1

14.6K 615 4
                                    

"huufftt..hufftt"suara deru nafasku seperti menggema diseluruh jalan ini.Kueratkan tangan kiriku mendengkap erat seorang mahkluk kecil nan putih yang tertidur pulas dipelukanku dan tangan kananku yang menarik sebuah koper besar berwarna hitam menuju tempat yang menurutku aman untuk kami singgahi.

Jika kalian berfikir bahwa aku sedang dikejar-kejar oleh seseorang kalian salah besar,karena memang saat ini aku tidak dikejar-kejar oleh siapapun.Namun tetap saja aku ingin dan harus segera pergi dari tempat ini.Tidak ada alasan lagi untukku bertahan dikota ini,apalagi setelah kejadian tadi sore saat aku baru saja pulang dari tempatku bekerja dan terlebih lagi ini menyangkut harta yang paling berharga dalam hidupku.Satu-satunya orang yang aku punya didunia ini,satu-satunya orang yang aku sayangi,satu-satunya orang yang ingin aku lindungi,dan dia adalah anakku.

Anak yang saat ini tengah tertidur pulas sambil menghisap jempol kecilnya dipelukanku.Aku bersyukur,saat keadaan seperti ini ia sama sekali tidak rewel,bahkan ia tidak terbangun sama sekali.Sambil berjalan aku terus berfikir,harus kemanakah aku saat ini,sementara tidak ada satupun sanak saudara yang aku punya lagi.Bahkan aku tidak punya seorang pun teman yang bisa kupercaya.

Akhirnya dari tempatku berdiri,aku melihat terdapat sebuah halte bus yang mungkin bisa menjadi tempat istirahatku sejenak dan berfikir kemana lagi setelah ini.Apalagi waktu semakin malam dan tentu saja udara juga akan semakin bertambah dingin.Aku tidak mau jika pangeran kecilku harus sakit karena hal ini.Uang yang ada di dompetkupun tidak terlalu banyak.Mungkin jika aku menyewa sebuah kamar hotel,aku hanya bisa tinggal kurang lebih selama dua atau tiga hari saja,dan itu juga belum termasuk kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi.Dan jika aku menyewa sebuah apartemen,itu sangat tidak memungkinkan.

Mungkin saat ini keberuntungan sedang berpihak kepadaku,ada sebuah kertas yang tertempel dihalte dan tertera ada sebuah kontrakan kecil dengan harga terjangkau.Tanpa berfikir panjang lagi langsung kukeluarkan ponselku dan kufoto alamat yang tertera di situ.Setauku alamat itu tidak jauh dari sini.Langsung saja kuseret koperku menuju alamat tersebut sambil berdoa dalam hati semoga saja masih ada kamar yang kosong.

Sekitar lima belas menit aku berjalan,aku menemukan tempat yang kutuju.Karena keadaan yang sudah sangat malam,suasana disini benar-benar sepi.Rasa takutku mulai menggerogoti pikiranku.Akupun langsung mengetuk pintu rumah itu dan tak lama kemudian keluarlah seorang wanita membuka pintu rumah tersebut.Wanita yang kira-kira berumur empat puluh tahunan itu menatapku sejenak dan ia tersenyum kepadaku.

"maaf,cari siapa mbak?"tanyanya sambil tersenyum lembut kepadaku.Tatapan matanya pun beralih kearah bayiku yang sedang kugendong lalu beralih ke koper hitam besarku.

"apakah masih ada kamar kosong untuk disewakan?"tanyaku langsung pada tujuanku.

"silahkan masuk dulu,"tanpa berlama-lama ia langsung menyuruhku masuk dan menyuruhku duduk disofa ruang tamunya.Ia menatapku seperti ada rasa kasihan dimatanya.

"terimakasih sudah membiyarkan saya masuk nyonya.."ucapku atas kebaikan hatinya.

"tentu saja,aku tidak akan tega membiarkan seorang wanita berdiri didepan pintu malam-malam seperti ini. "jawabnya ramah serta senyuman yang tidak luntur dari wajah cantiknya yang menurutku tidak termakan oleh usia.

"sebentar,biar saya buatkan minum"tambahnya.

"eemm,tidak usah repot-repot nyonya.Saya hanya ingin menyewa sebuah kamar.Apakah masih ada nyonya?"ucapku langsung pada inti pembicaraan.

