Part 1

294 15 6
                                        

Sesampainya di rumah Aaroon, Kyle menaruh barang-barang nya dan duduk di sofa rumah mewah itu

Orang tua Aaron adalah seorang ilmuwan. Jadi, tentu Aaroon memiliki rumah mewah bergaya klasik itu.

Dinding rumah itu bercat warna broken white , sofa besar dengan warna coklat , tv yang besar bak layar tancap , dan lantai kayu yang bersuara setiap kali di injak.

Satu kata 'wow' . Batin Kyle

"Aaroon, apakah kita tidak salah masuk rumah ?" Tanya Kyle

" iya ,seperti nya kita salah masuk rumah " jawab Aaroon

"Ini rumah papa ku "lanjut Aaroon

"Lalu kenapa kita masuk ke rumah ini? Aaroon, bahkan aku telah menaruh barang-barang ku di sana dan merebahkan tubuh ku di sofa mewah ini " kata Kyle dengan polos nya

Yaampun teman ku ini memang idiot . Batin Aaroon

"Idiot" kata Aaroon sambil mendengus dan memutar bola mata nya .

Sedangkan Caden hanya tertawa terbahak - bahak di samping mereka .

"Memangnya kau pikir Aaroon tinggal dengan siapa kalau bukan dengan orang tua nya , Kyle? " kata Caden sambil memutar bola mata nya

Kyle terdiam sebentar lalu tertawa menyadari kebodohan nya .

"Rumah mu cukup mewah Aaroon , tetapi aku kurang suka dengan barang-barang terbang ini " kata Kyle

"Jangan complain apa pun atau kau akan ku pungut uang sewa " kata Aaroon

Kyle tertawa lagi "Aku tidak complain, aku hanya berpendapat "

"Kalau begitu jangan berpendapat " kata Aaroon sambil mendengus

*******

Tepat setelah itu, Caden pulang untuk bersiap-siap.

Karena sesuai rencananya, mereka akan merayakan ulang tahun Kyle yang ke 18 di restoran western di tengah kota London itu .

"Kenapa setiap benda di 2448 harus berterbangan? Lihatlah manusia menjadi malas bekerja karena semuanya serba praktis, bahkan sampai malas bergerak." Oceh Kyle membuka pembicaraan di ruang tamu yang sunyi itu

"Itu nama nya teknologi, Kyle " jawab Aaroon singkat

"Tetapi teknologi bukan untuk membuat manusia malas." Kyle berpendapat

"Yasudahlah, aku malas berargumen dengan mu, bersiap-siaplah dan kita berangkat untuk menjemput Caden" kata Aaroon

Kyle pun bangkit dari duduk nya sambil mendengus dan pergi untuk bersiap-siap begitu juga dengan Aaroon.

******

Baiklah mari kita lihat kita punya apa untuk di pakai. Batin Caden sambil membuka pintu lemarinya .

Setelah lama memilih-milih, ia pun mendapatkan baju crop tee warna maroon dengan kerah putih dan rok berwarna hitam. Kemudian Caden mengambil heels berwarna putih yang tinggi nya 12 cm serta tas yang berwarna coklat berisi gadget, dompet, dan sejenisnya, lalu ia gantungkan tas itu di lengan nya.

"Perfect" ucap nya sambil mengedipkan mata ke cermin di depan nya.

Tepat setelah ia keluar dari kamarnya terdengar suara klakson didepan rumahnya , segera ia bergegas untuk keluar .

Rumah Caden sekarang memang sepi karena orang tua nya sedang berada di Indonesia untuk tugas pekerjaan. Jadi Caden tidak perlu minta izin terlebih dahulu untuk pergi .

******

"Hey bae, you look perfect." goda Kyle sambil menunjukkan senyum manis nya .

"Sudahlah jangan bercanda " jawab Caden dengan wajahnya yang memerah seperti bokong monyet.

Ya, Kyle dan Caden memang sepasang kekasih sejak mereka berada di bangku sekolah menengah atas kelas 2.

"Hey, tolonglah jangan jadikan aku nyamuk di antara kalian." sembur Aaroon sambil mendengus dan menunjukkan muka cemberut.

Dan mereka pun tertawa terbahak-bahak setelah melihat sifat Aaroon yang kekanak - kanakkan seperti itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 22, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ctrl + ZWhere stories live. Discover now