rumah. Dan itu, semakin membuat Renjun kesal. Lantas, bibinya yang satu itu selalu mengompori Mamanya agar menyuruh dirinya cepat menikah. Emang Anjing! Upss sorry.
"Iya, Renjun. Emang kamu gak pengen kaya mereka? Apa perlu, mama cariin kamu calon suami, biar kamu bisa kaya-"
"Renjun bisa cari sendiri!" Sela renjun dengan cepat. Muak, sudah muak sekali ia mendengar ucapan basi Mamanya.
"Beneran? Gapapa, Renjun. Kalo kamu emang susah cari calon suami, mama bisa bantu cariin-"
"Renjun bisa sendiri, Mah! Tenang aja, gak lama lagi, Renjun bakal bawa orang kaya raya buat dikenalin ke Mamah sebagai calon suami Renjun."
"Ah, yang bener?" Ledek bibi Renjun.
"Bener, lah. Itu mah hal enteng. Renjun kan cantik, manis, ramah, lemah lembut dan tidak sombong. Pasti cogan cogan kaya raya pada mau sama Renjun," ucap Renjun dengan tingkat kepedean nya. Dan berlagak genit menatap ketiga orang dihadapannya.
Membuat Mama, Papa, dan Bibi nya, kicep seketika.
"Pokoknya liat aja. Dalam waktu dekat, Renjun bakal bawain calon menantu buat Mama dan Papa. Yang kaya raya. Dan buat para suami suami tetangga, yang Bibi tunjukin ke Renjun tadi? itu mah, lewat!"
Wajah Mama Renjun pun langsung berbinar. "Beneran, ya Sayang? Janji?"
"Janji, dong," ucap Renjun mantap.
Yaps. Inilah janji Renjun.
Pokoknya mulai besok, ia akan berburu cari calon suami. Yang tampan, kaya raya, dan punya segalanya.
Di mana pun!
Bodo amat, pokoknya ia harus dapat calon suami modelan begitu!
Titik!
Yg kaya gini kan Njun, maksudnya🥰
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.