LAMN chapt 1

13.1K 478 9
                                    

Roni POV's

"Maafin gue ron.. please" aku menatapnya datar. Wajahnya terlihat 'seperti' menyesal. Tapi aku gak akan termakan casing wajah memelasnya. Cukup kemarin-kemarin aku tertipu olehnya. Cuih!

"Sorry bim.. buat yang satu ini gue gak bisa maafin lo" aku menatapnya lebih tajam kedalam matanya. "Kesabaran ada batasnya, kita selesai disini"

Aku berdiri dari dudukku dan keluar dari cafe tersebut. Meninggalkan dirinya, cintanya, dan kenangan kita. Namanya Bima Surya, ya dia pacarku, bukan, lebih tepatnya mantan pacarku mulai detik ini. Aku sering memergokinya jalan berdua dengan pria lain. Sejauh itu aku masih berpikiran positif. Tapi gimana perasaan kalian kalo pas lagi mau ngapel ke kostan nya pacar kalian, yang di apelin malah lagi asik bergumul dengan pria lain? Hah? Sakit? Penghianatan? Itu yang aku rasain saat melihat Bima melakukannya. Dia telah menyalahgunakan kepercayaanku! Padahal aku sudah menetapkan hatiku kepadanya. Tapi apa? Hah.. love is bullshit!!

Oiya kenalin, namaku Roni Adrian Putra. Sekarang lagi sibuk kuliah semester 4 disalah satu univ favorit di kota ini. Umur, 20th masih muda lah. Hmm.. aku gay, dan orangtuaku mengetahui itu. Awalnya sangat susah dan berat mengakui jati diriku sebenarnya kepada orangtuaku. Mereka murka dan tentu sedih mengetahui anaknya tidak normal seperti lelaki pada kodratnya. Tapi sekarang mereka sudah menerima aku apa adanya. Bahkan mereka sering menyuruhku untuk mengenalkan pacarku kepada mereka. Cukup kali ya kenalannya. Oke balik ke topik utama...

Oh shit! Aku lupa ada kuliah jam satu. Aku mengendarai motorku menuju kampus. Untung aja pak kumis dosen killer belum masuk. Bosen plus ngantuk banget dikelas. Tapi semua bisa apa, kita harus tetap menegakkan kepala seperti memperhatikan. Padahal.. ya tau sendiri.

Akhirnya setelah dua jam dalam penyiksaan. Aku keluar kelas. Menggunakan headset menuju kantin kampus buat cari wi-fi. Bukannya aku kere atau gak mampu bayar modem. Tapi kan di kampus disediain, kenceng pula sinyalnya, kenapa gak dimanfaatin. Kan kita juga bayar haha.

Bruuk

"Aww.. heh! Kalo jalan tuh pake mata! Liat kedepan! Gak mantengin gadget mulu!" Aku memperhatikan orang didepanku ini tanpa berkedip. Satu kata, awesome. Walau dia berkata dengan emosi. Dia tetap mempesona. Mukanya memerah dan matanha membulat lucu. Stop it!

"Heh.. dimana-mana kalo jalan itu pake kaki, bukan pake mata bego!" kataku membalas perkataanya. Dia terlihat kaget. Ooh matanya lucu sekali saat melotot hmm nice.

"Huh! Yaudah bantuin gue ngrapiin buku ini. Lo kan juga turut andil ngejatuhin bukunya!" Katanya sambil mengerucutkan bibir. Oohh.. so damn cute!!

Dengan masih memperhatikan dirinya aku membantu merapikan buku-buku yang berserakan dilantai. Setelah selesai, dirinya hanya menggumamkan 'thanks' pelan dan buru-buru meninggalkanku yang masih terpesona dengannya.

---------

Selesai kuliah aku langsung pulang. Males mau pergi, kemana juga, pacar gak punya. Mending tidur pulihin stamina abis dongkol dan kesel seminggu ini sama Bima. Jam segini sih biasanya mama udah pulang kantor.

"Roni.. kok udah pulang sayang?" Bener kan. Aku bilang juga apa.

"Ya seneng dong mah, masa pulang cepet diprotes, pulang malem diprotes, apalagi gak pulang" aku membalas ucapan mama dengan joke ringan sedikit mencibir sih.

"Ya jangan gak pulang dong.. oh ya Bima mana? Kok jarang main kesini sih sayang?" Nah lo! Mau jelasin gimana ini sama nyokap. Udah terlanjur kenal juga sih.

"Itu.. mah.. emm bima lag-" ucapanku terpotong dengan spekulasi mama "apa? Bima sibuk? Atau lagi berantem sama kamu? Hm?" Cerca mama.

Aku hanya bisa meringis dan tersenyum tipis lalu berlalu ke dalam kamar. Berbaring diatas kasur sambil menerawang kejadian hari ini. Dimulai dari pertemuanku dengan Bima yang akhirnya aku menyudahi hubungan ini. Karna sebuah perselingkuhan dan penghianatan. Lalu kejadian di koridor kampus tadi, membuatku tersenyum gila. Ah orang itu.. Sungguh menggemaskan sekali.

Dia pria, aku yakin itu. Tapi dia juga cantik secara bersamaan. Kalau diperhatiin sih badannya lumayan macho, berisi tapi tidak berotot besar. Wajahnya yang tampan itu tetap memberikan aksen cantik walau sedikit. Alisnya tebal, hidungnya mancung, kulitnya putih tapi agak kecoklatan gitu, terus bibirnya juga mungil. Ah.. kenapa aku gak pernah liat dia ya selama ini.

Atau dia mahasiswa baru ya? Dia di fakultas apa ya? Oh namanya juga siapa? Bodoh! Kenapa tadi gak kenalan sekalian! Eh jangan! Nanti malah dia jadi ilfeel.

Tapi tuh anak jutek banget jadi orang. Bikin penasaran aja. Duh tapi kalo dia straight ya sama aja. Ah pikirin itu nanti, yang penting aku bakal cari tau tentang dia gimanapun caranya! Sekarang saatnya tidur ajalah. Semoga besok bisa ketemu sama dia lagi.

Haiii jule balik lagi bawa cerita baru. Sebenernya jule bingung cerita ini mau gimana lanjutannya.. :( soalnya satu chap ini muncul di otak jule gitu aja..

Jadi kalo kalian para reader punya ide atau masukan bisa DM jule yaa.. makasih sebelumnya

Vote / coment please..

Love,
9Juli 2015 (edited may 5th 2016)

Jule

Look at me now! (boyxboy)Where stories live. Discover now