“Nungguin Ayah lu ya?” tanya Hunter basa basi.
“Yaaaa kayak biasalah, lu kenapa nggak pulang? Biasanya ngacir duluan tuh.” cibir Yechan.
“Waaahh, kok lu tahu sih cil? Cieee, lu suka sama gue yaaaa??” goda Hunter.
Mata bulat milik Yechan semakin membulat karena godaan dari Hunter, di tamparnya lengan kekar itu dan sesekali mencubitnya, Yechan mendengus kesal. Memukul lengan itu sekali lagi kemudian menjauhinya dan yang menjadi korban hanya tertawa puas.
“Dih sorry ya gue suka sama lu, nggak dulu deh, belum saatnya.” dengus Yechan.
“Waw apa nih, belum saatnya. Cih, beneran mau suka ke gue nih? Yecil~” goda Hunter sekali lagi.
“Ih bisa stop panggil gue Yecil nggak?! Nama gue Yechan! Lee. Ye. Chan!” pekik Yechan tertahan.
“Lucu tahu, Yecil. Yechan kecil. Lucu kan? Hahaha.”
“Serah Hunter, seraaaaahhh.”
Hunter semakin mengeraskan suara tawanya dan Yechan menggelengkan kepalanya tidak percaya, sampai Ayah Yechan sudah datang pun, keduanya masih bisa bercanda dan ketiganya berpisah di parkiran gedung itu.
❀헌찬❀
Sabtu.
Sedari siang, Yujun sudah bertandang ke rumah Yechan, bahkan saat sang anak keluarga Lee itu tidak ada dirumah hingga sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Kamar yang tadinya rapi, kini sudah berantakan akibat ulah Yujun dan anjing peliharaan Yechan. Pintu kamar itu terbuka dan muncullah sosok yang sedari tadi ditunggu oleh Yujun. Menatap kamarnya dengan teliti lalu menemukan dua makhluk menggemaskan yang sedang bercanda di dekat jendela, lalu tersenyum miris karena melihat kamarnya yang sangatlah ‘rapi’ sebelum dirinya pergi.
“Tuhan tolong, gue mau istirahat sebentar aja~” lirihnya pelan.
Menghembuskan nafasnya lewat mulut, Yechan menggantungkan tasnya di balik pintu, lalu mulai merapikan kamarnya, tanpa meminta bantuan Yujun. Sedangkan sang pelaku hanya bisa menatap gerak gerik Yechan yang mondar-mandir, merasa bersalah, dia mulai membantu merapikan kamar itu sebisanya. Yechan memperhatikan, dia tersenyum kecil melihatnya lalu fokus pada kegiatannya kembali.
Sekitar hampir setengah jam, keduanya berbaring terlentang di atas karpet dengan Gaeul yang tidur meringkuk di dekat keduanya.
“Chan maaf ya, kamarnya malah gue buat berantakan.” sesal Yujun.
“No prob, yang penting lu juga ikut bantuin. Thanks ya.” balas Yechan.
“Ung!”
Keduanya tertawa karena suara Gaeul ikut menyahut. Yechan bangkit dari rebahan diikuti Yujun, kemudian membuka lemari untuk mengambil baju yang akan dipakainya nanti.
“Eh iya, gue ikut kalian nonton. Kebetulan, Papa udah berangkat pas gue les, bentar ya, gue mandi dulu.” ujar Yechan.
Setelahnya, hanya keheningan yang melanda kamar itu. Yujun segera mengabari Seeun bahwa Yechan ikut dengan acara mereka dan mempersiapkan segala rencana yang sudah di persiapkan oleh Seeun. Sepuluh menit kemudian, Yechan selesai dengan urusan mandinya, sekarang dia sedang menyisir rambutnya agar terlihat rapi, mengikatnya menjadi gaya ponytail, dia kemudian menyampirkan handuknya di jemuran dekat dengan jendela. Yechan menatap kamarnya, eh dia baru sadar kalau tidak ada Yujun, mungkin sahabatnya ada di ruang keluarga.
Dentingan di ponselnya mengalihkan pandangannya dari jendela kamar, diraihnya ponsel itu lalu membuka room chat yang mengatakan bahwa Yujun pulang sebentar untuk mengganti pakaiannya. Yechan mengangguk seraya membalas chat itu serta bertanya jam berapa mereka berangkat dan ternyata masih ada dua jam lagi, yaitu jam tujuh malam. Masih ada waktu dua jam, berarti dia masih bisa mengulang pelajaran les tadi dan bermain dengan Gaeul juga menonton variety show singkat. Yechan kemudian keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur. Membuka kulkas lalu mengeluarkan beberapa buah-buahan, dia mau buat salad selagi sempat.
YOU ARE READING
Plot Twist (END) ✓
Short StoryWARNING! GS AREA! BAHASA NON-BAKU! Jika bukan karena paksaan sang sahabat, Yechan tidak mau ikut keduanya menonton film yang ternyata terdapat plot twist didalamnya. Check this out!!!
Plot twist
Start from the beginning
