Part 3

1.6K 65 5
                                    

"Oh iya. Bukannya lo mau masuk olimpiade yah?" tanya ali ke prilly.

"Iya. Kenapa?" tanya prilly balik.

"Bukannya kalau mau masuk ke olimpiade itu harus punya partner?" tanya ali lagi yang dijawab dengan anggukan oleh prilly.

Mereka diam untuk beberapa detik dan mereka mulai berjalan dalam ice skating rink. Beberapa waktu sekali, mereka mulai memperlihatkan aksi2 mereka sendiri dalam rink satu persatu.

"Terus lo gak akan masuk olimpiade tahun ini dong?" tanya ali melanjtukan percakapan mereka.

"Mm.. Gue belum tau deh.. Ya kalau gue belum dapet partner baru buat masuk olimpiade.. Ya.. Apa boleh buat? Gue gabisa ikut olimpiade tahun ini.." Ucap prilly dengan sedikit nada sedih dan sakit.

"Gimana kalau lo adain event buat dapetin partner baru di club ini? Siapa tau banyak yang mau jadi partner lo. Siapa yang gak tau lo disini?" Ucap ali yang memberi prilly semangatdan inspirasi.

"Mm.. boleh juga tuh. Kok gue gak kepikiran gitu sih dari kemarin?" Tawa mereka pun pecah.

Mereka pun melanjutkan latihan mereka. Prilly melakukan aksi2 nya. Berputar2. Melompat2. Sampai bernari2. Menakjubkan!

Hari pun mulai sore. Skaters2 sudah pulang dan tempat itu pun sepi. Hanya tertinggal ali dan ily dalam rink itu.

"Eh by the way, gimana kalau kita latihan pasangan? Supaya lo gak kaku nanti kalau udah dapet pasangan baru" ucap ali.

"Boleh juga"

"Yaudah. Eh awas lo jatuh loh.. Gue ekstrim soalnya hahaha" prilly sedikit terkekeh sombong.

"Jatuh? Hahaha mana mungkin gue jatuh sih? Lo tau kan gue siapa"

"Ya coba. Lo pernah latihan swan lake kan?" Tanya ali.

"Pernah"

"Yaudah kita pake gaya swan lake" tantang ali.

"Ayo. Siapa takut?" ucap prilly yang menerima tantangan dari ali.

Ya, memang swan lake dance agak susah. Tapi bagaimana prilly tidak bisa swan lake dance? Prilly sudah berlatih dansaan itu untuk berapa tahun. Begitu juga ali.

Mereka mulai beraksi. Prilly berdansa dan memutar dan melompat dan mengangkat kaki. Ali juga mengangkat prilly, menahan jatuhnya prilly, melimpat juga, meniru prilly dan bermacam2 aksi yang dilakukan mereka dengan sempurna. Part terakhir dalam dansa itu adalah prilly sendiri yang akan berdansa dengan meriah. Mereka pun selesai.

*PLAK PLAK PLAK* tepuk tangan ali untuk prilly yang suaranya keras sekali dalam rink kosong itu.

"Hebat juga lo" puji prilly ke ali.
"Lo juga" ucap ali.
"Udah yuk. Gue capek nih latihan mulu dari pagi"

"Iya. Oh iya. Bukannya lo besok mulai sekolah ya? Nanti lo gak cukup istirahat loh" nasihat ali ke prilly.

"Engga kok. Tenang aja"

"Yaudah gue pulang ya"

"Iya bye"

Ali meninggalkan tempat itu. Sekarang tinggal prilly dalam rink itu.

"Baik juga tuh cowok. Hebat lagi skating nya" batin prilly.

Prilly pun juga keluar dari tempat itu dan pulang.

*******************

Sinar matahari bersinar terang masuk ke kamar prilly. Prilly dibangunkan oleh cahaya matahari dan langsung mandi dan ganti baju menjadi seragam barunya. Lalu prilly sarapan kebawah.

"Bik tolong bikinin roti" ucap prilly.
"Iya neng" balas bik ani.

Tidak lama, roti prilly pun jadi. Prilly memakannya dan langsung masuk ke mobilnya yang sudah ada pak ujang, supir gue yang akan anterin gue ke sekolah.

"Ke SMA Mandiri ya pak" ucap prilly untuk memberitahu pak ujang.

"Baik neng" jawab pak ujang.

Mobil prilly langsung berjalan ke SMA prilly. Sampai disana, prilly turun dari mobilnya. Sekolah itu ramai sekali. Ternyata prilly tidak telat. Prilly mencari2 kelasnya. Prilly merasa ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang. Prilly pun menengok ke belakang.

"Devi? Lo sekolah disini?" Tanya prilly kaget.

"Iya. Lo baru tau ya? Gue juga baru tau kalau lo mau pindah kesini" ucap devi dengan antusias.

"Hahaha kita satu sekolah deh.. Oh iya. Gue gak tau nih kelas gue dimana.."

"Lo kelas apa?" tanya devi.

"Gue dibilanginnya IPA 2" ucap prilly menjawab devi.

"Hah? Sama kaya gue dong prill!" Seru devi.

"Yaudah kita ke kelas aja. Udah mau mulai kan pelajarannya?"

"Iya sih. Yaudah yuk"

Prilly dan devi menuju kelas mereka. Ada seorang yang menyenggol prilly dengan tidak sengaja.

"Eh sorry" ucap pria itu.

"Kayanya gue kenal lo" prilly coba mengingat2.

"Prilly?" tanya orang itu untuk memastikan.

"Ali? Lo sekolah disini? Oh iya ya.. Lo sama devi kan satu SMA" ucap prilly yang sudah ingat.

"Iyaa. Gue masuk kelas gue dulu ya. Pelajarannya udah mau mulai. Ketemu abis jam pelajaran ya" ucap ali dengan senyum khasnya.

"Oh okay. Bye"

Prilly dan devi masuk ke kelasnya yang sudah ada beberapa murid menunggu guru mereka datang.

"Lo duduk di sebelah gue aja prill"

"Oh okay"

Prilly duduk di meja sebelah devi. Pelajaran mulai, dan selesai begitu cepat juga. Bel berbunyi dan mereka semua keluar dari kelas itu.

"Dev" panggil prilly.
"Iya?" jawab devi.
"Gue langsung latihan ke ice skating club ya"
"Hah? Sepagi ini prill? Lo nanti kecapekan loh.." ucap devi khawatir.
"Udah.. Gapapa. Bye dev"
"Yaudah sih.. Terserah lo. Bye"
"Nanti ke ice skating club ya"
"Iya iya"

Prilly pun langsung menuju ke ice skating club. Sampai di club, prilly langsung menuju ke lockernya dan mengganti sepatunya.

Tempat itu masih sepi karna hari ini adalah hari sekolah. Berbeda dengan hari sebelumnya, itu adalah hari minggu. Prilly langsung masuk ke dalam ice skating rink yang sepi itu. Hanya prilly satu2 nya orang disana.

Prilly menghela nafas panjang.
"Pokoknya gue harus dapetin partner baru.. Secepatnya" batin prilly.

Haloo vote dan comment yang banyak yaa. Comment dan vote2 kalian itu mood booster bangettt:* buruan vote!:)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 09, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Frozen LoveWhere stories live. Discover now