WARNING! GS AREA! BAHASA NON-BAKU!
Jika bukan karena paksaan sang sahabat, Yechan tidak mau ikut keduanya menonton film yang ternyata terdapat plot twist didalamnya.
Check this out!!!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Keluar dari chat room, Yechan mematikan ponselnya dan berbaring telentang di sofa kamarnya. Memandangi langit-langit kamar, lalu melirik sekilas ke jendela yang gordennya masih terbuka, dia lantas bangkit lalu menutup gorden itu sebelum matanya melihat sosok sang sahabat yang sudah berada didepan rumahnya.
“YECHAAAAANNN!!”
Seruan itu membuat Yechan mendengus sebal, dia melambaikan tangannya untuk kode sang sahabat agar segera masuk kedalam rumahnya. Menutup gorden dan menemukan bahwa sang sahabat sudah berbaring di ranjang. Mendekatinya lalu menepuk tangan sang sahabat yang menganggur.
“Gimana tadi kencannya? Seru nggak? Bawa apaan aja lu? Kalian nggak ngelakuin hal aneh-aneh kan?” tanya Yechan bertubi-tubi.
Sang sahabat yang tadinya berbaring lekas bangkit dari rebahannya dan duduk bersila di atas ranjang. Memasang wajah bahagia, Yechan tersenyum kecil melihat wajah bahagia itu.
“Lu tahu lah kita gimana kalo kencan. Seeun ngajak ke pasar malam yang baru buka itu loh! Eh lu tahu nggak, ternyata si Seeun nggak suka sama rumah hantu, wajah dia langsung pucet pas gua tawarin masuk ke sana, kita jajan banyak makanan, disana makanannya enak-enak! Lain kita kesana yuk Chan! Ih seru banget! Oh iya, gue bawain makanan buat lu, nih.” cerita Yujun panjang lebar, kemudian memberikan plastik yang dibawanya kepada Yechan.
Yechan menerimanya dan menggumamkan kata terima kasih lalu mencoba makanan yang dibawa Yujun. Setelah itu, keduanya bertukar cerita tentang keseharian mereka dan sesekali mereka bercanda hingga keduanya tertidur karena kelelahan tertawa.
❀헌찬❀
Senin pagi.
Yechan sudah rapi dengan seragam serta perlengkapan sekolahnya, sudah memakai sepatu juga dan merapikan kamar, setelah itu dia langsung keluar untuk menemui keluarganya.
Turun ke lantai satu menuju ruang makan, disana sudah ada sang Ayah yang tengah memeriksa jadwalnya lewat iPad, mendekatinya lalu mengecup pipi sembari tersenyum.
“Pagi Papa.” sapa Yechan.
“Ow, pagi juga cantik.” balas sang Papa.
“Mama belum selesai kah?” tanya Yechan sembari menatap ke arah dapur.
“Sebent—”
“Makanan siap! ..Oh halo sayangnya Mama, good morning~” sapa sang Mama sembari mengecup pipi Yechan
“Hihi, morning too Mama.” balas Yechan dengan terkekeh kecil.
Sang Mama tersenyum mendengar kekehan Yechan, lalu meletakkan hasil masakannya di meja makan. Ketiganya mengambil jatah sarapannya bergiliran, setelah itu, mereka sarapan dengan khidmat. Selesai sarapan, Yechan membantu sang Mama untuk meletakkan peralatan makan ke dapur, setelah itu dia berangkat dengan diantar sang Papa.