yoona baru saat ini ingin bertemu taeyong, ia hanya melihat taeyong di handphone saja tidak pernah melihat wujud aslinya didepan mata, jadi ini baru pertama kali yoona melihat taeyong.

"kenapa jae, mamah ingin bertemu taeyong"tanya yoona saat jaehyun mencegah sang ibu.

"taeyong lagi tidur mah jangan diganggu"ujar jaehyun datar.

"kenapa si jae mamah hanya ingin bertemu sebentar, hanya ingin melihat nya"ujarnya kekeuh.

jaehyun hanya pasrah tapi ia membolehkan sang mommy masuk walau dihati nya sudah menggebu-gebu ingin marah.

ibu jaehyun masuk ia bisa melihat taeyong yang tertidur dengan tenang, ibu jaehyun langsung mendekati taeyong dan duduk disampingnya saat ingin mengelus pipi taeyong, jaehyun langsung menahan tangan sang ibu.

"jangan mah"ujar jaehyun dengan nada kesal.

"kenapa si jae mamah hanya ingin memegang taeyong apa salahnya".

"salah karena mamah sudah mengganggu kekasihku".

"aku ini i-

"hyung"cicit taeyong kecil saat ia terbangun.

"kan mah aku sudah bilang, terbangun kan taeyong"ujar jaehyun berintonasi tinggi.

"kenapa si jae kau takut sekali kepada mamah, mamah hanya ingin lebih dekat dengan taeyong, apa karena trauma mu, jangan bawa trauma mu kepada taeyong masalah itu sudah berlalu"ujar ibu jaehyun tak kalah tinggi, taeyong yang melihat itu langsung menggenggam tangan jaehyun erat.

"tidak usah membahas itu"mamah jaehyun hanya memutar matanya malas.

"haii taeyong perkenalan aku ibunya jaehyun, kita pernah vidio call beberapa kali kan"ujar yoona tersenyum manis kepada taeyong, taeyong langsung bangun dari tidur nya dan duduk didepan yoona.

"eum aku lee taeyong"ujar taeyong menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

canggung.

"ah nak tidak usah canggung anggap saja aku orang tua mu"ujar nya, taeyong yang mendengar nya langsung tersenyum lalu mengangguk dengan semangat.

"apa kau sudah makan"tanya ibu jaehyun, taeyong hanya menggeleng karena memang ia belum makan.

"ayo kita makan dibawah mamah sudah membawa makanan untukmu"ujar yoona mengajak taeyong untuk kebawah.

taeyong langsung menengok kearah jaehyun dan menatap jaehyun dengan boba eyes nya, jaehyun yang ditatap begitu ia langsung mengambil kalung didalam nakas.

ia menghampiri taeyong dan memasangkannya pada leher lembut taeyong.

jaehyun tidak ikut kebawah karena ia harus mengerjakan sesuatu dan ia memasangkan kalung kepada taeyong, itu bukan sembarang kalung, kalung itu bisa mendeteksi apa yang dibicarakan mereka nanti akan tersambung di handphone jaehyun, dan jika taeyong keluar dari batas, dari handphone jaehyun akan ada alarm peringatan, jaehyun bisa segera menghampiri taeyong jika alarm itu berbunyi.

kan gampang saja dilepas jika taeyong ingin kabur? tidak, itu tidak bisa dilepas oleh siapapun selain jaehyun karena sudah menggunakan sidik jari jaehyun untuk menyatukan kalung tersebut.

saat sudah memakai kan kalung itu taeyong diajak oleh ibu jaehyun untuk makan karena ibu jaehyun membawa banyak jenis makanan untuk taeyong, tadi ibu jaehyun sudah mengajak makan bersama jaehyun tapi jaehyun akan segera menyusul nanti.

yang kalung itu aku cuma ngarang yaaa, tiba-tiba aja terlintas dipikiran kuu



saat sampai bawah mereka berdua bisa melihat lelaki sudah berumur tetapi wajah nya terlihat sangat muda, wajahnya mirip dengan jaehyun.

"itu papah jaehyun ayo kita menemui nya"yoona menarik taeyong untuk keruang depan TV.

"pah ini taeyong"ujar yoona memperkenalkan.

"annyeong lee taeyong imnida"ujar taeyong lalu bow untuk menghormati yang lebih tua.

ayah jaehyun hanya mengangguk lalu tersenyum.

"jung yunho"ujar nya.

"dia memang begitu tae sedikit bicara, ayo kita keruang makan"ujarnya lalu mengajak taeyong untuk duduk dikursi.

mereka mengobrol ringan sambil menunggu pembantu untuk menyiapkan makanan yang yoona bawa, tak lama papah jaehyun datang lalu ikut duduk dihadapan mereka berdua.

"bagaimana jaehyun?"tanya tiba-tiba yunho-ayah jaehyun, taeyong yang mendengar perkataan tersebut bingung.

"bagaimana hubungan kau dengan jaehyun, apakah jaehyun posesif denganmu?"tanya nya.

"hubungan kita baik-baik saja, dan jaehyun selalu melindungiku"ujar taeyong gembira membuat orang tua jaehyun merasa gemas kepada taeyong.

"syukurlah kalau baik-baik saja".

"sudah ayo makan".

*

setelah makan mereka bertiga duduk diruang tamu mansion jaehyun.

"pah kue-kue tadi dimana?"tanya yoona.

"diruang tamu depan".

"taeyong ayo ambil kue-kue itu, tadi mamah membuat dirumah kamu harus mencobanya"ajak yoona mereka pun berdiri dan menuju kearah ruang tamu depan, saat dipilar yang menjulang tinggi perbatasan antara ruang tamu dalam dan depan, kalung taeyong langsung mengeluarkan warna berwarna merah.

"mah".

"kenapa taeyong ayo ambil".

"tidak bisa mah kalung ini sudah melewati perbatasan aku takut dimarahi oleh jaehyun hyung"cicit taeyong kecil.

"tidak apa jaehyun ti-

"taeyong!"teriak tegas jaehyun, taeyong langsung membalikkan tubuhnya menengok kearah jaehyun dengan takut.

"kau sudah melewati batas, kenapa kau kedepan aku bilang jangan keruangan depan selain sekitar sini, didepan banyak pelayan yang sedang mengawasi rumah, aku tidak mau mereka memandang mu".

"maaf hyung".

"masuk kamar"ujar jaehyun tegas, taeyong dengan pelan langsung berjalan kearah kamarnya dilantai atas.

"kau tidak usah berlebihan jae"tegas yunho.

"aku hanya takut".

"masalalu jangan dibawa ke taeyong jae, dia masih muda, dia masih butuh kebebasan"ujar yunho, sang istri hanya menatap kearah jaehyun tidak habis pikir.

"aku sudah bilang tidah usah bahas itu, taeyong itu kekasihku mau aku apakan itu urusanku"ujar jaehyun lalu berbalik badan saat ia ingin berjalan ayah nya buka suara.

"nikahi taeyong jae tidak usah jadi pengecut"jaehyun mengepalkan tangannya emosi.

"aku akan segera menikahi taeyong!, dan jaga mulutmu sialan!"ujar jaehyun marah dan langsung berjalan kearah kamar nya dengan taeyong.

.
.
.
.
.
tbc.

jangan lupa votement
thank you and see youuuuu

posesif jaehyun ||jaeyong||Where stories live. Discover now