Gadis Kereta Api

16.6K 586 60
                                    

Siang ini matahari memancarkan sinarnya yang terik, seorang mahasiswa keluar dari kelasnya dengan tergesa-gesa menuju parkiran. Tak peduli cuaca yang panas, dia memutuskan untuk segera pergi dari kampus. Dia tidak ingin bertemu dengan seorang gadis yang sudah tiga bulan ini mengejar-ngejarnya.

Bukan karena wajah gadis itu yang jelek, bukan. Karena paras gadis itu sangat cantik seperti Yoona SNSD, yang menjadi tipe perempuan kesukaannya, tapi karena suatu hal pemuda itu tidak dapat membuka hatinya yang tertutup untuk gadis itu.

Saat pemuda itu akan menyalakan motor sport-nya, tiba-tiba suara seorang gadis yang sudah tidak asing ditelinganya, berteriak nyaring, "Bieas...!"

Fix... gila nih cewek! Gak mau nyerah juga. Udah aku tolak, tapi keukeuh aja ngejar. Gerutu Bieas dalam hati.

Dengan malas pemuda itu menatap gadis bermata hazel, berambut panjang lurus dengan poni depan, berbadan tinggi langsing dengan kulit putih seperti orang Jepang, yang berasal dari gen ibunya yang asli dari negara matahari terbit itu. Gadis itu tersenyum walaupun napasnya tersengal akibat berlari mengejar pemuda itu.

"Ada apa?" tanya Bieas kesal ketika gadis itu sudah berada di hadapannya. Dia kesal karena hanya gadis ini dan ibunya saja yang memanggil dia dengan panggilan Bieas.

"Kenapa kamu ninggalin aku?" runggutnya dengan memanyunkan bibir. Wajahnya yang innocent membuatnya terlihat lebih lucu dengan sikap seperti itu.

"Masalah?"

"Tentu aja masalah. Kamu kan udah janji mau pulang bareng sama aku?" gadis itu menarik kemeja biru tua Bieas.

"Wait." Bieas melepaskan tangan gadis itu dari kemejanya. "Nggak salah?"

"Beneran kok kamu janji sama aku." Gadis itu mencium pipi Bieas, yang entah kenapa walaupun pemuda itu tak suka pada gadis itu, tapi dia tidak bisa menolak setiap perlakuan gadis itu termasuk dicium pipi olehnya.

"Siapa yang mau pulang sama siapa?" Bieas dengan kesal menggaruk telinganya berharap kalau dia itu salah dengar.

"You...." Gadis itu menunjuk dada bidang Bieas kemudian melanjutkan perkataannya, "And Me." Gadis itu menangkupkan kedua tangannya di pipi.

"Kamu siapa aku berani-beraninya mau pulang bareng?"

Gadis itu membenarkan poninya sambil tersenyum dengan memperlihatkan gigi-giginya yang rapih. "Emang sih sekarang aku bukan siapa kamu, tapi aku yakin kalo suatu hari nanti, aku pasti jadi siapanya kamu. So, kamu mau kan jadi siapanya aku?" pinta gadis yang bernama lengkap Yui Hikaru Aninditya Pratama.

Yui adalah junior Bias di kampus ini. Dia baru kembali ke Bandung selama tiga bulan setelah 6 tahun pindah ke Jepang. Dulu rumah mereka berdekatan dan mereka sangat akrab, tapi hubungan mereka jadi tak sedekat dulu karena jarak yang memisahkan mereka ditambah sikap Bieas yang berubah jadi dingin dan cuek. Sangat berbeda dengan Bieas kecil yang ceria dan sangat baik.

"Maaf... aku gak suka kamu," tolak Bieas halus, berharap gadis itu menyerah mengejar dirinya.

Dia heran... kenapa setiap perempuan yang ada dalam hidupnya, selalu mengejar-ngejar lelaki. Dulu ibunya, yang mati-matian mengejar cinta ayahnya, sekarang peristiwa itu terjadi pada dirinya; dia dikejar-kejar oleh seorang perempuan.

Yui menundukkan kepala, wajahnya terlihat sedih dan langsung terdiam. Matanya berkaca-kaca.

Alhamdulillah... makasih Ya Allah. Finally... nih cewek nangis juga. Semoga dia bakalan nyerah setelah sebelumnya aku tolak dengan mengatakan:

"Maaf... aku mau sendiri dulu."

Tapi dia malah membalas, "Nggak apa-apa, yang penting masih sendiri, kan?"

YubikiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang