Allura Mireya, sebuah nama yang diberikan oleh sepasang suami istri dua puluh tujuh tahun yang lalu atas kelahiran putri kedua mereka.
Al, Rura, Aura— begitu ia dipanggil oleh beberapa orang di sekitarnya. Kehidupan peliknya sedikit terobati, saat bertemu kekasihnya ketika kuliah dahulu— Taka Wibisana.
Hubungan yang terjalin selama tiga tahun itu terpaksa harus kandas karena Wibisana dinikahkan dengan seorang gadis pilihan ibunya.
Bekerja sebagai model, Allura berusaha bangkit hingga suatu hari Ayahnya menikahkan ia dengan seorang pemuda yang dapat diandalkan dan sangat dipercaya juga disayangi oleh Ayahnya.
Mahesa Adimas — seorang pemuda yang sudah tidak memiliki orang tua, bekerja bersama Tuan Jo, Ayah Allura— di beberapa kali pertemuannya saat latihan menembak, berkuda, bermain golf, ahli dalam berbagai hal, termasuk pemikirannya yang luar biasa— bahkan menyelesaikan urusan diluar pekerjaan— Mahesa hebat dalam hal itu. Sehingga membuat Tuan Jo berpikir untuk menjodohkan putri bungsunya dengan Mahesa.
Allura tidak punya kuasa untuk menolak perjodohan. Tidak ada kasih sayang seorang Ibu dalam hidupnya. Disamping hatinya masih terlalu rapuh dan hancur karena mantan kekasihnya itu— rasanya semua percuma ketika ia menentang Ayahnya. Tuan Jo adalah pria yang sangat keras, tegas, tidak bisa diperintah— terutama dalam mendidik dan membesarkan putri-putrinya.
Ia tahu yang terbaik meskipun itu menjadi derita bagi putri-putrinya, khususnya Allura. Sebab sang Kakak ikut bersama Ibunya saat kedua orang tuanya memutuskan untuk berpisah.
Oh ya, bagi yang bertanya kemana Ibu dari Allura— apakah ada seorang perempuan yang tahan dengan lelaki seperti Ayahnya? Dan apakah ada seorang lelaki yang tahan dengan perempuan seperti Ibunya?
Karena, Ibunya pun— mencari kesenangan diluar sana dan memutuskan untuk bercerai saat Allura berusia delapan tahun. Disaat Allura sudah mengerti bahwa yang dibawa Ibunya kedalam kamar utama bukanlah Ayahnya, yang memberikan kepuasan pada Ibunya pun— bukan sosok ayahnya. Beberapa pria yang Allura tidak ketahui, dan berkali-kali Allura mengalihkan pada musik keras dari earphonenya sambil membaca beberapa buku bacaan yang diremas kertasnya, saat sang Ibu maupun Ayahnya membawa lelaki dan wanita lain kedalam rumah.
Jangan tanya apa yang dilakukan Tuan Jo kepada Ibunya, mereka sama saja. Berkali-kali mereka berselingkuh didepan mata— bertengkar dengan hebat, hingga akhirnya memutuskan untuk sama-sama berpisah.
Allura berusaha menjadi anak yang baik, ia hanya membutuhkan kehidupan yang layak dari Ayahnya, meskipun dari dalam hatinya telah hancur berkali-kali. Tidak ada yang mau dengan kondisi keluarga yang seperti ini. Secara fisik, ia mungkin tidak terlihat lelah. Mungkin ini yang dikatakan beberapa orang bahwa Allura memiliki pribadi yang menenangkan. Padahal tidak begitu adanya.
Sebab itu, saat malam perjodohan— Allura tidak banyak berkata, ia hanya mengangguk, menyetujui, dan membiarkan segalanya diurus sang Ayah. Menolak? Bisa apa? Mati mungkin, iya.
Hal itu jelas menjadi tanda tanya bagi Mahesa, di malam perjodohan tersebut, mereka hanya saling beradu tatap tanpa bertukar kata. Mahesa menebak, mungkin Allura terlalu lelah karena baru saja pulang dari Hongkong karena urusan pekerjaan.
Yang Mahesa ketahui dari pertemuan pertama bersama Allura saat itu hanyalah, ada sentuhan yang hangat didalam hatinya ketika mereka tidak sengaja beradu tatap, getar yang semakin memompa denyut nadi dan jantungnya, terpesona— ia jatuh cinta pada putri bungsu Tuan Jo.
YOU ARE READING
Between US ; Mina x Mingyu x Wonwoo
FanfictionSebuah kisah yang rumit diantara Allura Mireya (Mina), Mahesa Adimas (Mingyu), dan Taka Wibisana (Wonwoo).