"tunggu sebentar biar saya cek dulu.."jawabnya lalu pergi masuk kedalam rumah.Tak lama kenudian,ia kembali lagi dan duduk didepanku

"maaf,tapi kamar kosong terakhir sudah ditempati,baru kemarin."ucapnya dengan raut wajah bersalah.

"apakah tidak ada kamar yang tersisa lagi nyonya?saya sangat membutuhkan kamar itu nyonya.Setidaknya untuk bayiku beristirahat.Aku mohon nyonya.."pintaku sambil memelas meminta belas kasihanya hanya ini harapan terakhirku.Tidak mungkin di jam saat ini aku harus kembali keluar mencari-cari kamar kosong ditengah malam.Wanita itupun terdian,ia menataku sendu.Sepertinya ia sedang berfikir,terlihat dari kedua alisnya yang menurun.Ia terus mengamati bayiku yang sampai saat ini masih berada di dekapanku.

"emm,baiklah.Sebenarnya masih ada kamar kosong.Tapi bukan dikontrakan,tapi disini,dirumah ini."ucapnya lembut sambil tersenyum kepadaku.

"benarkah nyonya?terimakasih banyak nyonya.Terimakasih.."ucapku sambil menahan air mata.Setidaknya aku bisa merasa sedikit lega karena sudah mendapatkan tempat untuk berteduh malam ini.'Teimakasih tuhan,Kau masih mengirimkan orang baik padaku'.

"apakah kau punya kartu tanda pengenal?maaf sebelumnya,tapi aku tidak mungkin mengijinkan orang sembarangan tinggal dirumahku"

"ada nyonya,ini.."ucapku sambil memberikan kartu pengenalku.

"oh iya,namaku mrs Anne.Dan kau bisa memanggilku ibu jika kau mau.Ku rasa umurmu hampir sama dengan anak perempuanku.Siapa namamu?dan apakah itu anakmu?"

"nama saya Alayna shone,nyonya bisa memanggil saya Lena dan ini anak saya namanya Azka"

"nama yang indah dan kau juga masih sangat muda.Oh iya,ayo ikut aku.Aku akan menunjukan letak kamarmu."

akupun mengikuti langakah Mrs Anne sambil menyeret koper besarku.Rumahnya lumayan besar dan saat aku mengikuti dibelakangnya,aku melihat sebuah ruangan yang dipenuhi oleh alat maupun bahan-bahan untuk membuat kue.Seperti tau apa yang sedang aku pikirkan,tiba-tiba Mrs Anne menjawab semua pertanyaanku dalam hati.

"disini selain ada kontrakan,aku juga membuat usaha kecil-kecilan membuat kue.Jadi,jika siang hari rumah ini memang ramai oleh pegawai.Tapi kau tak perlu khawatir,ruangan kerjanya jauh dari kamarmu,jadi jika bayimu sedang tertidur tidak akan terganggu. "

"terimakasih nyonya.." ucapku sungkan.

sampailah kami pada sebuah kamar berpintu kayu,Mrs Anne mulai merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kunci kamar yang kuyakini adalah kunci kamar ini,kamar yang akan aku tempati.Pintupun terbuka dengan lebarnya,Mrs Anne pun langsung masuk dan aku mengekor dibelakangnya.Kupandangi sekeliling kamar ini,ada sebuah tempat tidur ukuran sedang dan ada sebuah kamar mandi di pojok ruangan,menurutku ini tidak buruk.Setidaknya cukup untukku dan Azka tidur.

"bagaimana kamarnya,kau suka?"

"saya sangat suka nyonya,terimakasih.."ucapku senang.

"sudah aku bilang panggil saja aku ibu.Jangan panggil aku nyonya itu terlalu formal"ucapnya sambil tertawa pelan.

"baik ibu,emm,berapa aku harus membayar untuk menyewa kamar ini? "

"masalah harga jangan kau pikirkan,yang penting kau dan anakmu bisa beristirahat dengan nyaman"

"terimakasih ibu"mungkin hanya kata terimakasih yang bisa aku ucapkan.Aku heran,mengapa Mrs Anne begitu baik padaku.Padahal kita belum saling mengenal sebelumnya.Aku harus bersyukur kepada tuhan,disaat-saat seperti ini masih ada pertolongan yang masih mengikutiku.

"oh iya,kalau begitu selamat beristirahat dan ini kunci kamarnya"ucanya sambil menyerahkan kunci pintu.Lalu Mrs Anne pun keluar kamat dan menutup pintu.

Our Wrong WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang