“Ngaku deh kalian.”

Seejun saling melirik, lalu Seeun mengkode pada Yujun agar gadis Jung itu yang menjelaskan.

“Kita ada tiket buat nonton, tapi kebanyakan, lu mau ikut nonton nggak?” tanya Yujun hati-hati.

“Oh, cuma nonton. Filmnya bagus nggak?” tanya Yechan.

“Bagus! Kayaknya bakal sesuai sama kesukaan lu, mau ya?” pinta Yujun.

Yechan menganggukkan kepalanya dan Seejun saling bertukar senyum yang mencurigakan, untungnya Yechan tidak memperhatikan keduanya kembali.

❀헌찬❀

Tempat les.

Yechan memasuki area parkiran dengan sedikit lesu. Setelah tadi di sekolah ada ulangan harian dadakan, Yechan juga dipusingkan dengan Seeun yang masih memaksanya untuk menerima perkenalan dengan teman lelaki Park itu. Memasuki ruangan les saja sepertinya salah, karena dia sudah disambut oleh seseorang yang membuatnya geram pada hari Sabtu kemarin. Lelaki itu melambaikan tangannya dengan riang dan tersenyum lebar seakan senyuman itu memang untuknya. Yechan mendengus pelan, lalu duduk di kursinya, yang sayangnya berdampingan dengan lelaki itu.

“Selamat sore Yecil~” sapa lelaki itu.

“Hm.”

“Singkat banget sih, belum makan ya? Nih, gua ada makanan, tenang itu bukan sisa gue kok, tadi beli agak banyakan. Makan gih, Miss Emily juga belum masuk.” ujarnya sembari membukakan sterofoam yang ia berikan pada Yechan.

Yechan memandangi sterofoam dan wajah Hunter bergantian, sedikit menaruh curiga, tetapi saat melihat senyuman lebar Hunter masih apik bertengger di wajah tampannya itu, Yechan memilih untuk memakan makanan yang diberikan oleh Hunter setelah sebelumnya ia berterima kasih. Sekitar sepuluh menit kemudian, Yechan selesai makan masih dengan dipandangi oleh Hunter, guru les mereka juga ternyata belum hadir, entah kemana dulu guru mereka itu.

“Eh cil, besok Sabtu elu free nggak? Gue masa’ ditawari buat nonton film, padahal kemaren udah nonton, enaknya gue terima nggak ya?” tanya Hunter meminta pendapat pada Yechan.

“Ya kalo sesuai sama kesukaan lu kenapa enggak? Kebetulan juga gua sibuk hari Sabtu besok, jadi ya sorry kalo lu ngajak gue.” jawab Yechan.

“Iya juga ya, hari Sabtu tuh elu sibuk selain les. Yah cil, masa’ lu nolak lagi ajakan gue? Tega banget dah.” lesu Hunter.

“Ya gimana?? Gue juga udah ada rencana sama sahabat gue, nggak enak dong kalo harus dibatalin gitu aja?” heran Yechan.

“Iya sih, yaudah lah kapan-kapan aja kita pergi nontonnya.” ujar Hunter dengan memasang senyuman.

“Tapi, gue heran sama lu deh, kok lu selalu dapetin tiket nonton sih? Chat gue selalu dengan alasan ada film baru dan ada tiket lebih, nggak bosen apa nonton mulu?” bingung Yechan.

“Oh, itu tiket dari temen gue, nggak tahu juga tuh anak kok bisa beli tiket kelebihan, padahal dia berdua doang sama pacarnya dan dia juga nggak terlalu suka nonton film. Tuh anak emang aneh.” balas Hunter.

“Sebelas dua belas kayak lu dong anehnya.” 

“Sembarangan.”

Yechan tertawa karena melihat wajah kesal Hunter. Miss Emily akhirnya datang setelah sekian lama mereka menunggu, akhirnya les itu mereka ikuti dengan khidmat dan sesekali bercanda agar otak tidak semakin panas setelah dipakai seharian.

Pulang les, lobby gedung.

Yechan duduk di bangku dekat resepsionis sembari memainkan ponselnya dan menunggu jemputan sang Ayah. Tidak jauh dari tempatnya, Hunter keluar dari ruangan loker setelah mengambil beberapa barang yang tertinggal disana kemudian ia menghampiri Yechan. Duduk disampingnya dengan menyenggol lengan itu dan menampilkan senyum terbaiknya yang dibalas guliran mata malas oleh si gadis Lee tersebut.

Plot Twist (END) ✓Where stories live. Discover now