2

11.8K 629 3
                                    

Aku segera membersihkan tempat tidur yang ada di kamar ini,walaupun terlihat tidak kotor,tapi tetap saja ini adalah kewajibanku sebagai seorang ibu untuk memberikan yang terbaik bagi Aka.Setelah selesai,langsung kubaringkan tubuh kecilnya ke tempat tidur.Kubaringkan secara hati-hati agar ia tidak terbangun dan rewel.Setelah itu,aku membuka koperku dan menata semua barang yang aku bawa,yang kebanyakan adalah pakaian serta perlengkapan bayi azka.

Setelah semuanya selesai,aku berjalan menuju arah kamar mandi.Kubuka pintu kamar mandi dan kuhidupkan saklar lampu yang berada di dekat pintu.Air dibak yang penuh dan bersih jernih,lantai kamar mandi yang jauh dari kesan jorok menambah kesan nyaman di dalam kamar ini.Dan akhirnya aku memutuskan untuk mandi di tengah malam seperti ini,karena aku tidak mungkin tidur dengan keadaan banjir keringat serta kotor.

Setelah selesai dengan ritual mandiku,aku segera melangkah menuju tempat tidur.Disana masih terdapat buah hatiku yang masih tertidur dengan pulasnya.Kubaringkan tubuhku disampingnya dengan berhati-hati,takut-takut jika ia terbangun.Kusampingkan tubuhku menatap wajah mungilnya.Ku usap lembut kulit putih bersihnya.Tiba-tiba bayangan kejadian tadi sore melintas di benakku,aku tidak mau jika laki-laki itu membawa pergi anakku.Tidak jika itu berarti aku harus hidup sendiri.

Flashback

Aku baru saja pulang dari toko roti tempatku bekerja dan menjemput Azka dari tempat penitipan anak di dekat kantorku.Aku baru saja turun dari bus dan masih menggedong azka yang sedikit rewel,mungkin saat ini dia mengantuk,mungkin dia kelelahan dan kebanyakan bermain ditempat penitipan tadi.Saat ini aku sedang berjalan menuju rumah kontrakanku,tinggal beberapa langkah lagi aku sudah sampai kontrakanku.Namun langkahku terhenti saat aku melihat sebuah mobil sedan audy mewah bewarna hitam yang terparkir di depan kontrakanku.

Dengan rasa penasaran yang menggebu-gebu,aku melanjutkan langkahku yang sempat terhenti.Aku sudah berdiri didepan kontrakanku,dan betapa terkejutnya aku melihat seorang laki-laki yang mungkin dulu pernah mencintaiku sedang duduk dikursi depan kontrakanku dan melipat kedua tanganya didepan dadanya.laki-laki dengan menggunakan setelan jas lengkap berwarna abu-abu serta tubuhnya yang atletis menambah nilai lebih dari fisiknya.Perasaanku benar-benar takut saat ini.Bagaimana bisa ia tau bahwa aku tinggal disini?Dan untuk apa dia datang kesini?Bagaimana jika hal yang selama ini kutakutkan akan terjadi.Pertanyaan demi pertanyaan muncul dibenakku dan pikiranku semakin kalang kabut dibuatnya.

Aku hanya berjalan melewatinya,menganggap bahwa dia tidak ada disini. Aku ingin segera mengambil kunci kontrakanku dan segera masuk lalu segera mengunci pintu dengan rapat serapat-rapatnya.Aku tidak mau melihat wajahnya,tidak setelah apa yang terjadi diantara kami.Aku sedikit kesulitan mengambil kunciku karena gerakan Azka digendonganku yang semakin rewel,bahkan sekarang ia menangis dengan kerasnya.

"cup..cupp sayang.jangan nangis ya.."ucapku pada Azka yang mungkin belum mengerti apa yang aku ucapkan.Maklum saja,ia hanyalah seorang anak kecil yang masih berusia 8 bulan.Kutepuk-tepuk pelan pantat anakku agar ia bisa sedikit lebih tenang.Namun yang ada malah ia semakin tidak sabar dan menggeliat dipelukanku.Karena gerakan Azka yang terlalu aktif,kunci kontrakanku yang semula telah berhasil aku pegangpun terjatuh kelantai.Aku beruaha mengambilnya dengan susah payah,takut-takut nanti malah azka yang akan terjatuh dari gendongaku.

Saat aku tengah kesusahan mengambil kuncikku ditambah lagi dengan perasaan takutku yang mendera,aku mendengar suara langkah kaki yang berjalan mendekat kearahku.Tiba-tiba saja ia langsung mengambil Azka dari gendonganku.Akupun segera mensejajarkan tubuhku menghadapnya dan berusaha untuk merebut kembali Azka dari pelukannya.Aku takut jika ia akan membawa Azka pergi dariku.

"berikan Azka kepadaku.."ucapku sambil meraih Azka dari gendonganannya.Namun tanpa kusangka ia langsung menepis tanganku dengan sedikit kasar.

"jadi namanya Azka?"ucapnya dengan nada tegas dan terkesan sinis.Aku benci tatapan matanya yang mengintimidasiku.

