Semalam di Malaysia

382 34 0
                                    

Kuala Lumpur sekarang jauh lebih baik dari Kuala Lumpur yang dulu. Kota ini semakin tertata rapi. Di kejauhan tampak bayangan menara kembar Petronas yang terkenal itu. Tapi kota ini bukanlah tujuan Imung. Tujuannya adalah sebuah resort yang dikenal dengan nama Genting High Lands. Kali ini tugas Imung tidak hanya menghabisi seseorang tapi juga harus mengorek informasi dari orang tersebut. Belum pernah ada misi seperti ini. Tapi itulah informasi yang didapatkannya setelah melakukan proses enkripsi pada sebuah patung kayu yang dikirimkan dari suatu galeri ke salonnya kemarin.

Kembali Imung harus berbohong lagi. Bukan hanya pada Mey tapi juga pada Sandra. Ketika berbicara dengan Sandra, seperti ada perasaan lain yang dirasakan Imung. Apakah banci tetap punya rasa suka pada perempuan? Banci juga manusia, punya rasa punya hati? Imung selalu tersenyum setiap mengingat Sandra. Setiap mengingat malam hari dimana Sandra ditemukan di depan salonnya saat hujan deras. Saat Imung harus mengangkat tubuh Sandra ke ruang depan dan kemudian membaringkannya di sofa.

Sandra oh...Sandra, betapa kangennya Imung saat itu pada sosok Sandra. Tak sabar ingin segera pulang, padahal baru saja dia sampai. Ingin cepat pulang rasanya agar bisa ngobrol dengan Sandra. Ngobrol panjang lebar atau sekedar menonton film bersama.

Imung menepuk-nepuk kedua pipinya untuk menyatukan kembali konsentrasinya. Kembali dilihatnya hasil enkripsi pesan yang dilakukannya. Ada seorang warga negara Malaysia yang dulunya adalah warga negara Indonesia. Inisialnya adalah GD. Dia lari ke Malaysia karena dikejar-kejar oleh pemerintah Indonesia sehubungan dengan kasus korupsi trilyunan rupiah yang dilakukannya. Mantan direktur jendral sebuah departemen itu kini hidup enak di Malaysia tepatnya di sekitar wilayah Serawak. Lebih tepatnya lagi di wilayah Genting highlands. Orang itu hidup berfoya-foya menghamburkan hasil korupsinya yang selama ini ditabung di sebuah bank swasta di kepulauan Cayman. Tugas Imung adalah menemukan kode untuk mencairkan uang hasil korupsi tersebut sehingga bisa dikembalikan ke negara. Negara? Setidaknya itu yang Imung tahu dari petunjuk yang diberikan Pancanaka. Setelah mendapatkan kode tersebut, Imung harus membawa kembali GD ke tanah air untuk diadili. Jika bisa dibawa hidup-hidup akan lebih baik. Namun jika kondisi tak memungkinkan karena perjalanan akan panjang melewati jalur-jalur tak resmi via laut, maka Imung diharuskan untuk menghabisi GD di Malaysia tanpa diketahui oleh aparat hukum di sana. Dengan kata lain, kalaupun GD harus dihabisi maka itu adalah pilihan terakhir yang harus diambil. Kalau memang GD harus dihabisi maka dia harus dihabisi tanpa jejak. Biarlah polisi di sana hanya tahu kalau GD menghilang, mereka tak perlu tahu kalau GD telah lenyap dari muka bumi.

Adalah Tan Sri Lim, orang yang mendirikan kompleks Genting Highlands ini di sekitar tahun 1965. Dia membeli sekitar enam ribu hektar tanah dari Pahang dan Selangor. Kemudian dia membebaskan tanah yang dibeli itu dari aturan kedua negara bagian tersebut. Jadilah Genting highlands menjadi daerah bebas. Perjudian lewat berbagai casino yang dibangun secara legal menjadi penghasilan utama di wilayah ini. Berbagai hotel mulai bermunculan sejak itu hingga saat ini. Dari kelas melati hingga kelas resort mewah ada di Genting highlands.

GD diduga menyewa kamar di hotel yang cukup terkenal bernama Theme Park. Hotel tua yang didirikan sejak tahun 1971 itu merupakan tonggak awal percepatan pembangunan kawasan Genting highlands ini. Dari airport, Imung segera meluncur ke hotel itu. Setibanya di sana ditanyakannya pada resepsionis perihal GD. Ternyata GD tak bermukim di situ. Namun GD pernah menginap di hotel itu untuk tiga hari. Setelahnya GD pindah hotel. Entah kemana.

Imung menyelipkan selembar dua puluh dollar Amerika ke bawah telapak meja kecil yang melapisi meja tinggi resepsionis. Dengan cara itu diketahui Imung lokasi tempat tinggal GD selanjutnya selepas meninggalkan Theme Park. GD rupanya pindah ke Awana. Hotel dengan kelas lebih murah dari Theme Park. Entah apa alasan GD untuk pindah. Uang hasil korupsinya di Indonesia pasti bisa membiayainya seumur hidup tinggal di Theme Park.

Bukan Banci BiasaWhere stories live. Discover now