Dialah Daniel Levin Patterson.Ayah kandung dari Azka putraku.Ia lah orang yang selama ini aku hindari.Ialah satu-satunya orang yang ingin aku hancurkan.Ialah laki-laki yang penuh dengan kata-kata dusta dan kebohongan.Aku selalu merutuki diriku sendiri jika mengingat dulu dengan mudahnya aku bisa masuk kedalam perangkapnya.Saat aku tau aku hanya dijadikan bahan taruhan,saat itu pula aku hancur berkeping-keping.Aku hanya dijadikan mainan sesaatnya,hanya untuk bahan candaannya dan teman-teman nya.

Kami memang tak terikat dengan yang namanya pernikahan.Saat ia tau bahwa aku sedang mengandung anaknya,ia sama sekali tak mau bertanggung jawab.Ia menyuruhku menggugurkanya lalu dengan sesuka hati ia pergi meninggalkanku.Saat itu juga aku bersumpah tidak ingin bertemu dengannya lagi.Tapi lihat,apa yang terjadi sekarang.Ia sedang berdiri didepanku dan mungkin ingin membawa Azka pergi dariku.Cciihhh,enak sekali dia.Sampai matipun tak akan kuserahkan Azka padanya.Pada laki-laki yang tak punya rasa tanggung jawab sepertinya.

"akan kubawa Azka pulang bersamaku.."saat ia mengucapkan kata-kata itu,saat itu juga hatiku seperti disambar petir.sontak aku membulatkan kedua mataku.ketakutan yang selama ini ku khawatirkan akhirnya terjadi juga.Bagaimana aku setelah ini?bagaimana bila Daniel berhasil mengambil Azka.mengingat bahwa sifat laki-laki itu sangat ambisius.Ia tidak akan melepaskan sesuatu yang sudah ia inginkan dan kali ini ia menginginkan anakku untuk bersamanya.

Ibu mana yang mau menyerahkan anak yang selama ini telah dirawat,disayang,dan dikasihi selama ia masih dalam kandungan hingga sekarang.Bahkan ayah kandungnya meninginkan ku untuk membunuh Azka yang saat itu masih dalam kandungan.Bagaimana bisa saat aku dulu mengandung Azka dengan seluruh kasih sayang yang aku punya ia malah acuh padaku.Bagaiman bisa seorang ayah tega ingin membunuh bayinya sendiri yang bahkan saat itu belum terlahir di dunia.

"tidak akan kuserahkan Azka padamu,sekalipun itu berarti nyawaku gantinya"jawabu menantang.Tak segan-segan kutatap kedua matanya dengan sinis.Aku tak mau terlihat lemah dihadapanya.Aku tak mau jika anakku jatuh ditangannya.

"saya mohon tuan Daniel yang terhormat,segera kembalikan Azka padaku dan pergilah dari sini atau aku akan berteriak sekarang juga.."tambahku.Kudengar suara tangisan Azka yang semakin keras masuk kedalam telingaku.Aku semakin khawatir melihatnya.

"cihh,kau pikir aku akan takut?"ucapnya meremehkanku.

Saat itu juga aku langsung merebut Azka dari gendonganya.Aku berhasil mengambil alih Azka dari tanganya.Saat itu juga langsung kubuka pintu menggunakan kunci yang dari tadi sudah kupegang.Setelah itu langsung kututup kembali pintu itu dan menguncinya.Kudengar ia berteriak-teriak dari luar sana sambil menggedor-gedor pintuku.

"LIHAT SAJA LENA,AKAN KUREBUT AZKA DARI TANGANMU.KITA LIHAT SAJA NANTI!!!" teriaknya dari luar pintu.Sontak akupun langsung merosot kelantai dan mengangis sejadi-jadinya sambil memeluk azka erat.Tanganku bergetar hebat,apalagi saat ini Azka juga masih menangis.Jadilah aku dan Azka menangis bersama-sama.Aku benar-benar takut saat ini.Dan saat itu juga aku memutuskan untuk segera pergi dari tempat ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku terbangun dari tidurku.Kulihat jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi.kulihat disamping kiriku,Azka masih tertidur Langsung saja aku bangun dan menuju kamar mandi.Setelah 10 menit berlalu,akhirnya ritual mandikupun selesai.Saat aku baru berjalan beberapa langkah,kudengar suara Azka yang sudah menangis diatas kasur.Segera kuhampirinya dan kugendong agar ia berhenti menangis.

"cup..cupp..anak bunda udah bangun ya,jangan nangis ya.."ucapku sambil menimang-nimang Azka dan menciumi pipi berisinya.Setelah itu Azka langsung berhenti menangis.Kusiapkan air hangat untuk Azka mandi.Kukeluarkan semua perlengkapan mandi Azka termasuk pakaiannya.

Setelah selesai memandikan Azka,akupun mengajak Azka untuk keluar kamar.Hari ini aku ingin menemui mrs Anne,aku tidak enak hati pada nya.Bagaimanapun juga ia sudah baik terhadapk dan Azka.Aku tidak mungkin berdiam diri dan tidak membalas kebaikan Mrs Anne.Aku akan membayar sewa kamarku.Aku masih mempunyai cukup uang untuk membayar sewa kamar ini.

Saat aku keluar dari kamar,aku melihat sudah banyak para pegawai yang mulai bekerja pagi hari ini.Banyak dari mereka yang menatapku bingung.Banyak juga dari mereka yang menyapaku ramah.aku melihat Mrs Anne yang sedang membantu mengemasi kue-kue yang sudah jadi.Aku berjalan kearahnya sambil menggendong Azka yang sedang menggigit-gigiti mainan robot-robotanya.

Our Wrong WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang